Skip to main content

Telah Terbit Buku Tuhan Sang Penggoda


Ini bukan buku memoar atau biografi, sama sekali bukan. Emangnya saya siapa kok berani-berani bikin biografi? Ini juga bukan tulisan ilmiah, novel apalagi kumpulan puisi. Atau Teka-teki Silang. Anda tahu lah bedanya. He he he...

Ini hanyalah cermin kusam atas perjalanan hidup yang telah saya tapaki selama ini, yang menginjak angka 34. Sebuah angka yang lebih dari keramat. Gak ada alasan khusus mengapa saya menyebutnya demikian, mungkin karena angkanya hadir setelah 33. Sejujurnya, angka 33 inilah yang keramat.

Jadi jangan kecewa jika banyak hal keramat dalam hidup kita ternyata tak jelas asal usul maupun konsepnya. Misalnya perusahaan yang saya dirikan bareng teman-teman - Petakumpet namanya -  juga sering bikin kecele orang. Saat ditanya mengapa namanya Petakumpet, saya jawab gak ada alasannya. Lho kok? Lha saya jujur kok emang awalnya nama lucu itu hanya terlintas begitu saja. Terjadilah yang mesti terjadi.

Mungkin buku ini lebih pas disebut catatan harian seorang blogger karena sebagian content-nya bersal dari tulisan online saya di blog, sayapun melengkapinya dengan catatan harian offline yang mulai saya tulis saat masih kuliah di tahun 1998.

Buku ini adalah kumpulan puzzle pemikiran sehari-hari yang saya upayakan bisa membentuk gambaran besar mengenai upaya mewujudkan impian kita yang paling sejati. Sengaja dihadirkan dalam bentuk buku on paper  (bukan e-book) agar bisa dipegang dan dibaca dimana-mana, termasuk di toilet atau kuburan. Ini adalah upaya sharing saya dengan Anda semua para pembaca tercinta yang lebih nyaman untuk menikmatinya secara offline.
Dalam rentang waktu 11 tahun (1998-2009), tentulah tak semua potret kejadian dan pemikiran yang telah saya tuliskan bisa dimasukkan dalam buku ini. Dalam banyak segi, saya telah melakukan proses deleting yang brutal untuk materi tulisan yang saya anggap tak menyokong ide besar yang dibawa buku ini.  Ratusan jam dengan bahagia saya habiskan untuk menambahkan lagi beberapa cuatan ide yang membanjir saat proses penyusunan materi dan editing berlangsung, sayapun berusaha membatasi ide-ide yang tumpah tapi – entah bagaimana – tumpahan itu dengan pas mengisi ruang-ruang kosong puzzle yang telah tersusun.

Dengan upaya ini, semoga Anda para pembaca tercinta menemukan tautan benang merah yang kuat dari setiap keping judul yang hadir di masing-masing babnya.

Tulisan di dalam buku ini disusun tidak urut waktu tapi urut tema bahasan. Saya membaginya dalam 4 bagian besar: Mencari Jalan Pulang yang berisi proses berliku dalam pencarian diri yang sejati, Menuju Batas Langit yang berisi upaya-upaya untuk menghasilkan gagasan besar dan pencapaian, Mencari Rumah Tuhan yang mengungkap upaya pencarian spiritual dan pemahaman atas takdir Tuhan dalam hidup keseharian dan Mengais Remah Kehidupan yang memotret hal-hal sederhana yang mengandung makna dalam hidup ini. Masing-masing bab berbicara dalam satu bahasan khusus: ada yang ringan, yang berat, yang lucu, juga tidak ketinggalan: yang kurang ajar.

Untuk detail isi masing-masing babnya, silakan Anda gali sendiri. Kekayaan makna yang hadir akan mencerahkan jika Anda berinteraksi sendiri dengannya. Menubrukkan pemahaman Anda dengan ide-ide dalam tulisan di buku ini adalah cara terbaik untuk menemukan substansi makna dan kandungan rahasia hidup yang saya maksudkan.

Syukur saya tak terhingga kepada Allah, yang tanpa kasih sayang-Nya semua yang kita nikmati di dunia ini – bahkan diri kita sendiri – takkan pernah ada.

Terima kasih sedalam-dalamnya saya sampaikan untuk semua pihak yang memungkinkan buku ini hadir menyapa Anda sekalian: Penerbit Galang Press (Mas Julius Felicianus, Romo Totok, Amir ‘Ahenk’ Hendarsyah, Mas Kunto dan semua crew), teman-teman yang tergabung dalam keluarga besar Petakumpet, teman-teman Aktifis Smada Rembang 1993. Soe Hok Gie, Emha Ainun Nadjib dan Ahmad Wahib untuk inspirasinya yang mengobarkan keberanian untuk berbeda. Achmad Rif’an dan Sayap Empat Ombak, teman diskusi yang menghidupkan. Para pembaca setia blog saya (www.mybothsides.com). Keluarga besar saya di Rembang, juga keluarga besar di Penagan. Supie, kekasihku yang selalu setia menemani proses kreatif yang panjang dan berliku. Serta semua sahabat yang kebaikan dan dukungannya tidak terekam dalam ingatan saya yang terbatas tapi pasti tercatat dengan tinta emas para Malaikat di buku keabadian.

Selamat menikmati igauan seorang blogger yang terus berusaha menguak rahasia mewujudkan mimpi tertinggi dalam hidup dengan tak berhenti mencari jalan terbaik untuk mati.

Karena jika kita tak siap menghadapi kematian, kemungkinan besar kita juga tak siap untuk melanjutkan kehidupan.


Yogyakarta, 20 September 2009
M. Arief Budiman

-------------------------

Buku Tuhan Sang Penggoda
Penulis: M. Arief Budiman
Penerbit Galangpress, 298 hlmn
130 x 200 mm, Rp 46.500,-
www.mybothsides.com

Comments

Aam Nugroho said…
Dimana saya dapat mendapatkan Buku ini? mohon informasinya. Terimakasih.

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...