Skip to main content

Mr. SGM di JEC




Hari itu Jumat, 30 Mei 2008 saat untuk pertama kalinya saya melihat aksi Mr. SGM live di JEC pada acara pameran Komik Gramedia di JEC. Presentasi teman akrab masa kecil ini dibanjiri oleh hadirin, semua kursi hampir sepenuhnya terisi. Hanya selama 2 jam presentasi berlangsung, karena emang maksudnya cuma preview sekaligus warming up untuk launching bukunya yang diterbitkan Gramedia Juni ini Super Great Memory.
Irwan yang saya kenal, telah berubah begitu dahsyat. Sekarang ia jagoan presentasi: sesuatu yang tak pernah saya lihat dari SD bahkan SMP. Sosoknya yang pendiam dan kutu buku, selain penggemar pelajaran hitung-menghitung (matematika, fisika dan sejenisnya) telah mengalami metamorfosa yang luar biasa. Dia dengan sangat komunikatif bisa mengajak audiensnya tertawa, bergerak dengan penuh semangat, membuat mereka berani dan ya.. menularkan antuasiasme yang meledak-ledak agar audiensnya mau menghargai kedahsyatan otaknya masing-masing.
Dari tidak bisa menghafal 10 kata acak yang ditulis urut, Irwan mampu membuat audiensnya menghafal 40 kata secara urut tanpa salah dengan metode Super Great Memory-nya. Pemegang Rekor Muri untuk daya ingat ini akan hadir lagi di Jogja besok 14 Juni 2008. Tentu dengan durasi yang lebih panjang, tak sekedar 2 jam. Anda yang tertarik mengikuti silakan hadir, infonya ada di image di bawah postingan ini.
Hari itu saya belajar banyak. Irwan telah membuktikan satu hal yang telah lama saya yakini: kita akan berubah sesuai keyakinan kita. Pikiran kita itulah blue print masa depan kita. Apa yang terjadi dengan diri kita itu bagian dari masa lalu: baik atau buruknya.
Hari ini kita bisa berubah. Seperti yang saya kutipkan dari dialog di film Vanilla Sky-nya Tom Cruise: setiap menit yang kita miliki adalah kesempatan untuk merubah masa depan kita. Inilah peluang yang sepenuhnya ada di tangan kita, bukan di tangan yang lain.
Kita bisa jadi apa saja, modalnya ya keyakinan yang diwujudkan dengan tindakan. Setiap menitnya, setiap detiknya. Kita bisa manfaatkan atau justru kita hanya akan lewatkan begitu saja.

Comments

Popular posts from this blog

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seb...