Skip to main content

Tribute to BANTUL FOREVER!



Syarif...'sang korban' membawa setumpuk insight dari tanah yang terus gemetar.tentang ibunya yg berlari keluar rumah karena suara gelas yg tersenggol tangan, tentang pak rt-nya yang terpaksa masuk RSJ karena tekanan sbg 'pemimpin' yg disambati rakyatnya, tentang orang jawa yg menyembunyikan keris dibelakang tapi sekarang mengangkat kardus minta sumbangan tinggi-tinggi di pinggir jalan, tentang tetangganya yg memilih berhujan2 di tengah malam daripada memperbaiki rumahnya karena belum didata level kerusakannya oleh kelurahan, tentang bantuan bertruk2 yg lewat didepan mata tapi menurunkan muatannya diujung harapan, tentang proposal yg harus diketik sebelum berhak mendapatkan 2 bungkus mie instant.

Isunya sekarang sudah berubah! gak perlu lagi permintaan bantuan, bantuan malah menunggu untuk dibuka. yang lebih perlu sekarang adalah membangkitkan semangat para korban. menyadarkan mereka untuk tidak larut dan kembali bekerja keras.kerja keras yang sudah menjadi sel darah mereka: seperti mbok2 buruh angkut di beringharjo, seperti sepeda2 yang setiap subuh melaju dalam dingin mengepung jogja.

Syarif dg kegelisahnnya kemudian menyeret gw dan aat (gw kemudian menyeret ronie) dalam brainstorm maya dan nyata selama 12 jam(ym, sms, telp, email, makan siang) disela2 kesibukan kerja dan menghasilkan beberapa semangat berupa spanduk dan kaos yg mudah2an berbicara lantang ditengah puing.

Ada yg mau membantu untuk menyebarkan virus penjebar semangat ini?:)

Notes:
Keep up good works, Buddy! Tulisan Zen ini saya posting lagi disini karena saya percaya sebuah niat baik akan menumbuhkan benih kebaikan dimanapun dengan cara apapun.

Comments

Popular posts from this blog

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...

The Secret Behind Sluku-Sluku Bathok

Sluku-sluku bathok Bathoke ela-elo Si Rama menyang Solo Oleh-olehe payung mutho Pak jenthit lolo lo bah Yen mati ora obah Yen obah medeni bocah Yen urip golekko dhuwit Seorang guru saya memberikan pencerahan siang itu. Pak Nunuk namanya. Hidup – katanya – tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Lagu jaman Wali Songo menuturkan: Sluku-sluku bathok , bathok (kepala) kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya. Kalo diforsir terus bisa aus, stress, hang, macet daya pikirnya. Bathoke ela-elo , dengan cara berdzikir (ela-elo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan syaraf neuron di otak. Lalu Si Rama menyang Solo, siram (mandilah, bersuci) menyang (menuju) Solo (Sholat). Lalu bersuci dan dirikanlah sholat. Saya ingat ada kutipan berbunyi: Jadikanlah sholat itu istirahatmu. Lalu apa fadhilah sholat? Oleh-olehe payung mutho , yang sholat akan mendapatkan perlindung...