Cerita tentang
Isra’ Mi’raj sering hanya diterima umat Islam sebagai peristiwa agama
semata-mata, utamanya tentang perjalanan Rasulullah untuk menerima perintah
sholat. Padahal begitu banyak dimensinya, begitu banyak ilmu yang terkandung di
dalamnya. Dari ilmu iman, ilmu pengetahuan (fisika, kimia, biologi), ilmu
sosial dan masih banyak lagi.
Pada kesempatan memperingati Isra' Mi'raj kali ini, saya ingin menggali hikmahnya dari sudut pandang ilmu bisnis.
Pada kesempatan memperingati Isra' Mi'raj kali ini, saya ingin menggali hikmahnya dari sudut pandang ilmu bisnis.
Puncak Duka yang
Mengetuk Pintu Langit-Nya
Peristiwa
Isra’ Mi’raj, dimulai beberapa saat sebelum itu, yaitu ketika terjadi peristiwa
Amul Huzn, atau peristiwa duka cita yang
sangat masyhur dalam sirah nabawiyah. Peristiwa
itu adalah di mana meninggalnya paman
Nabi Muhammad, Abu Thalib dan istri Rasulullah, Khadijah dalam waktu yang
sangat berdekatan. Sehingga, duka seolah-olah mencapai puncaknya dalam hidup
Rasulullah.
Sepeninggal
Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani mengganggu dakwah beliau.
Maklum, karena pamannya lah yang selama ini menjadi benteng bagi gangguan
orang-orang kafir Makkah. Puncaknya, adalah ketika beliau pergi ke Thaif untuk
berdakwah. Tapi, penduduk Thaif justru memperlakukannya dengan amat sadis dan
lebih kejam dari apa yang dilakukan oleh penduduk Makkah. Beruntunnya kesedihan
demi kesedihan yang Rasulullah terima, membuat periode tersebut disebut dengan Amul Huzn.
Dengan sisi
manusiawinya Rasulullah seperti itu
- kesedihan, pemboikotan dari orang-orang Mekah - Rasulullah
tetap memilih untuk percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan beliau.
Mengutip Aa’
Gym, iman yang tertinggi itu manakala kita sudah berusaha semaksimal mungkin,
sudah berdoa tidak berhenti-berhenti, sudah shalat tahajud tiap malam, shalat
dhuha juga setiap pagi, tapi dalam jangka waktu yang sangat lama itu, tidak ada
tanda-tanda dan sinyal dari langit bahwa segala doa dan upaya kita itu diterima-Nya. Jadi,
seolah-olah kita berpikir, Allah itu apa terlalu sibuk ya, kok kita
begitu lamanya dicuekin.
Ya, mungkin
situasi seperti itu pulalah perasaan manusiawi yang dialami oleh Rasulullah. Yang
kemudian dilakukannya adalah upaya untuk memantaskan diri agar disapa lagi oleh
Rabb-Nya. Rasulullah terus meningkatkan iman dan taqwanya dalam kondisi batin
yang penuh kedukaan, sampai pada titik tertentu – pada tipping
point-nya - kemudian Allah menyiapkan sebuah perjalanan agung yang
disebut Isra’ dan Mi’raj.
Refleksi pada Dunia
Bisnis
Merefleksikan Isra’ Mi’raj ke dunia bisnis,
sesungguhnya kita akan selalu mengalami periode bisnis yang naik dan juga
turun. Nah, di masa ketika bisnis mengalami periode yang turun seperti itu,
yang hadir adalah masalah yang datangnya tidak datang satu saja. Tidak seperti
itu. Terkadang, masalah itu cuman satu,
tapi temannya banyak sekali. Rombongan. Habis ditipu. Lalu pekerjaan
dikomplain. Lalu mobil kecurian. Masih belum hilang sedihnya, kantor kebakaran.
Ini mirip
dengan peristiwa saat kita melewati sebuah kampung, terus di sana ada seseorang
yang meninggal. Eh, kita lewat kampung yang lain di hari yang sama, juga
mendapati ada lagi orang
meninggal. Lewat kampung sebelahnya lagi, ada yang meninggal lagi. Kali ini
malah tiga dalam satu kampung. Nah, seperti itulah masalah. Dia datangnya dalam
satu rupa, tapi temannya banyak. Kalau kita mengalami kesusahan, itu masalah nggak
datang sendiri.
