Skip to main content

Tuhan Menguji Mourinho

Siapa bilang hanya kita - manusia normal - yang diuji Tuhan dengan banyak kegagalan? Pada saat bersamaan, Manchester United mengalahkan Porstmouth 3-1 ketika Chelsea dipermalukan Middlesborough 0-3. Hati kecil saya senang karena MU menang sehingga bisa mepet ke tangga teratas, tapi sebagian lagi sedih: ternyata timnya Mourinho bisa antiklimaks begitu.

Tak ada kesuksesan yang gratis di dunia ini, setiap orang yang menginginkannya harus berjuang untuk itu. Tak peduli siapakah Anda: Tuhan akan mengujinya tanpa pandang bulu. Bahkan seorang Nabi sekalipun masih harus diuji. Juga umatnya. Tolong perhatikan kasus karikatur Nabi Muhammad di media massa Denmark: itu juga ujian apakah kaum muslimin dewasa menyikapi pelecehan Rasul yang dijunjung dan dianutnya. Orang Denmark tahu apa soal Nabi Muhammad kecuali bahwa mereka hanya bodoh dan tak paham etika beragama? Mbok sekalian bikin karikatur Tuhan biar lebih kontraversial, kok nanggung.

Balik ke soal Chelsea yang akhirnya harus belajar lagi main bola, kita semua mestinya siap ketika dunia suatu ketika menunjukkan realitasnya yang kejam pada kita. Ketika hal buruk menimpa kita, satu hal yang terpenting adalah jangan sampai kehilangan harapan. Dan bangkit dengan sisa keyakinan untuk membangun kesuksesan di atas puing-puing.

Tapi menurut saya kok, Tuhan sedang bercanda saja akhir-akhir ini. Mungkin agar permainan hidup di dunia ini jadi lebih menarik. Dan tidak membosankan. Let's flashback: lagi sibuk urusan nuklir Iran, ada selingan karikatur Nabi. Lagi ribut mau terbit Playboy Indonesia, muncul RUU Anti Pornografi. Saya sedang nyari bukunya Mourinho 'Made in Portugal' buat belajar, eh Chelsea malah kalah.

Ada-ada saja Tuhan kita ini...

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat