Memasuki minggu tenang Pemilu 2014. Apakah semua jadi tenang? Nope. Para caleg dan capres malah semakin tegang. Juga cukong-cukong yang berdiri di belakang mereka, dalam keremangan. Para penyebar amplop juga bersiap-siap. Para penerimanya juga bersiap-siap. Semua yang terlibat dalam pemilu di negeri ini, bersiap-siap.
Banyak yang lebih siap menang, daripada siap kalah. Banyak yang lebih siap mendapatkan, daripada yang siap kehilangan. Banyak yang lebih siap naik tahta, daripada yang siap turun tahta.
Padahal makin tinggi sebuah kedudukan, jabatan, kekuasaan, bukan hanya menyangkut makin besarnya pendapatan dari sana. Tapi justru makin besarnya tanggung jawab. Di mata konstituen, di mata rakyat, terutama di mata Tuhan.
Di titik ini, banyak caleg yang mungkin belum siap. Belum tentu terpilihnya dia sebagai anggota legislatif itu sebuah kebaikan, bisa jadi malah keburukan. Tapi mata hanya bisa memandang kursi, modal sudah terlanjur ditumpahkan, janji sudah terlanjur diucapkan, pohon-pohon sudah terlanjur luka ditempeli foto-foto pencalegannya. Sudah kepalang basah. Lubuk hati yang terdalam makin kesepian. Early warning system-nya tak didengarkan.
Maka, selamat menikmati minggu tenang. Dua hari lagi kita akan menentukan pilihan. Semoga Tuhan memberikan penerang. Dan menempatkan caleg-caleg yang tak serius berjuang untuk negeri ini, di Timbuktu. Dan berbahagia di sana. Selamanya.
Comments