Skip to main content

Olok-olok Tahun Baru

Jangan percaya dengan keharusan bahwa setiap pergantian tahun harus dirayakan, harus membuat kita gembira ria sambil lupa diri. Besok pagi tanggal 1 Januari 2008, Anda akan mendapati bahwa sinar mentari yang hadir tetaplah sama seperti kemarin. Hujan yang turun atau mendung yang menggantung adalah warisan masa lalu yang itu-itu juga.

Tahun baru bukan urusan negara, bukan urusan anak istri, bukan urusan pacar, bukan urusan betapa kencang terompet kita tiup dalam suka cita. Tahun baru semata-mata urusan pribadi masing-masing kita: just for you and you are alone.

Jadi saya menyebut setiap Hiburan bertajuk Old & New adalah olok-olok. Menonton televisi siaran langsung tahun baru adalah olok-olok. Terompet adalah olok-olok. Pesta kembang api adalah olok-olok. Berkumpul menghitung detikan menjelang jam 12 malam adalah olok-olok.

Nasib kita, kebahagiaan dan kesedihan kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Kita bisa bahagia setiap hari dan merayakan diam-diam rasa syukur atas kehidupan kita setiap pagi, tanpa berlebihan. Nanti jadi olok-olok juga. Tanpa bermaksud sok tahu sehingga Andapun akan mengolok-olok saya, berikut ada beberapa hal yang bisa kita lakukan pada 31 Januari 2007 agar terhindar dari tradisi olok-olok setiap tahun:

  • Menonton film V for Vendetta
  • Membaca buku 101 Things to Do Before I Die
  • Duduk sendirian di pinggir pantai sambil berdoa semoga turun hujan
  • Mematikan jam, hp dan seluruh lampu rumah dan menikmati indahnya kegelapan
  • Berjalan kaki menjauhi keramaian sampai pagi tiba
  • Menulis puisi dan membacanya keras-keras
  • Menukar terompet orang lain dengan buku self help
  • Memberikan terompet tersebut + uang secukupnya pada pengemis yang kelaparan
  • I'tikaf di masjid
  • Sholat tahajjud bersama di luar rumah
  • Menonton pagelaran wayang semalam suntuk
  • Berada di ruang gawat darurat rumah sakit
  • Meniup terompet sendirian di tengah kuburan
  • Merayakan tahun baru di rumah yatim piatu atau panti jompo
  • Mengirimkan sms ucapan tahun baru pada Fidel Castro dan Aburizal Bakrie
  • Mengirimkan bantuan ke lokasi banjir
  • Menonton film di 21 Cieneplex yang judulnya dipilih dengan undian
  • Meminta penjaga toko buku memilihkan buku dan kita tinggal membayarnya
  • Tidur di trotoar jalanan bareng gelandangan
  • Menyediakan parkir gratis pada para pengunjung hiburan tahun baru
  • Meng-copy postingan ini, memfotokopinya dan membagikannya sebagai selebaran di keramaian acara Tahun Baru



Demikianlah beberapa ide yang semoga membuka alternatif selain mesti keluar ruangan dan beramai-ramai melakukan hal-hal yang gitu-gitu aja. Capeeekk dehh... Jadikan malam tahun baru meninggalkan pengalaman yang berkesan sepanjang hidup kita yang sementara ini. Takut dianggap berbeda dan ngeri dituduh konslet syarafnya? Tolong beritahu saya, benarkah orang yang merayakan tahun baru sejak umur 5 tahun sampai 30 tahun dengan meniup terompet terus menerus adalah waras? Please deh...

Biar makin lengkap, saya dengan senang hati memasang sebuah foto di posting ini. Anda tahu foto siapa ini? Yak benar: selamat mengolok-olok diri sendiri. Jangan takut, gak perlu jaim. Jaga image itu takhayul: just be yourself. Be comfort with that, more or less. Itu salah satu tanda kedewasaan.

Selamat memaknai diri Anda yang baru esok hari, tahun yang berganti sih biarin aja berlalu...

Comments

Anonymous said…
saya juga kurang suka ikut seperti yg sebagian orang lakukan di malam taon baru. saya lebih senang mencari kesepian disaat orang2 pada bingung mencari tempat ramai...yah, sekedar diem mikir rencana2 hidup kdepan...bener mas arif, saya sependapat...bagi saya sama saja, malam taon baru atao gak, tiap hari toh kita bisa memaknai hari2 kita menjadi hari yg bermakna, berkesan, yah tergantung kita bagimana...malah malem taon baru kemarin saya ribut besar dgn pacar pas menjelang detik2 pergantian tahun...huahahaha...selamat taon baru mas, sukses selalu menyertai anda,,, :)

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena