Tidak semua yang ingin kita kerjakan, kita kerjakan. Tidak semua yang wajib kita kerjakan, kita kerjakan. Tidak semua yang perlu kita kerjakan, kita kerjakan.
Kita saja punya tingkat ketidaktaatan pada diri sendiri, yang begitu tinggi. Yg diarahkan hati, yang diperintahkan otak, tak ditaati oleh mata, mulut, tangan, kaki. Pemberontakan internal yang tak mampu kita kendalikan.
Pengen sehat, tapi tak taat untuk disiplin makan makanan sehat. Pengen kaya, tapi tak taat untuk disiplin keuangan. Pengen masuk surga, tapi tak menyiapkan sungguh-sungguh bekalnya.
Mayoritas kita pengen sehat, tapi makan apa saja dan teratur rebahan. Mayoritas kita pengen sembuh, tanpa melewati sakit dan tanpa minum obat yang mungkin pahit. Pengennya kaya raya, tanpa ikhtiar tanpa doa tanpa susah payah. Pengennya masuk surga tanpa melewati pintu kematian dan duka cita.
Tapi namanya juga manusia, apalah kita ini kalo menjalani hidup tanpa drama-drama. Dididik acara gosip dari pagi ke pagi lagi, dininabobokkan sinetron tak berujung, dilatih ahli dalam aplikasi selfie foto dan video.
Inilah ragam kehidupan dan cara kita menjalaninya. Mau tertib, taat, disiplin atau seenak-enaknya, sewoles-wolesnya, itu adalah pilihan, yang dijamin kemerdekaannya.
Kita hidup di jaman yang begini sibuk, sehingga kopi sachet dan mie instant-pun masih minta dibikinkan, tak ada cukup waktu kita untuk merobek sachet lalu menuang air panas, apalagi untuk merebus mie dan mencampur bumbunya.
Waktu kita habis untuk acara gosip, sinetron, selfie, debat, saling bully, saling menyalahkan, lomba pamer kepalsuan...
Comments