Skip to main content

Now and Next



Foto ini diambil saat Upgrading Head, 11 Juli 2005. Semua Head Departemen dikumpulin Hotel Sheraton, wajib pake dasi dan materinya tentang Negosiasi. Pematerinya Pak Bagoes (Managing Director). Lha saya dimana?

I'm here watching this. Day after day. Hari ini salah satu diantara mereka yang terdapat di foto itu (ada 6 orang disitu) udah nggak di Petakumpet lagi. Yang mana coba? Lalu yang lainnya? Entah mereka akan terus stay atau mengikuti jejak meninggalkan perusahaan ini adalah sebuah pertanyaan besar. Tapi catatan saya, everybody in this company has to grow up. Jika tidak bertumbuh, mereka akan ketinggalan oleh perkembangan perusahaan. It's a risk, normal risk. Tapi saya tahu tidak setiap orang siap menghadapinya. Banyak yang sibuk menyalahkan orang lain ketimbang memperbaiki kekurangan dirinya sendiri. What a pity!

Saat ini saya berada di tengah jalan yang ramai, dalam lalu lintas pekerjaan yang gak habis-habis meskipun sering kesepian diam-diam. Hari-hari ini saya banyak merenung. Mencoba mengeja perjalanan waktu saat segala sesuatunya dimulai, 1 Mei 1995. Banyak yang akan berubah besok, di perusahaan ini. Hope bisa jadi lebih baik, meskipun ongkosnya juga pasti tidak murah. Ya modal, ya waktu, ya perasaan. Etc.

But I'm ready.. coz i don't have another option. Do i? So, adakah lagi yang akan pergi? Atau siapa yang akan datang menjadi bagian perusahaan ini? Roy Wisnukah? Birger Linke? Herman Saksono? Or nobody? Mmmm.. i just don't know. Let's see next. Tapi dengan pasang foto para Head di sini, Anda tahu urutan ceritanya jika suatu hari nanti Petakumpet punya billing 1 triliun dan staf 200 orang (sekarang 30 orang) atau malah tutup dan dinyatakan bangkrut.

Welcome to reality, Guys! Even on Sunday, have a nice work ;)

Comments

Popular posts from this blog

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seb...