Pertanyaan ini terus menerus mengganggu hari-hari saya akhir-akhir ini. Karena ketika mimpi sudah diyakini, dituliskan dan dikejar terus menerus: coba tebak apa yang akan kamu dapat?
Ya, benar. Kemalangan, hambatan, gangguan, fitnah, godaan dan semua hal yang tidak mengarahkanmu ke jalan yang seharusnya ditempuh. Dan biasanya, semakin jauh kamu melangkah semakin asing rasanya. Orang-orang akan melihatmu sebagai makhluk yang aneh. Jika kamu terus percaya pada mimpimu dan melangkah, satu persatu orang-orang yang awalnya mendukungmu - entah karena hormat, takut, sungkan atau punya maksud tertentu - akan meninggalkanmu. Dan setiap kepergian akan meninggalkan goresan perih di dadamu. Selalu begitu, tak peduli entah yang keberapa. Sampai kamu sendiri mungkin berfikir untuk meninggalkan dirimu sendiri. Kamu tak tahu dimana berada dan kenapa harus memilih jalan sulit ini. Hatimu meyakininya tapi otakmu buntu.
Mengapa? Mengapa tidak mengambil pilihan yang jauh lebih mudah?
Misalnya: menyetujui gaji yang besar dan dengan modal 550 juta rupiah untuk bikin perusahaan baru? Atau jadi Direktur perusahaan X (juga dengan gaji berlipat)? Atau jadi pembicara dengan tarif rata-rata 1,5 juta rupiah per tampil dan bisa lebih? Atau seperti cita-cita saya waktu masih kuliah: jadi Creative Director agency multinasional dimana karier - dan gaji - bisa membumbung karena sistemnya yang sudah mapan sangat memungkinkan itu terjadi?
Hidup hanya sekali dan saya sadar sesadar-sadarnya untuk mengambil pilihan sulit ini. Semua pilihan itu riil, di depan mata saya dan saya memilih untuk berkata,"Tidak, terima kasih". Saya menjatuhkan diri ke comberan di tengah ramai orang mengatakan betapa tololnya saya ini. Tapi saya harus: karena saya percaya mimpi-mimpi saya. Saya percaya bahwa meskipun menggiurkan, itu semua tidak akan membimbing saya menuju impian saya. Saya percaya saya hanya harus menjaga api kecil di dada saya agar tetap menyala, di tengah malam begini dingin dan badai yang menghancurkan. Kegelapan sedang menyempurnakan dirinya dan derita akan memuncak memaksa saya untuk menyerah. Saya hanya harus bertahan dan tersenyum.
Sebentar lagi langit akan memerah dan sinar matahari menghangatkan tubuh saya yang luluh lantak. Luka-luka akan mengering dan dunia yang cerah akan hadir. Bunga-bunga tumbuh dalam selimut embun dan kicauan burung menjelma kidung. Damai yang hangat akan hadir dalam tangis rasa syukur yang penuh,"Tuhan, Engkau baik hati meskipun kadang kurang ajar. Saya tahu Engkau tidak akan menghadirkan keajaiban pada hamba-Mu yang lemah, karena itu saya tidak menyerah."
Saya percaya suatu hari nanti di tahun 2020, Petakumpet akan menjadi The Most Admired Company in The World (tahun ini General Electric yang terpilih). Dimuat jadi sampul depan Majalah Fortune, seperti mereka memuat Bill Gates, Steve Jobs, Jack Welch atau Jeff Immelt. Dengan go publik, Petakumpet akan memiliki jumlah modal yang sangat cukup untuk membiayai upayanya membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih menarik. Membanjirinya dengan ide segar. Setiap hari. Dan tentu saja, akan banyak sekali orang yang terancam jadi kaya atau bahkan sangat sangat kaya dengan itu.Hari ini saya berkhayal. Seandainya saya bisa mendapatkan Rp 600.000.000,- sebelum tanggal 1 Juli 2006, saya berjanji akan melakukan apapun - yang terbaik - untuk membuat mimpi saya terwujud dan berbagi keuntungannya dengan fair. Saya akan bahagia jika Bill Gates, Warren Buffet, Steve Jobs, Jack Welch, Putera Sampoerna, Tung Desem Waringin - atau siapapun Anda yang telah mencapai impiannya - sempat membaca blog ini dan mau membantu meskipun sekedar memberikan dukungan semangat dan menjadi bukti riil bahwa impian saya bukan hanya igauan orang gila.
Semoga Tuhan mendengarkan saya...
Comments
"Saya percaya bahwa meskipun menggiurkan, itu semua tidak akan membimbing saya menuju impian saya. Saya percaya saya hanya harus menjaga api kecil di dada saya agar tetap menyala, di tengah malam begini dingin dan badai yang menghancurkan. Kegelapan sedang menyempurnakan dirinya dan derita akan memuncak memaksa saya untuk menyerah. Saya hanya harus bertahan dan tersenyum."
Inspiring sekali. Saya tidak akan menyerah. Saya akan bertahan.
Terima kasih, Mas. :)
-tengkyu tomat-
Oya, jangan lupa kabari saya ketika saat indah itu tiba :)
Ternyata mimpi itu harus diperjuangkan untuk mencapai sebuah keajaiban.
Ternyata mimpi itu harus diperjuangkan untuk mencapai sebuah keajaiban.
bahwa keajaiban akan selalu muncul dari hal sederhana yang kita lakukan dengan penuh keiklasan dan keyakinan
Semoga Berhasil