Pertanyaan aneh ini muncul tiba-tiba saat terjebak kemacetan jalan di jantung kota Jogja di malam takbiran. Mengapa? Apakah jika kita tidak ikut merayakan lebaran akan dianggap berdosa? Apakah jika kita memilih menyepi dan sendiri: orang akan menganggap kita aneh? Padahal jika dilihat hukumnya, sholat Ied itu sunnah muakkad . Begitu juga lebaran. Bukan wajib seperti sholat lima waktu atau puasa Ramadhan. So? Mungkin saya sedang mengalami kejemuan atas ritual lebaran yang itu-itu saja: salaman, makan bareng lalu berkunjung ke saudara dan tetangga. Begituuuu terussss, diulang-ulang setiap tahun. Lalu sms menjelang lebaran, puluhan yang masuk ke hp saya masih saya diamkan belum terjawab. Saya merasa terbelenggu dengan tradisi ini. Saya tahu jika sms ini tidak dibalas, teman-teman akan menganggap saya sombong dan tidak menyambung silaturrahmi.. Tapi pikiran saya malah melambung jauh: berapa milyar keuntungan operator seluler karena tradisi ini? Kenapa kita malah menyumbang mereka yang sud...