Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Creative Seminar Pinasthika 2013

One Day Creative Workshop

Pengen Kreatif Gak harus Mahal

Reserved for Steve Jobs

From the launch of iPhone 5S & 5C, there are 2 seats remain empty. Even Jony Ive seated in second row. One is reserved for the spirit of Steve Jobs and the other probably for his wife. I don't know for sure.. But I think it will be like this to the future. There always be a seat in every Apple's launching products, reserved for Steve Jobs.

Merdekakan Kreativitasmu!

Waktunya Nge-charge

Tarawih di Sarang Desainer 2

Refleksi Isra’ Mi’raj untuk Bisnis

Cerita tentang Isra’ Mi’raj sering hanya diterima umat Islam sebagai peristiwa agama semata-mata, utamanya tentang perjalanan Rasulullah untuk menerima perintah sholat. Padahal begitu banyak dimensinya, begitu banyak ilmu yang terkandung di dalamnya. Dari ilmu iman, ilmu pengetahuan (fisika, kimia, biologi), ilmu sosial dan masih banyak lagi. Pada kesempatan memperingati Isra' Mi'raj kali ini, saya ingin menggali hikmahnya dari sudut pandang ilmu bisnis. Puncak Duka yang Mengetuk Pintu Langit-Nya Peristiwa Isra’ Mi’raj, dimulai beberapa saat sebelum itu, yaitu ketika terjadi peristiwa Amul Huzn, atau peristiwa duka cita yang sangat masyhur dalam sirah nabawiyah. Peristiwa itu adalah di mana meninggalnya paman Nabi Muhammad, Abu Thalib dan istri Rasulullah, Khadijah dalam waktu yang sangat berdekatan. Sehingga, duka seolah-olah mencapai puncaknya dalam hidup Rasulullah. Sepeninggal Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani mengganggu dakwah beliau. Maklum,

Buku Tuhan Sang Penggoda

Me with Alia

Good. Better. Best.

Different and new is relatively easy. Doing something that's genuinely better is very hard. Jonathan Ive Senior Vice President Apple Image from: http://obamapacman.com/wp-content/uploads/2011/10/Steve-Jobs-Jony-Jonathan-Ive.jpg Setiap orang bicara perubahan. Setiap motivator dan pembicara seminar bicara perlunya mengubah diri. Diri kita sendiri yang melihat kondisi sehari-hari yang seolah stagnan, negara yang seperti dijalankan dengan auto pilot , tahu betul bahwa perubahan itu sebuah keniscayaan dan harus diperjuangkan. Tapi mengapa bangsa ini rasanya tak cukup cepat untuk maju? Karena mayoritas yang ingin berubah, hanya punya keinginan saja. Dan hampir tak melakukan apa-apa. Mereka menunggu orang lain untuk melakukan perubahan. Jika orang itu sukses, maka berbondong-bondonglah orang banyak untuk mengikuti. Jika gagal, maka tamatlah riwayatnya. Yang ada hinaan, ejekan dan tertawaan. Kita telah menjelma menjadi bangsa yang senang melihat orang l

Changevertising

Kemana iklan akan berlabuh di masa depan? Changevertising itu apa? Apa yang perlu diubah? Kita takkan pernah bisa menggapai pandangan untuk menjangkau masa depan dengan lebih jernih, jika kita terus-menerus disibukkan oleh kegiatan membuat iklan yang telah menjelma rutinitas. Yang telah menjelma riak-riak yang bising tapi kehilangan kekuatannya sebagai gelombang. Yang telah menyulap kreativitas sebagai sekedar komoditi untuk jualan, sebagai ‘sekedar’ tools untuk men- support penjualan. Melihat fenomena iklan-iklan yang mayoritas berakhir sebagai sampah visual (fisik maupun psikis), kita tidak saja gagal membuat iklan yang baik ( good advertisement ). Kita bahkan gagal melakukan hal-hal untuk kebaikan ( doing good ). Dalam tulisan ini, saya tidak hendak membahas perubahan periklanan dari sisi teknis. Misalnya: bahwa pemasaran secara interaktif itu jauh lebih efektif daripada beriklan. Atau bahwa periklanan yang personal lebih tepat daripada periklanan yang massive . Ata