Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

Joker of Jokers

"You can be a Joker. Or you can be the mastermind of The Jokers. The truly creator of madness, chaos, massive sadness. An extreme destruction that well planned in dark room with endless laughing. Who are you? Who are you really? Who are the real you in darkness when no one can see?" Opening di atas adalah contoh untuk mulai mengembangkan ide-ide kreatif dengan trigger sebuah foto 😅 Tuliskan aja dulu semua, editnya nanti belakangan. Tumpahkan semua yang berseliwean di kepala, nanti tinggal ditata. Mau tahu kira-kira Batman akan masuk di adegan mana? Hahahaa.... Ijin kerja dulu, weekend udah di ujung. Salam Senin seru 😅😅😅

Kerja dan Doa

Bekerjalah untuk keabadian. Agar tak sia-sia setiap tetes keringat dan air mata. Agar tak hilang setiap harap dan doa. Agar tak runtuh setiap hasil dan upaya. Berdoalah untuk keabadian. Jiwa kita abadi. Raga tak selamanya menyertai. Jiwa kita mengembara sampai entah kapan, raga kita akan tinggal kenangan. Berikhtiarlah. Bersyukurlah. Bersujudlah. Berbagilah. Tertawalah. Menarilah. Menulislah. Bergeraklah. Berdiamlah. Berapasajalah. Dalam keabadian, dunia yang kita anggap paling penting, menjadi remeh temeh. Kehidupan yang kita anggap segalanya, menjadi tak ada artinya. Dalam keabadian, kita ini debu di semesta galaksi. Bahkan debunya debu. Yang dalam ukuran mikronnya, sekaligus mengandung semesta di dalamnya. Kita berada di dalam sekaligus melingkupinya. Kita ini debu, sekaligus pasir, batu, gunung, bumi, planet dan galaksi. Bekerjalah untuk keabadian. Berdoalah untuk keabadian. Akan tiba waktunya, kita mengenang kisah yang pernah kita lalui sambil melantunkan doa-

Suatu Hari

Suatu hari - entah nanti atau sebentar lagi - orang seperti saya akan tinggal nama. Dan sejumput cerita.  Keburukan pada beberapa hal yang diceritakan diam-diam di ruang entah dan - ehm - satu dua kebaikan yang disampaikan sebagai sopan santun pergaulan, menghiasi obituary yang serupa iklan baris. Karena ruangnya terbatas sehingga hanya cukup untuk bicara kebaikan yang wajar. Tak boleh berlebihan. Di-take out cerita-cerita tentang cela dan dosa. Karena tak ada ruang tambahan untuk menulisnya. Agar kematian tak terlalu jadi penyesalan. Dan perpisahan mendapat penghormatan secukupnya. Secukupnya saja, tak bisa lebih banyak, karena urusan kehidupan telah menjadi begitu rumit. Manusia tak bisa dipaku hanya membicarakan kematian.  Roda nasib terus berputar. Otak berfikir, tangan mengetik cepat ke layar dg bgtu byk kt2 sgktn, kaki bergerak mengejar jadual yang berlarian, bibir disenyumkan saat camera on di zoomeeting, telepon berdering dari marketing kartu kredit yang ramah panta

Bulan Penuh Berkah

Yang mulai puasa 2 April, Insya Allah barokah. Yang mulai puasa 3 April, Insya Allah barokah. Yang belum bisa puasa karena sakit dan sebab lain yang diperbolehkan, Insya Allah barokah.  Bulan Ramadhan hadir membawa keberkahan bagi seluruh umat manusia dan semesta alam. Kita syukuri seutuh-utuhnya Allah masih memberi kita kesempatan, waktu dan kekuatan untuk menghidupinya, dengan ikhtiar terbaik.  Selamat berlomba-lomba dalam kebaikan. Insya Allah selalu dalam keberkahan 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Ssttt... Rahasia

Tidak ada manusia yang sempurna. Justru di situlah rahasia Tuhan bersemayam. Agar selalu ada ruang bagi kita semua untuk perbaikan, untuk berkembang, untuk tumbuh.  Dalam ketidaksempurnaan, terbentang ladang amal di antara sesama kita. Untuk saling membantu, saling menguatkan, saling mendoakan.  Notes: gelas gak jadi jatuh, atas kebaikan gravitasi bumi ❤️

