Skip to main content

Cerita Kita Nanti


Mereka yang korupsi, menyalahgunakan kekuasaan, sewenang-wenang, selingkuh, membunuh, menyiksa... Pada saatnya akan tua. Atau mati. Terserah yang mana yang duluan.

Pun mereka yang selalu berusaha berbuat baik, tak lelah berikhtiar membantu sesama, membela mereka yang dilemahkan, melawan kesewang-wenangan, membangun sistem pemerintahan yang bersih, menolak perintah korupsi dari atasan dengan resiko kehilangan jabatan... Pada saatnya akan tua. Atau mati. Terserah yang mana yang duluan.

Lalu level manusia kebanyakan macam saya ini, yang hidupnya tidak berlebihan tapi penuh keseruan, banyak kekurangan, kesalahan, juga dosa tapi masih punya niat untuk - klo pas ada rejeki atau justru pas ATM nihil - bersedekah, ibadah semampunya, kadang-kadang menolong jk ada kesempatan. Pada saatnya manusia macam sy ini jg akan tua. Atau mati. Tak terhindarkan. Terserah yang mana yang duluan. 

Sejauh-jauh perjalanan kita dalam kehidupan, di ujungnya akan sampai ke Tuhan. Cerita seru apa yang akan kita sampaikan pada Tuhan - pada waktu-Nya - saat kita bertemu? 

Kita pulang tak bawa apa-apa. Cerita tentang kita akan tinggal kenangan. Saat kita mati, mgkn ada sedikit tangisan dari karib kerabat, heboh sbntr di Grup WA, ucapan duka cita copy paste, akun IG yg diserbu utk dibaca postingan terakhir kita, atau mgkn bbrp bunga duka cita dan doa-doa. Atau gosip-gosip dan kisah mistik. Lalu dlm hitungan hari, berita kematian kita akan tertutup kabar-kabar yg baru. Grup WA normal lg, bercanda lg, akun IG kita sepi, dunia terus berputar. Yg meninggal akan dilupakan.

Hanya sedikit dari yg pergi, ceritanya akan bertahan dari jaman ke jaman, menjadi inspirasi generasi masa depan.

Apakah cerita kita akan terus bertahan atau dilupakan? Kita sendiri yang bisa jawab, siapkan, lakukan. 

Kitalah sutradara kehidupan kita sendiri. Kitalah penulisnya. Kita sendiri pemain utamanya. Jenis cerita apa yang akan menggambarkan kehidupan kita di dunia fana ini? 

Makanya jangan kebanyakan daring, imbangi dengan touring. Happy weekend 🔥🔥🔥

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat