Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2007

Backpacker

Entah kenapa tiba-tiba saya kepikiran untuk melakukan petualangan, lagi. Lagi? Ya, benar. Dulu saat masih di SMA (sekarang disebut SMU), saya senang sekali bepergian keluar kota dengan bekal seadanya. Gak lama sih, satu sampe tiga hari. Perginya naik bis, numpang truk atau nebeng mobil pribadi yang baik hati. Nginepnya seringkali di masjid, bahkan pernah di pangkalan bis antar kota. Kalo kebetulan kebelet pipis di terminal, sering minta ijin sama yang jaga toilet agar digratiskan. Dan boleh kok, asal pasang tampang miskin. He he he :) Tidak nyaman memang, tapi super fun. Pagi ini saya ketemu situs backpacker . Hobi aneh jalan-jalan tanpa tujuan pasti ini ternyata banyak peminatnya. Kayaknya asyik jika turun lagi ke jalan. Feeling free to create living without goals even for a few dayz . Mmmm... Kerjaan di kantor toh tinggal segunung untuk diselesaikan. Yang dua gunung udah terlewatkan, he he he :)

Belajar Ikhlas

Dengan keikhlasan, seseorang tidak akan mudah lelah dalam beramal, tetap tabah dan semangat sekalipun berbagai ujian datang silih berganti. Seakan-akan ia memiliki cadangan energi yang tidak habis-habis. Ia tetap beramal di saat orang-orang tidak mau/mampu lagi melakukannya. Ia mampu melalui ujian demi ujian dengan jiwa yang lapang di saat orang-orang merasa sempit dadanya. Keikhlasan merupakan sumber mata air kekuatan. Keikhlasan itulah sumber kenikmatan yang tidak pernah kering dan senantiasa memancarkan keutamaan dan keberkahan. (Kutipan dari tulisan Rahmat Hidayat Nasution)

Farewell Henry

May force be with you...

Buat Temen-temen Mahasiswa

Info selengkapnya di sini .

Keramahan Jogja

Saat itu sekitar jam 10.00 pagi, saat mesti ngejar waktu untuk kasih presentasi tentang Pinasthika di Komunikasi UGM. Jam menunjuk 09.30 ketika melaju menuju lokasi lalu tiba-tiba inget belum sarapan karena alarm di perut berbunyi minta diisi. Sayapun berhenti di sebuah angkringan di depan Computa Jl. Cik Di Tiro. Simak dialognya berikut: Mas Angkringan (MA): Silakan duduk Mas, cari tempat yang paling asoy. Di sini boleh, di situ juga boleh. Mau duduk di tempat duduk saya, silakan.. Saya (S): Makasih Mas, saya minta teh anget aja. Ama sendoknya buat makan (sambil ambil nasi kucing) MA: Yang ini nasinya pake kering tempe, yang daunnya dibalik pake sambel. Masih anget, baru ngepul dari dapur, selamat menikmati... S: (Teh sudah saya minum setengah tapi masih haus) Mas, nambah air panasnya dong.. MA: Siap, Boss! Nambah tehnya lagi boleh, nambah gula juga OK. Dan ndak perlu nambah bayarnya... S: (Hp berbunyi, dari panitia untuk konfirmasi sampai dimana) Masih di Cik Di Tiro Mas, sarapan dul

Jangan Membaca Tulisan Ini Karena Sangat Rahasia

Review Buku The Secret (Terjemahan) Terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama Size: 17 x 13,5 cm, tebal buku 232 halaman Segala sesuatu yang datang ke dalam hidup Anda ditarik oleh Anda sendiri. Dan segala sesuatu itu tertarik oleh apa yang Anda pikirkan. Apapun yang Anda pikirkan akan menariknya ke diri Anda. - Bob Proctor, Filsuf, Pengarang dan Pembimbing Pribadi - Entah apa yang Anda pikirkan sebelum ini, kekuatan semesta telah menarik dan menggerakkan Anda membaca tulisan ini, untuk sebuah alasan. Karena majalah inipun telah mencetak tulisan ini, dengan sebuah alasan. Sayapun menulisnya, juga dengan sebuah alasan. Faktanya, ada banyak kemungkinan Anda dan saya tidak bertemu lewat tulisan ini. Misalnya: mengapa Anda pilih majalah ini, sementara tersedia banyak majalah lainnya? Mengapa Anda membaca tulisan ini sementara ada banyak tulisan lain di majalah ini yang mungkin lebih menarik? Apalagi saya sudah melarang Anda membacanya, mengapa Anda terus membaca? Atau mengapa saya yang dipilih u

aku Menyapa-Mu

Bukan kehendakku yang terjadi, tapi kehendak-Ku Karena dengan mata-Ku aku melihat Dengan telinga-Ku aku mendengar Dengan tangan-Ku aku memegang Akulah penentu takdirku Akulah yang memperjalankan kaki-Ku Menempuhi jalan-Ku Aku dan aku sesungguhnya dua sisi koin Tak mungkin kau pisahkan satu-satu Sampai kujumpa akhir waktu-Ku

100% Support Pinasthika 100% Indonesia

Ssssttt....

Hanya mau nyebar gosip. Festival Iklan Pinasthika (dulu bernama Pinasthika Ad.Festival) segera diadakan lagi tahun ini. 30 Agustus - 1 September 2007 di Hotel Melia Purosani Yogyakarta. Tunggu kejutan selanjutnya...

Kita Tidak Perlu Berkorban

Untuk sukses dan bahagia, atau dalam level yang lebih rendah misalnya kaya raya - menurut saya - kita tidak perlu mengorbankan apapun. Tidak perlu berkorban uang, waktu apalagi perasaan. Tidak perlu ngoyo alias membanting tulang. Tidak perlu menderita, tidak perlu susah hati, tidak perlu kecapekan setengah mati. Ini serius. Dan mudah sekali penerapannya. Kita tidak perlu berkorban atau memposisikan diri sebagai korban. Karena rasanya pasti berat sekali di hati, atau lebih repot lagi kita jadi merasa sok pahlawan. Kata beberapa buku self help , konsep untuk mengawali sukses adalah berpura-pura sukses. Saya tidak mengatakan salah, tapi - sekali lagi menurut saya - kurang pas. Karena kita tidak perlu berpura-pura sukses. Berpura-pura bahagia. Berpura-pura apapun agar terlihat sempurna hidupnya. Ini yang saya yakini: kita ini diciptakan Allah sudah sukses dari sejak lahir. Tak peduli anak milyarder atau anak gelandangan, seorang bayi bisa tertawa bahagia. Ketika kita memberikan sebagian h

Jangan Mau Dirayu Orang Iklan

Disampaikan Dalam Diskusi Jejak Iklan dan Imajinasi Konsumsi Ruang Seminar Fisipol UGM Yogyakarta, 4 Juni 2007 Anak saya kalau pas nonton tv ada iklan makanan anak-anak, apalagi yang ada hadiah mainannya langsung minta dibeliin. Tapi alhamdulilah sekarang sedikit-sedikit sudah ngerti, karena sering kami ajak diskusi kalau penyedap, gula buatan, pewarna, dll. itu tidak sehat. Akibatnya kalau banyak makan yang seperti itu tidak baik buat kesehatan. Tapi namanya anak-anak, memang harus selalu diingatkan sih… - Kutipan pengakuan seorang ibu (dikutip dari sebuah milis) - Sebenarnya inti tulisan ini sudah terwakili dengan penyajian satu kutipan di atas yang saya anggap telah lengkap unsur-unsurnya. Terdapat masalah yang hadir, sekaligus pembahasan solusi untuk mengatasinya. Tapi ternyata sobat saya masih penasaran dan membanjiri saya dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. Namanya sobat, tentu saja saya tak kuasa menolak. Apalagi karena saya disandera di sebuah angkringan pinggir sawah dan ‘dis