Kalau kita
ingin mendapatkan pertolongan Allah dalam kasus itu, jalan terbaik adalah –
belajar dari Rasulullah - kita berupaya semaksimal mungkin untuk memantaskan
diri. Jadi, seolah-olah Allah mengajarkan bahwa Ia baru akan mengundang Isra’ Mi’raj, setelah menguji
dulu Rasulullah melewati sekian banyak rintangan dan cobaan, dan tetap beriman
kepada Allah padahal sudah dihajar habis-habisan dari psikis, fisik maupun sosialnya.
Lalu, ketika Rasulullah sudah dianggap
lulus ujian, maka datanglah Malaikat
Jibril untuk
mengantarkan hadiahnya, menjemputnya untuk diperjalankan dalam Isra’ Mi’raj.
http://ngajiman.files.wordpress.com/2010/12/masjidil-haram.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXI6yhdn27laI-Ij_pupwUYpJ7HiJ_Pjyt3b0gSVQgtU4PA6vws1Y4gFOFTy76T9S81XqXBT-PB27eiD82LcpVIRK5LOgQZaJrD7dzXjXT0YDYqJe9hkp_yHQu6Wmsz3-d_bN-/s1600/al-aqsa1.jpg
Nah, malaikat
itu kan berasal dari Nur, cahaya. Cahaya itu kan penerang. Jadi, ketika bisnis
kita sudah babak belur dihajar cobaan, dan Allah menganggap kita sudah lulus,
maka akan didatangkan-Nya cahaya. Ya, cahaya itulah solusi. Lagi butuh banget
sejumlah uang, ya kok tiba-tiba ada saja dan dimudahkan. Butuh ini-itu untuk
perusahaan, rasanya jadi sangat gampang. Tidak seperti dulu saat ujian masih
berlangsung, hari-hari gelap, nasib diliputi mendung tebal, di hati rasanya
susah minta ampun.
Dalam buku Alchemist karangan Paul Coelho, disebutkan
bahwa bagian paling gelap itu bukannya di tengah malam, tapi sesaat sebelum
fajar terbit. Itulah waktu terpekat, tergelap. Seolah-olah cahaya ditarik semua ke palung gelap,
sehingga yang tersisa adalah puncak kegelapan. Tepat di titik itulah lalu akan
muncul semburat kuning keemasan
membelah fajar, membawa hangat terang dengan cahaya yang mengantarkan
kebahagiaan dan terlepasnya kita dari belenggu kegelapan nasib.
Jadi, periode Rasulullah
sebelum Isra’ Mi’raj itu berbeda maqam-nya,
berbeda level-nya dibandingkan setelah Isra’ Mi’raj. Untuk naik tingkat seperti
itu, konsekuensinya beliau harus melewati ujian yang lebih berat daripada
sebelumnya.
Misalnya yang
dekat di sekitar kita: ujian untuk masuk SMP itu sangat berat untuk level anak-anak yang baru masuk SD.
Termasuk juga level pengusaha yang mau naik kelas. Ia harus melewati
serangkaian ujian, agar pantas naik level sukses berikutnya. Kalau di periode
awal kariernya ia pernah ditipu 900 juta rupiah misalnya, untuk naik ke level
yang lebih tinggi ia akan mengalami ujian yang tingkat kesulitannnya dan jumlah
kerugiannya berlipat kali dari ujian sebelumnya.
Horisontal dulu, baru
Vertikal
Perjalanan
Isra’ Mi’raj itu terdiri dari dua tahapan. Yang pertama tahapan Isra’ (perjalanan
di waktu malam) yaitu perjalanan horisontal, merupakan perjalanan dari Masjidil
Haram ke Masjid Al-Aqsha, dan berikutnya tahapan Mi’raj yaitu perjalanan
vertikal, yaitu dari Masjid Al-Aqsha ke Sidratul Muntaha.
Pertanyaannya,
kenapa tidak langsung naik saja ke Sidratul Muntaha? Kan Allah Maha Kuasa, tinggal Kun Fayakun, wusss... Nyampe.
Tapi bukan itu
yang diinginkan Allah, ada pesan tertentu yang ingin disampaikannya dengan 2
tahapan ini. Isra’ membawa pesan bahwa kita harus memperbaiki silaturrahim horisontal yaitu hablun minannass (hubungan dengan sesama manusia, kesalehan sosial, silaturrahim, networking, kerjasama) sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dengan silaturrahim
vertikal berupa hablun minallah (hubungan dengan Allah, kesalehan ritual).
Sebelum
mencapai tahapan sukses luar biasa, stiap
bisnis akan melalui tahapan diuji dengan
permasalahan-permasalahan yang sifatnya horisontal, akan diuji dengan asas
manfaat dan mudharat-nya bagi lingkungan yang berada di sekelilingnya, yang
mana ketika ujian-ujian bersifat horisontal ini sukses, barulah Allah akan
mengangkat bisnis itu ke atas, vertikal: ke arah sukses luar biasa. Quantum
Leap.