Gas Tipis-tipis

Jangan buru-buru longgarkan prokes. Sebaiknya bertahap. Sambil terus dievalusi. Covid masih ada. Baik yang omicron maupun delta. Kita masih akan menyongsong ibadah Ramadhan dan gelombang mudik sebentar lg  jk bicara potensi kerumunan dan pergerakan manusia.  Jangan sampai rencana utk memulai fase endemi (setelah pandemi) menjadi bumerang dan menimbulkan outbreak yang tidak perlu, karena ketidaktepatan kalkulasi secara science dalam konteks penanganan pandemi Covid ini.  Tetap hati-hati dalam pelonggaran syarat-syarat bepergian selama Covid masih ada, disyukuri aturan-aturan yang sudah dimudahkan, tapi jangan buru-buru. Gas aja tipis-tipis. Dinikmati prosesnya. Ngono yo ngono, ning aja ngono.  Salam Jumat berkah 🙏🏻

Susah Dibikin Sendiri

Tidak semua yang ingin kita kerjakan, kita kerjakan. Tidak semua yang wajib kita kerjakan, kita kerjakan. Tidak semua yang perlu kita kerjakan, kita kerjakan. Kita saja punya tingkat ketidaktaatan pada diri sendiri, yang begitu tinggi. Yg diarahkan hati, yang diperintahkan otak, tak ditaati oleh mata, mulut, tangan, kaki. Pemberontakan internal yang tak mampu kita kendalikan. Pengen sehat, tapi tak taat untuk disiplin makan makanan sehat. Pengen kaya, tapi tak taat untuk disiplin keuangan. Pengen masuk surga, tapi tak menyiapkan sungguh-sungguh bekalnya. Mayoritas kita pengen sehat, tapi makan apa saja dan teratur rebahan. Mayoritas kita pengen sembuh, tanpa melewati sakit dan tanpa minum obat yang mungkin pahit. Pengennya kaya raya, tanpa ikhtiar tanpa doa tanpa susah payah. Pengennya masuk surga tanpa melewati pintu kematian dan duka cita. Tapi namanya juga manusia, apalah kita ini kalo menjalani hidup tanpa drama-drama. Dididik acara gosip dari pagi ke pagi lagi, dininab

Masih Pandemi, Hemat Energi

Untuk apa menghabiskan energi membahas, mengomentari dan membesarkan hal-hal yang tidak layak menyita perhatian, pemikiran dan waktu kita yang sangat berharga?  Jika ada yang salah ucap, ada keliru tindakan, lalu minta maaf, untuk apa diperpanjang lagi? Jadi lebih manfaat atau makin mudharat untuk umat, untuk bangsa? Lalu saling memaafkan dan move on, semua dijadikan pelajaran. Agar kesalahan tidak terulang dan kebencian antar kita tak makin meruncing. Agar tak banyak lagi energi, waktu, pulsa yang mubadzir karena memperpanjang pertengkaran yang sungguh-sungguh hanya memuaskan nafsu, emosi dan keinginan untuk merasa benar sendiri. Tapi kalo emang niatnya pengen gelut, ya beda. Seperti tetangga jauh kita itu, di era ruwet pandemi berkepanjangan begini, malah sengaja ngajak perang. Ngrepoti sedunia. Yang begini ini jangan ditiru. Angel wis angel, angel kandhanane...

