Skip to main content

(Masih) Dari Launching Adgi Jogja


Mas Noor Arief (Dagadu Djokdja) sharing tentang bagaimana pentingnya membangun local brand sebagai asset paling berharga dari Jogja.


Executives dan Advisorty Boards Adgi Jogja bersama Chairman Adgi (Mas Danton Sihombing), dari kiri: Mas Nowo Juliarso (Zoom In Director), M. Iqbal (Finance Director), Sumbo Tinarbuko (Advisory Board), A. Noor Arief (Advisory Board), Danton Sihombing (Chairman Adgi), M. Arief Budiman (Chairman Adgi Jogja Chapter), Eri Kuncoro (Advisory Board), Andika DJ (General Secretary). Yang absen disini adalah Mas Ong Hari Wahyu (Advisory Board).


Saksi sejarah lafirnya Adgi Jogja: ingat baik-baik mukanya jika nanti masuk buku sejarah desain grafis Indonesia. Wa ka ka kaa...


Pak Sumbo Tinarbuka (Moderator) dan Mas Danton Sihombing sharing tentang kekuatan desain grafis untuk menembus pasar global: case studies dari Inkara/design untuk warga kreatif Jogja.


Mas Andika (Syafaat Ad.) dan Mas Ong berbagi pengalaman tentang bagaimana membangun kemandirian bermodal kekuatan kreatif desain grafis

Comments

alex candra w said…
Halo mas arif. selamat atas launching ADGI chapter Jogja nya. Kalau masih inget, aku Alex yang dulu di Blank! Magazine. Wah seneng bgt isoh ketemu mas arif disini. Aku sekarang kerja di LSM. Dadi inget dulu masa-masa waktu masih 'disgorghorge of Brainstorming' sama mas Arif.
Tulisan2 mas arif yang inspiratif, lancar dan....apik.
alex candra w said…
oiya, mampir ke blog ku mas Arif
www.negerikatakata.blogspot.com

Popular posts from this blog

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seb...