Skip to main content

Day 7: Pendapat Orang Tentang Kita

Anda tidak berhutang apapun pada orang yang tidak percaya. Tanggung jawab terbesar justru mewujudkan apa yang Anda percaya. Boleh saja siapapun mengatakan apapun yang bertentangan dengan keyakinan kita, itu hak mereka. Jangan dihalangi. Hak kita adalah menjalani hidup sesuai dengan apa yang kita percaya, apa yang menjadi tujuan tertinggi hidup kita. Kita harus terus bertanya mengapa Tuhan menciptakan manusia seunik kita, bukan kenapa ada orang yang mengatakan ini itu tentang apa yang kita lakukan.

Di hari ketujuh, keajaiban belum terjadi. Meskipun saat sedang berjalan-jalan di Hero Galeria ada perasaan aneh yang hangat (saya sendiri tidak bisa melogika itu), yang terus memberitahukan bahwa saya akan mewujudkan mimpi saya itu: saya percaya. Seharian saya harus berpacu dengan waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pencarian 600 juta dan harus saya lakukan: tapi saya tidak kehilangan harapan. Saya tidak boleh kehilangan fokus.

Beberapa orang mulai mengejek (sebenarnya sejak hari pertama sih), tapi semakin dekat ke deadline makin banyak saja teman-teman yang begitu sehat logikanya. Sangat sehat: sehingga malah menafikan hadirnya keajaiban dari Yang Tak Terbatas. Apakah mereka salah? Tidak sama sekali: mereka benar karena memang pikirannya membenarkan itu.

Apakah saya benar? Tentu saja, menurut saya. Tapi saya tak punya waktu berdebat, saya tak punya waktu membuat press release bahwa saya benar, saya sibuk dengan mimpi saya. Jikapun orang seluruh dunia menganggap apa yang saya lakukan sia-sia dan tidak berarti: langkah saya takkan surut satu milipun.

Saya mencintai teman-teman saya itu. Saya pikir merekapun begitu pada saya. Tapi jika menyangkut satu keyakinan: kadang Anda hanya perlu percaya dan terus melangkah. Anda tidak bisa melarang siapapun mentertawai Anda. Tutup saja telinga dan teruslah melangkah.

Biarlah Tuhan yang akan menuntun jalan kita...

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...