Bekerjalah untuk keabadian.
Agar tak sia-sia setiap tetes keringat dan air mata. Agar tak hilang setiap harap dan doa. Agar tak runtuh setiap hasil dan upaya.
Berdoalah untuk keabadian.
Jiwa kita abadi. Raga tak selamanya menyertai. Jiwa kita mengembara sampai entah kapan, raga kita akan tinggal kenangan.
Berikhtiarlah. Bersyukurlah. Bersujudlah. Berbagilah. Tertawalah. Menarilah. Menulislah. Bergeraklah. Berdiamlah. Berapasajalah.
Dalam keabadian, dunia yang kita anggap paling penting, menjadi remeh temeh. Kehidupan yang kita anggap segalanya, menjadi tak ada artinya.
Dalam keabadian, kita ini debu di semesta galaksi. Bahkan debunya debu.
Yang dalam ukuran mikronnya, sekaligus mengandung semesta di dalamnya. Kita berada di dalam sekaligus melingkupinya. Kita ini debu, sekaligus pasir, batu, gunung, bumi, planet dan galaksi.
Bekerjalah untuk keabadian. Berdoalah untuk keabadian.
Akan tiba waktunya, kita mengenang kisah yang pernah kita lalui sambil melantunkan doa-doa, dalam sunyi yang abadi...
Comments