Skip to main content

(Akhirnya) Ke Palembang


Seperti sudah digariskan namun tak pernah disangka, saya akhirnya dapat kesempatan maen ke Palembang selama 3 hari, 27-29 April 2007 kemarin. Adalah Mas Noor Udin Ung yang mengajak saya untuk mengisi Seminar & Workshop di Binus Center Palembang. Temanya sih normal aja "Bagaimana Membuat Iklan & Desain Grafis yang Kreatif". Tapi menurut penyelenggara, ini adalah Seminar pertama yang diadakan di Palembang dengan tema Iklan & Desain Grafis. Wah, ini namanya beruntung.

Di Palembang ada beberapa perusahaan advertising yang mengelola media luar ruang, beberapa sekolah desain grafis 3 bulanan (seperti Binus Center), tapi mungkin belum agency full service di sana. Jadi peluang buka advertising agency terbuka lebar di sana. Asal bisa edukasi pasar, langsung deh jadi market leader. Belum ada kompetitornya, oiii...

Btw, kemarin sempat mampir ke Jembatan Ampera (kayaknya ini jembatan terbesar di Indonesia dengan panjang 1,1 km). Dibangun oleh Jepang dengan konstruksi knock down sehingga bisa naik turun agar perahu besar bisa lewat membelah sungai Musi. Setelah diakuisisi Indonesia, jembatannya gak bisa naik turun lagi alias macet. Saya tidak heran, orang Indonesia kan hobinya bikin macet!

Jalan-jalannya lebar meskipun di beberapa ruas nampak kemacetan juga (yang ini macet berarti simbol kemakmuran karena kebanyakan mobil). Tapi yang aneh, saya sulit sekali nyari ATM yang buka 24 jam. Hampir semua ATM ditaruh di dalam bangunan dan saat malam sampai pagi ATM itu tutup. Saya menemukan kurang lebih 8 ATM di pusat kota saat jam 6 pagi, tutup semua. Sampai sekarang saya masih ingin tahu kenapa.

Audiens seminar yang berjumlah lebih dari 50 orang dan workshop yang diikuti 24 peserta berlangsung begitu meriah dan energik. Antusiasme mereka besar sekali untuk belajar tentang kreativitas. Saya dan Mas Ung duet membawakan Seminar sekaligus Workshop, ini juga duet kami yang pertama sejak saya diajari presentasi ama Mas Ung di Lingkom, 1999 lalu.

Btw, makasih buat Mas Beni (Binus Center) untuk kesempatannya, juga safari makannya di tempat yang unik dan super lezat. Tak lupa Mas Ung yang - entah kenapa - malah memilih saya menjadi partner (padahal masih banyak lebih baik). Hope someday kita bisa manggung lagi di tempat lain. Makassar, Balikpapan, Medan, atau malah keluar negeri.

Ha ha ha, siapa tahu? Amien ya Robbal 'Alamien...

Comments

Anonymous said…
Selain sangat sedikit bangunan yang open 24 jam, mungkin alasan keamanan menjadi patokan, mengapa ATM di palembang sedikit sekali yang buka 24 Jam.

cara yang praktis adalah mengambil uang di ATM yang ada di bank...

kapan ke Palembang lagi? :D

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena