Skip to main content

Interview yang Konyol

Berbicara di depan todongan mikrofon wartawan bukan hal baru buat saya, tapi saya masih juga sering ngawur karena menganggapnya sebagai ngobrol biasa sesama teman. Ngobrol dengan wartawan akan mengakibatkan exposure yang dikalikan tergantung medianya. Jika TV, maka akan ditonton oleh berapa juta orang dalam durasi berapa menit. Jika majalah atau surat kabar maka tergantung oplaagnya berapa ribu. Dan saya memang sering 'asal' jawab. Padahal jika wawancara itu bagus, maka hasilnya akan luar biasa. Tapi jika buruk, maka efek negatifnya juga berlipat ganda. Apalagi jika live alias gak bisa diedit.

Berikut contohnya beberapa wawancara yang saya lakukan setelah Petakumpet mendapatkan lagi gelar The Most Creative Agency pada Pinasthika Ad.Festival tahun ini:

Tanya: Apa persiapan khusus Petakumpet sehingga mampu mempertahankan prestasinya tahun lalu?

Jawab: Tidak ada persiapan khusus, kita menjalaninya setiap hari. Brainstorming, mencoret karya-karya yang buruk, mengejek mereka yang tidak kreatif, memilih karya terbaik tiap bulan itu merupakan kebiasaan. Ada Pinasthika atau tidak itu tetap kita lakukan. Hal-hal rutin yang biasa saja...

Tanya: Siapa kompetitor terberat di ajang ini?

Jawab: Mmmm... ada sih kompetitornya. Tapi yang terberat adalah prestasi kita di masa lalu. Kita harus segera melupakan hasil terbaik yang pernah kita dapatkan agar tertantang menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi..

Tanya: Bagaimana perasaan Anda setelah memenangkan gelar The Most Creative Agency di Pinasthika tahun ini?

Jawab: Gimana ya? Biasa-biasa saja.. Bukannya tidak bahagia, tentu bahagia. Tapi melakukan yang terbaik untuk memenangkan sebuah kompetisi bagi saya adalah nature, sesuatu yang alamiah. Bukan sesuatu yang luar biasa. Jika kita tidak berhasil memenangkan sebuah kompetisi, berarti ada yang salah.. Dan kami berusaha keras untuk sekecil mungkin melakukan kesalahan.

Tanya: Saya lihat Anda pake pin bertuliskan: gak bisa bikin iklan jelek. Anda adalah orang yang terlihat percaya diri, pendapat Anda?

Jawab: Mas, beberapa orang sering menuduh saya justru arogan, atau Anda juga ingin menyebut saya arogan tapi nggak enak aja kan? But it's fine. Pin ini juga cuma dikasih staf saya buat dipakai lucu-lucuan, kami bikin kurang lebih 50 pin dengan desain yang berbeda-beda, lucu-lucu semua dan Anda baru lihat satu yang saya pake. Tapi saya percaya, setiap kemenangan itu hanya sementara. Setiap saat akan selalu ada yang dengan senang hati merebutnya dari tangan Anda. Itu yang membuat saya harus memaksa diri saya dan tim saya untuk selalu melakukan yang terbaik. Karena jika tidak, maka orang lain yang akan melakukannya. Hari ini kami memenangkan sesuatu, tapi di hari lain kami harus kalah beberapa kali. Hidup ya begitu, kami menjalaninya dengan riang hati. Kami menikmatinya..

Tanya: Apa pengaruh kemenangan ini terhadap bisnis Anda?

Jawab: Saya percaya pengaruhnya akan positif, tapi bisnis ya bisnis.. Kemenangan ini tidak berarti apapun kalo kami tidak bisa mentransformasikan kemampuan kreatif kami ke business value. Ini justru tantangan terbesar yang ada di depan mata: kami juga ingin memenangkannya. Dan inilah justru yang paling penting untuk membuat sebuah institusi built to last. Saya tidak ingin Petakumpet menjadi kumpulan seniman kreatif, saya ingin Petakumpet menjadi The Most Admired Company in The World.

Tanya: Apa statement terakhir Anda untuk mengakhiri interview ini?

Jawab: Tidak ada. Saya harus kembali bekerja...

Notes:
Ini adalah contoh wawancara yang buruk, saya mengutipnya disini agar kita semua belajar untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk. Untuk jadi cermin. Saran beberapa teman saya, lebih baik lagi jika jawabannya lebih santun dan membuat semua orang senang. Entahlah, setiap kata yang meloncat keluar dari mulut saya tiba-tiba saja keluar. Kadang-kadang emang gak pas. Tapi mungkin itu karena passion saya. Atau mungkin karena bodoh. Atau kombinasi keduanya. Susah memang menuju kesempurnaan...

Comments

Anonymous said…
tapi menurutku ini wawancara yang bagus, gak pura-pura, apa adanya, if it's your passion just do it, everybody have own style.

Popular posts from this blog

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seb...