Hari ini diguyur begitu banyak kerjaan. Dari pagi sampai sore. Tidak bisa menghindar, dan memang tidak boleh. Saya masih Managing Director dan staf saya 28 orang. Hanya ada kabar dari seorang teman bahwa ada yang bersedia menanamkan 350 jutanya ke Petakumpet setelah tanahnya senilai sekian M digadaikan. Jika mendapat kabar seperti itu - apalagi kita sedang butuh - biasanya akan terasa seperti mendapat durian runtuh.
Tapi saran saya, terima saja semua prospek - baik atau buruk - dengan biasa saja. Tak perlu over expected, tapi jangan juga dianggap sekedar angin lalu. Kesempatan kerap kali mendatangi kita dengan samar-samar, seperti kupu-kupu. Terlihat sangat indah tapi kalo dikejar sulit sekali. Tapi saat kita melupakannya, tiba-tiba dia hinggap di pundak. Kesempatan sering datang sebagai sang penggoda.
Biarkan semua pintu terbuka, jendela juga, ventilasi udara juga: undang semua kesempatan untuk datang. Buka lebar-lebar pikiran dan biarkan ide mengalir: seganjil apapun. Jadi saat menjelang sore sampai malam: sayapun berjalan-jalan dengan kaos bertuliskan 'Saya akan mendapatkan Rp 600.000.000,- paling lambat 1 Juli 2006." Nongkrong di tempat cuci motor, masukin laundry, sholat di mesjid, jemput pacar, makan nasi goreng di pinggir jalan, menunggu lampu merah. Berharap-harap cemas ada orang dengan excessive cash yang frekuensi gilanya sama dan bertanya,"Ngapain cuma dapet segitu. Anda bisa dapet lebih. Ini kartu nama saya, besok ketemu di kantor yaa..."
Dalam hitungan beberapa jam, public commitment saya telah dibaca ratusan orang. Dan waktu saya semakin sempit untuk melunasi hutang mimpi itu. Sampai saya kembali meringkuk di sleeping bag, keajaiban belum mau datang. Saya malah mimpi gempa bumi lagi.
Bangun tidur badan saya masih terasa penat. Tapi saya harus menjalankan rencana yang lain, nyiapin proposal, bikin presentasi, janjian ketemu orang. Ada beberapa calon investor yang tertarik meskipun belum sreg di hati maupun di angka. Saya harus mencium lebih dari satu katak, sepuluh katak, atau seratus katak sebelum 1 Juli. Saya tidak peduli.
Satu katak yang akan menjelma Pangeran itu masih bersembunyi entah dimana. Dan saya terus mencari...
Tapi saran saya, terima saja semua prospek - baik atau buruk - dengan biasa saja. Tak perlu over expected, tapi jangan juga dianggap sekedar angin lalu. Kesempatan kerap kali mendatangi kita dengan samar-samar, seperti kupu-kupu. Terlihat sangat indah tapi kalo dikejar sulit sekali. Tapi saat kita melupakannya, tiba-tiba dia hinggap di pundak. Kesempatan sering datang sebagai sang penggoda.
Biarkan semua pintu terbuka, jendela juga, ventilasi udara juga: undang semua kesempatan untuk datang. Buka lebar-lebar pikiran dan biarkan ide mengalir: seganjil apapun. Jadi saat menjelang sore sampai malam: sayapun berjalan-jalan dengan kaos bertuliskan 'Saya akan mendapatkan Rp 600.000.000,- paling lambat 1 Juli 2006." Nongkrong di tempat cuci motor, masukin laundry, sholat di mesjid, jemput pacar, makan nasi goreng di pinggir jalan, menunggu lampu merah. Berharap-harap cemas ada orang dengan excessive cash yang frekuensi gilanya sama dan bertanya,"Ngapain cuma dapet segitu. Anda bisa dapet lebih. Ini kartu nama saya, besok ketemu di kantor yaa..."
Dalam hitungan beberapa jam, public commitment saya telah dibaca ratusan orang. Dan waktu saya semakin sempit untuk melunasi hutang mimpi itu. Sampai saya kembali meringkuk di sleeping bag, keajaiban belum mau datang. Saya malah mimpi gempa bumi lagi.
Bangun tidur badan saya masih terasa penat. Tapi saya harus menjalankan rencana yang lain, nyiapin proposal, bikin presentasi, janjian ketemu orang. Ada beberapa calon investor yang tertarik meskipun belum sreg di hati maupun di angka. Saya harus mencium lebih dari satu katak, sepuluh katak, atau seratus katak sebelum 1 Juli. Saya tidak peduli.
Satu katak yang akan menjelma Pangeran itu masih bersembunyi entah dimana. Dan saya terus mencari...
Comments
Ceritanya mirip, jadi jika ada yang mau mengambil resiko membantu saya: pintu itu terbuka lebar. Kirim email aja, mungkin kita jodoh buat kerjasama.. Nuhun :)
we always enjoy this game... sometime we need to seek, than just hide to be humble...
..spirit within..