Dan perjalanan
Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjid
Al-Aqsha kalau direfleksikan
dalam perjalanan bisnis, ya seperti naik kendaraan darat. Terkadang banyak
mobil lain yang lewat, kambing nyelonong,
orang nyeberang enggak lihat-lihat. Tapi, kita harus
tetap berjalan dengan hati-hati. Terus belajar tentang ilmu-ilmu bisnis,
belajar bagaimana presentasi yang baik, belajar bagaimana marketing yang baik, dan lain sebagainya. Itu semua adalah upaya
untuk meng-upgrade bisnis. Biar apa?
Biar pantas untuk naik ke sidratul
muntaha-Nya.
Ke puncak suksesnya. Itulah syarat dan ketentuan yang berlaku.
Jadi, agar
bisnis kita ingin mi’raj, bisnis itu
harus lulus dari ujian. Kelulusan itu ditandai dengan makin bertambahnya ilmu
dan hikmah setelah kita berhasil meyelesaikan soal-soal ujian tersebut. Wisudanya adalah di-mi’raj- kan ke tempat tertinggi
yang kita impi-impkan. Terwujudnya impian adalah bukti mi’raj-nya bisnis kita.
Tugas Menebar Rahmatan lil ‘Alamiin
Tapi hikmah
Isra’ Mi’raj tak berhenti sampai di sini. Setelah bisnis itu sukses, kesuksesannya
tidak boleh disimpan sendiri. Tapi harus disalurkan ke sebanyak mungkin tempat,
disalurkan untuk menjadi rahmatan lil
‘alamiin. Sesungguhnya, ilmu untuk menjaga agar kita terus berada di
puncak, adalah dengan terus berbagi. Terus menyebarkan kebaikan secara
horisontal lagi. Menjadikan bisnis kita saluran rejeki untuk lebih banyak
orang.
Mi’raj itu
adalah pergi dari tempat kita sekarang menuju tempat yang kita impikan. Banyak
dari para pelaku bisnis yang ketika dihadapkan pada masalah, justru memilih
untuk menghindar dari masalah. Padahal, sebenarnya sudah ada teknologi
oleh-oleh Isra’ Mi’raj yang diberikan oleh Allah untuk mencapai puncak
ketentaraman dan ketenangan. Yaitu shalat.
Teknologi Maha Canggih Bernama Sholat
Peristiwa di
mana shalat yang awalnya diperintahkan oleh Allah 50 kali dalam sehari –
setelah dikonsultasikan dengan beberapa Nabi - kemudian menjadi 5 kali sehari,
menunjukkan bahwa fadhilah yang
shalat 50 kali itu telah di-compress
sehingga sama ukuran fadhilah-nya
dengan yang 5 waktu.
Perbandingannya, dulu sebuah disket yang besar ukurannya hanya mampu menampung file
sebesar 1,4 megabyte. Sekarang flashdisk yang lebih kecil dan lebih praktis
bisa menampung 16 gigabyte
(16.000 megabyte). Daya tampungnya sekitar 11428 kali lipat lebih
besar.
Jadi sholat
itu adalah miniatur perjalanan Isra’ Mi’raj Rasulullah yang sudah di-compress dalam bentuk yang lebih praktis
dan lebih mudah digunakan, untuk umatnya sampai akhir jaman. Allah sudah memberikan
sebuah teknologi yang bisa menghibur hati yang susah, yang banyak masalah, yang
gelaaaappp tak tahu kemana nyari solusi.
Solusinya udah
disediain: Isra’ Mi’raj. Saat Isra’ siapkan kesabaran dan dan jika ingin Mi’raj
maka dirikanlah sholat.
Dengan
kecanggihannya, teknologi Sholat ini bahkan bisa mengubah manusia menjadi
cahaya. Ash-shalatu mi’rajul mu’min. Shalat
itu mi’raj-nya seorang mukmin. Jadi,
shalat adalah sebuah teknologi untuk melupakan sejenak dunia dan segala permasalahannya,
untuk menuju tempat yang tenang, yang terang, yang tentram. Shalat mampu membangun
surga di alam pikiran kita.
