Skip to main content

My Batcave


Ini adalah impian masa kecil saya, yang anehnya tidak mati saat saya memasuki usia 30 tahun plus: tiba-tiba saya merasakannya seperti hutang impian yang harus segera saya bayar. Kebutuhan atas sebuah ruang yang hanya didesain untuk diri saya sendiri, dengan seluruh properti dan pintu-pintu rahasia yang tak seorangpun tahu. Saat kita hanya ingin sendiri, menjadi diri sendiri, melakukan eksperimen aneh, berbuat sesuatu yang norak yang tak mungkin diperlihatkan pada orang lain bahkan pada istri dan anak-anak kita sendiri. Saat kita ingin pergi dari dunia ini, untuk lebih memahami dunia ini dengan sudut pandang yang bener-bener fresh.

Sepintas emang seperti hanya introvert (penyendiri) atau orang yang berkepribadian ganda ala Two Face saja yang butuh ruang super privasi begini. Tapi percayalah bahwa bukan hanya Batman yang punya Batcave. Superman pun punya, juga Walt Disney, Thomas Alva Edison, M. Night Syamalan, Bill Gates, Steve Jobs, Pangeran Diponegoro bahkan Nabi Muhammad. Semakin besar tugas kita di dunia, semakin penting fungsi ruang privasi itu. Semakin tinggi posisi tanggung jawab seseorang, semakin penting upayanya untuk mengenal diri sendiri. Untuk istirah dari keramaian dan mengakrabi sepi, memikirkan yang tidak dipikirkan orang kebanyakan.

Batcave-nya Nabi Muhammad ya di Gua Hira', Diponegoro di Gua Selarong dan sementara ini saya masih merindukan punya satu ruang untuk sendiri. Ruang saya di kantor tidak mirip ruang kantoran, lebih pas disebut gedung bioskop: ada poster super besarnya Warren Buffet, Steve Jobs, Bill Gates juga Bruce Lee. Lalu beberapa kutipan kata-kata norak. Saya berusaha membuat ruang itu 'gue banget'. Tapi entah kenapa, rasanya masih ada yang kurang.

Saya merasa masih belum cukup syarat menjadi 'orang' sebelum saya bisa memiliki Batcave saya sendiri, dimana saya bisa ngobrol bebas dengan diri saya, dengan dinding batu, air terjun maupun Tuhan. Dimana saya tidak takut melakukan apapun dalam rangka menyelami pikiran terliar dalam otak saya.

Saya sering merasa punya kekuatan super yang terkurung dalam fisik saya yang terbatas, yang selalu capek setelah jam 9 malam. Saya tidak bisa membiarkan kekuatan itu lenyap seiring pikiran saya yang makin sehat, sok rasonal dan takut dibilang gak logis. Saya tetap ingin menikmati masa kecil saya. Saya masih enjoy berkhayal. Saya masih bersedia jadi manusia aneh, asalkan tetap boleh memiliki kekuatan super itu.

Mmmmm... I really miss my Batcave...

Comments

Anonymous said…
anonymous said:
pak kayaknya yang bener itu "istirahah" deh. ga percaya, tanya penghuni kampung arab di Slawi..hi hi.tapi itu salah ketik kali ya .

adex nya kapan & dmn pak? thx
arya said…
Gimana kalo anak buah mas Arief minta ruang kerja pribadi masing-masing satu?

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...