Skip to main content

Menyiapkan Pasukan Berani Mati


Tidak mudah untuk bergerak dari ruang kenyamanan yang telah lama kita nikmati. Yang seolah sudah take it for granted. Tidak mudah menghilangkan sifat merasa puas atas achievement yang kita capai, apalagi jika prestasi kita 'dianggap' hebat di masa lalu. Baik oleh diri kita sendiri (narcist) atau oleh orang lain (arogant).

Tapi saya percaya, di dunia ini tidak ada winning success formula yang bisa dipakai selamanya. Jika satu cara dianggap sukses pada masa lalu, belum tentu akan sukses juga jika diterapkan sekarang. Biasanya malah sering gagalnya. Kita selalu memerlukan pemikiran ulang, redefining success. Dan celakanya, mengubah formula kesuksesan masa lalu itu membawa serta aspek resiko. Dan kemungkinan gagal.

Dilema inilah yang sedang saya temui ketika dihadapkan pada situasi dimana saya bersama anggota tim Petakumpet yang lain dituntut untuk terus bergerak ke level yang lebih tinggi lagi. Tapi saya sih yakin saja (sebenarnya sok yakin), dalam kebimbangan selalu ada petunjuk. Tinggal kita mau bersusah payah mencarinya atau menyerah saja tanpa berikhtiar.

Kami sedang menyiapkan pasukan berani mati dengan target ambisius (kata beberapa orang malah ngawur): menjadi Agency of The Year Citra Pariwara 2007. Saat ini seluruh pasukan sedang dalam masa persiapan Upgrading, istilah untuk pelatihan di creative camp kami yang berlokasi di kantor baru.

Saya putuskan untuk memberikan materi yang sama sekali baru, dengan teknik dan cara penyampaian yang baru. Mmm... bentuk pelatihannya masih saya rahasiakan. Selama sebulan penuh mereka akan dihajar mental dan fisiknya, dalam arti yang sebenarnya.

Comfort zone saya hancurkan berkeping-keping. 57 award Pinasthika, Jawapos Adfest, finalis Djie Sam Soe Award, Cakram Award, dll. semuanya akan pindah dari ruang display ke gudang dan tidak boleh ada yang membanggakan prestasi masa lalu. Menurut saya itu bull shit. Everything start from zero: tanpa prestasi apapun kecuali yang menjadi target kita bersama ke depan. Semua orang kembali lagi jadi bayi.

Sekarang waktunya membakar kapal dan mulai bekerja. Jangan menengok ke belakang dan bergayut sia-sia di masa lalu. Setiap samurai yang menyiapkan dirinya setengah mati untuk sebuah pertempuran yang mematikan, biasanya jarang menemui kematian.

Tuhan memberi kesempatan mereka terus hidup untuk mengabarkan pada kita semua: kehidupan menghormati mereka yang berjuang untuk tujuan tertinggi - entah berhasil atau gagal. Tidak pernah ada perjuangan yang berakhir sia-sia.

Image dari hangkasturi1984.tripod.com

Comments

Anonymous said…
boleh ndak om....aku ikut upgradingnya:p kangen ni:)

dody_telesklebes

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...