Saya belum bikin resolusi untuk tahun 2008. Saya belum bikin list calon penerima Mybothsides Award 2007. Saya belum menentukan tanggal pernikahan. Saya belum posting blog lagi secara teratur. Saya belum menyelesaikan beberapa pekerjaan kantor. Saya belum beresin urusan pindahan rumah. Saya belum tobat (lagi). Saya belum menulis diary. Saya belum... Saya belum... Saya belum...
Sudah 5 hari ini saya dianugerahi Allah demam tinggi, hidung mampet dan sakit kepala yang alhamdulillah bikin saya tak bisa bekerja maksimal: saya bahkan tak bisa undur diri sekejap untuk memasukkan rongsokan tubuh saya ke tempat beristirahat yang lebih nyaman. Saya ini manusia tak tahu diuntung, punya tubuh titipan Tuhan pakenya sembarangan. Terus menerus dihajar pekerjaan dan pemikiran yang memeras keringat dan syaraf: mencapai puncaknya saat saya memutuskan untuk pulang ke Rembang setelah memberikan pelatihan pada dosen-dosen ASDI di Solo. Perjalanan nonstop sepanjang 18 jam membuat tubuh saya berteriak-teriak minta ampun: sayapun menyerah.
Rasa sakit diberikan Allah untuk mengingatkan: Rief, istirahat dulu. Jangan mau diperbudak pekerjaan. Percuma sukses kalo tubuh ringsek. Saya hanya memandang langit-langit, rebah tak berdaya dengan selimut menutupi tubuh yang mandi keringat, sambil berdoa semoga masih ada waktu tersisa untuk menyelesaikan tugas-tugas saya di dunia ini. Kematian tiba-tiba Basuki saat bermain futsal begitu mengagetkan saya: skenario Tuhan kadang kita tak pernah perkirakan.
Steve Jobs pernah bilang,"Mudah saja buat saya saat harus mengambil keputusan dari beberapa pilihan yang sulit. Saya bayangkan ini hari terakhir saya di dunia, dan keputusan apakah yang akan saya pilih di akhir hidup saya itulah yang akan saya ambil."
Saat tubuh kita tak berdaya, kita merasa Tuhan begitu dekat. Meskipun pikiran macet, tapi kepasrahan akan mencerahkan hati. Terima kasih Tuhan, tanpa sakitmu yang masih menemaniku sampai hari ini: Engkau telah menyelamatkanku dari penyakit kurang ajar dan kurang bersyukur atas kesehatan yang Kau berikan.
(Posting ini adalah tenaga pinjaman dari masa depan, bisa jadi setelah ini saya akan ambruk lagi dengan penuh rasa syukur karena telah mengobati kerinduan saya untuk menyapa Anda semua, sahabat-sahabat saya...)
Sudah 5 hari ini saya dianugerahi Allah demam tinggi, hidung mampet dan sakit kepala yang alhamdulillah bikin saya tak bisa bekerja maksimal: saya bahkan tak bisa undur diri sekejap untuk memasukkan rongsokan tubuh saya ke tempat beristirahat yang lebih nyaman. Saya ini manusia tak tahu diuntung, punya tubuh titipan Tuhan pakenya sembarangan. Terus menerus dihajar pekerjaan dan pemikiran yang memeras keringat dan syaraf: mencapai puncaknya saat saya memutuskan untuk pulang ke Rembang setelah memberikan pelatihan pada dosen-dosen ASDI di Solo. Perjalanan nonstop sepanjang 18 jam membuat tubuh saya berteriak-teriak minta ampun: sayapun menyerah.
Rasa sakit diberikan Allah untuk mengingatkan: Rief, istirahat dulu. Jangan mau diperbudak pekerjaan. Percuma sukses kalo tubuh ringsek. Saya hanya memandang langit-langit, rebah tak berdaya dengan selimut menutupi tubuh yang mandi keringat, sambil berdoa semoga masih ada waktu tersisa untuk menyelesaikan tugas-tugas saya di dunia ini. Kematian tiba-tiba Basuki saat bermain futsal begitu mengagetkan saya: skenario Tuhan kadang kita tak pernah perkirakan.
Steve Jobs pernah bilang,"Mudah saja buat saya saat harus mengambil keputusan dari beberapa pilihan yang sulit. Saya bayangkan ini hari terakhir saya di dunia, dan keputusan apakah yang akan saya pilih di akhir hidup saya itulah yang akan saya ambil."
Saat tubuh kita tak berdaya, kita merasa Tuhan begitu dekat. Meskipun pikiran macet, tapi kepasrahan akan mencerahkan hati. Terima kasih Tuhan, tanpa sakitmu yang masih menemaniku sampai hari ini: Engkau telah menyelamatkanku dari penyakit kurang ajar dan kurang bersyukur atas kesehatan yang Kau berikan.
(Posting ini adalah tenaga pinjaman dari masa depan, bisa jadi setelah ini saya akan ambruk lagi dengan penuh rasa syukur karena telah mengobati kerinduan saya untuk menyapa Anda semua, sahabat-sahabat saya...)
Comments