Entah apa yang ada di otak Steve Jobs ketika menjual Pixar ke Disney. Mungkin sama dengan yang ada di otak Putera Sampoerna. Dua-duanya saya tidak bisa pahami sampai detik ini. Tapi pasti bukan karena mereka berdua bodoh lantaran menjual mesin pengumpul uangnya. Pastilah karena saya yang bodoh tak bisa mengeja rencana mereka untuk menangkap masa depan.
Tapi berbeda dengan Sampoerna, Jobs masih berada di dalamnya sebagai pemegang saham terbesar Disney. Entahlah, ini bisnis tingkat tinggi. Otak saya belum nyampe ke sana. Tapi saya tahu suatu hari nanti saya akan pahami itu: bagaimanapun caranya. Mungkin dengan bertanya langsung pada orangnya. Siapa tahu?
(image dari www.time.com)
Comments