Skip to main content

Mengapa Harus Ikut Lebaran?

Pertanyaan aneh ini muncul tiba-tiba saat terjebak kemacetan jalan di jantung kota Jogja di malam takbiran. Mengapa? Apakah jika kita tidak ikut merayakan lebaran akan dianggap berdosa? Apakah jika kita memilih menyepi dan sendiri: orang akan menganggap kita aneh?

Padahal jika dilihat hukumnya, sholat Ied itu sunnah muakkad. Begitu juga lebaran. Bukan wajib seperti sholat lima waktu atau puasa Ramadhan. So? Mungkin saya sedang mengalami kejemuan atas ritual lebaran yang itu-itu saja: salaman, makan bareng lalu berkunjung ke saudara dan tetangga. Begituuuu terussss, diulang-ulang setiap tahun.

Lalu sms menjelang lebaran, puluhan yang masuk ke hp saya masih saya diamkan belum terjawab. Saya merasa terbelenggu dengan tradisi ini. Saya tahu jika sms ini tidak dibalas, teman-teman akan menganggap saya sombong dan tidak menyambung silaturrahmi.. Tapi pikiran saya malah melambung jauh: berapa milyar keuntungan operator seluler karena tradisi ini? Kenapa kita malah menyumbang mereka yang sudah sangat-sangat kaya? Jika satu orang mengirim 30 sms @ Rp 300,- maka biayanya Rp 9.000,- Jika jumlah pengirim sms ada sekitar 20 juta orang (estimasi minimal), maka biaya totalnya 180 milyar rupiah. Tolong bayangkan jika nilai rupiah segitu disumbangkan fakir miskin. Saya tak habis pikir...

Saya hanya ingin menikmati kembali ruh Idul Fitri yang sejati. Saya belum tahu bentuknya seperti apa: saya masih terus mencari... Saya terus berfikir, berfikir, berfikir...

Semoga Tuhan menemani kesendirian saya...

Comments

Anonymous said…
Selamat idul fitri, Mas. Maaf lahir batin. Semoga dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik buat kita semua. Amin.
Iman Brotoseno said…
akupun berpikir demikian, hand phone ku sampai macet menerima sms dari ratusan anggota Asosiasi Pekerja Film Iklan Indonesia,..apakah saya harus membalas semuanya ? ya tidak pastinya..
Minal Aidin Walfaizin...mohhon maaf lahir bathin
Anonymous said…
Mas arif, sudah baca artikel "Puisi 160 huruf" di fahroniarifin.com? Kayanya kalo gerakan ini kita mulai sekarang, tahun depan pasti sudah banyak perubahan. Met lebaran :)
Anonymous said…
selamat idul fitri ya.. hehehe.. mohon maaf lahir batin...

kagak usah dipikir2 mas.. dijalani aja. aku juga :
1. gak shalat id
2. gak mudik
3. gak libur
4. gak kirim sms
5. gak bales sms

hehehehe...

salam kenal
Anonymous said…
maaf lahir bathin, salam kenal mas :)
Anonymous said…
Bantu kami mencari sekolah yang amat membutuhkan bantuan di daerah anda mas. Kami akn kirim bantuannya melalui anda jika tidak merepotkan...
Anonymous said…
salam kenal, pak

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...