Sambutlah Puisi

Dalam beberapa kesempatan, dimana saya kebagian memberikan sambutan dalam suatu acara, saya menggantinya dengan baca puisi. Sebisa-bisanya. Niatnya untuk membunuh rutinitas. Yang biasanya bikin audiens ngantuk. Karena yang rutin dan seremonial, memang perlu disegarkan sesekali.  Tentang isi puisinya tidak jadi masalah. Setidaknya audiens masih berkenan menengok untuk mendengarkan dengan rasa ingin tahu. Setidaknya menduga-duga bagus atau enggak puisinya. Dan tidak buru-buru berdoa agar sambutan segera selesai untuk dilanjut acara berikutnya yang lebih penting. Sudah bikin puisi apa hari ini? Hepi nggak hepi tetep weekend 🔥🔥🔥

Manusia Kantong Bolong

Jabatan itu amanah, bukan karier. Itu menurut Pak Ignasius Jonan. Mantan  menteri, 2 kali jabatan. Dan saya 100% setuju. Dalam perjalanan hidup saya - seingat saya - saya tidak pernah mencalonkan diri untuk jadi apa atau untuk menjabat apa. Bisa jadi karena cita-cita saya tidak tinggi, atau saya tidak nyaman untuk menonjolkan diri. Saya lebih nyaman berada di belakang panggung. I am introvert. I hate the spotlight. Jagoan idola saya Batman. Bukan Ironman. Saya bukan performer . Lha tapi kan udah sering jadi pembicara, udah sering jadi koordinator, sekretaris, ketua panitia, ketua organisasi ini itu...  Sayangnya, iya. Itu betul. That's the facts. Saya akui. Tapi itu bukan karena saya ingin. Sering kali karena gak ada orang lain yang mau, sehingga memerlukan seseorang untuk menjalankan tugas tersebut. So I have to. Honestly, I feel uncomfortable to do those kind of things, especially in front of public eyes. Apalagi di jaman sosial media sekarang. Di mana setiap orang

Mencari Jalan Pulang

Semua yang hidup akan pulang Penjual, sekretaris, penambang batubara, penjaga perpustakaan, penelan pedang... Semua hati resah yang ada di dunia ini Semuanya mencoba mencari jalan untuk pulang Sulit untuk menggambarkan perasaan itu Menggambarkan perjalanan seharian melewati jalanan bersalju Kau bahkan tak tahu kalau kau telah tersesat Derap langkahmu yang berat, teriakanmu yang hilang ditelan angin Bagaimana kau bisa merasakannya, itulah jarak ke rumahmu Rumah. Kamus menerjemahkannya sebagai sebuah tempat, sebuah tujuan. Dan badai? Badai pernah ada di benakku Atau sebagaimana pernah ditulis oleh penyair Dante Di tengah perjalananku aku menemukan diriku.. di tengah-tengah hutan yang gelap Karena aku mencari jalan yang benar Tapi tidak di tempat yang seperti biasanya... - Dari Patch Adams -

Cerita Kita Nanti

Mereka yang korupsi, menyalahgunakan kekuasaan, sewenang-wenang, selingkuh, membunuh, menyiksa... Pada saatnya akan tua. Atau mati. Terserah yang mana yang duluan. Pun mereka yang selalu berusaha berbuat baik, tak lelah berikhtiar membantu sesama, membela mereka yang dilemahkan, melawan kesewang-wenangan, membangun sistem pemerintahan yang bersih, menolak perintah korupsi dari atasan dengan resiko kehilangan jabatan... Pada saatnya akan tua. Atau mati. Terserah yang mana yang duluan. Lalu level manusia kebanyakan macam saya ini, yang hidupnya tidak berlebihan tapi penuh keseruan, banyak kekurangan, kesalahan, juga dosa tapi masih punya niat untuk - klo pas ada rejeki atau justru pas ATM nihil - bersedekah, ibadah semampunya, kadang-kadang menolong jk ada kesempatan. Pada saatnya manusia macam sy ini jg akan tua. Atau mati. Tak terhindarkan. Terserah yang mana yang duluan.  Sejauh-jauh perjalanan kita dalam kehidupan, di ujungnya akan sampai ke Tuhan. Cerita seru apa yang ak

All iz Well

Sepelemparan batu saja. Di waktu yang tepat, di tempat yang tepat. Tak ada yang tidak ajaib di sekitar kita. Keajaiban itu rumahnya di hati yang penuh syukur. Yang menghadirkan telaga tak bertepi untuk menyimpan sejuta persoalan kehidupan, dalam tenang, sunyi dan ikhlas.  All iz well. As always...  #sabar #syukur #ikhlas