Dalam
masyarakat modern sekarang, sedang gencar-gencarnya mencari ketenangan diri
dengan yoga atau meditasi. Meditasi pada tingkatan paling dasar, biasanya
memilih tempat yang sepi, seperti gunung, pantai, pedalaman, yang sangat rendah tingkatan noise-nya. Tapi, untuk meditasi tingkatan advance, meditasi bisa dilakukan
di tengah mall, dia antara hiruk-pikuk
terminal, di tengah pasar, karena sang meditator telah memiliki kontrol penuh terhadap diri sendiri untuk menghadirkan
gunung, pantai dan hutan belantara di dalam dirinya, memisahkan jiwanya dari
kebisingan lingkungan di sekitarnya.
Menjadi Cahaya
Untuk menjadi
cahaya, seseorang harus menghargai kegelapannya terlebih dahulu. Seseorang yang
tidak bisa menghargai kegelapan, ia tidak bisa menghargai cahaya. Seseorang
yang tak pernah kebingungan dengan masalah yang berat tidak akan pernah bisa
memberikan empati kepada orang lain yang memiliki masalah dan membutuhkan pertolongannya.
Pengen melihat
manusia yang bercahaya? Lihatlah mereka-mereka yang menjaga wudhunya, yang
menjaga sholat lima waktunya jamaah di masjid. Coba deh kalau kita sedang
jamaah, saat salam menengok ke kanan dan ke kiri. Wajah-wajah jamaah itu
rasanya adem, tenang, cerah.
Nah, ketika
seseorang sudah mampu berfungsi menjadi cahaya, maka tugasnya adalah menerangi
sekitarnya. Fungsi cahaya adalah menyerap kegelapan dan membagikan terang.
Semisal Ust.
Yusuf Mansur atau almarhum
Ust. Jefri Al Buchory serta banyak kyai-kyai yang dekat dengan permasalahan
sehari-hari umatnya. Merekah tempat umat mengadukan segala kesusahannya. Karena
sudah pernah mengalami kegelapan
dalam perjalanan hidupnya, jadi bisa berempati sekaligus memberikan solusi yang kontekstual, yang berakar di
bumi, tidak saja menginpirasi tapi juga bisa diimplementasi.
Cukup Allah Saja
Sisi menarik
lainnya dari Isra’ Mi’raj adalah peristiwanya terjadi ketika malam, bukannya siang. Refleksinya, pengusaha itu
kalau kena masalah, orang lain seringkali tak peduli. Au ah gelap!
Orang lain
tidak mau tahu urusan
pengusaha itu yang sedang
punya berapa gunung hutang ataupun berapa tumpuk masalah dalam bisnisnya. Coba
saja telepon teman-temannya, pasti semua akan angkat tangan, menjauh dan
tak peduli.
Kalau mau melihat
seberapa banyak teman kita, lihatlah siapa saja yang hadir saat kita dalam
kesuksesan. Tapi, untuk tahu siapa sahabat sejati kita, lihatlah siapa yang
menemani saat kita berada dalam kesusahan.
Intinya, kalau
punya masalah, adukan sama Allah saja. Kalau
emang lagi pengen banget nangis, nangislah hanya kepada Allah. Bukan ke suami
atau istri orang lain, bisa gawat.
Tapi kalau
punya kelebihan rejeki, kelebihan ilmu, berbagilah kepada makhluk-Nya yang
lain. Bagilah yang baik-baik saja. Jangan membagi-bagikan masalah, aib orang, ujung-ujungnya
malah bikin kita makin sedih.
Rahasia tersebar kemana-mana, padahal solusi tak juga diperoleh.
Orang yang
kita mintai tolong atas masalah kita, seringkali malah punya masalah yang lebih
besar lagi. Bersandar pada makhluk-Nya itu rapuh. Jadi kalau sedang bermasalah, bersandarlah hanya pada yang Maha
Kuat.
Mengadulah
hanya kepada Allah. Tak
ada yang tak mungkin kalau Allah sudah ‘turun tangan’. Kebaikan takdir-Nya tak
bisa dihalangi, keburukan takdir-Nya tak bisa dihindari.
Selamat
mengambil hikmah terdalam dari perjalanan maha dahsyat Isra’ Mi’raj ini, yang
sampai kapan pun misteri yang membungkusnya akan senantiasa melahirkan hikmah
demi hikmah bagi kita, sampai akhir zaman.
Di hadapan hamparan samudera hikmah-Nya, kita
hanya setetes air di ujung jari.
*Materi tulisan Isra' Mi'raj ini berasal dari Buku Spiritual Creativepreneur, Penerbit Metagraf Solo, Penulis: M. Arief Budiman, Hal. 95-104
Comments
Semoga Alloh meridloi segala perbuatan saya yanag mudah tersinggung dengan harta..
Ya alloh apakah sebegitu kotornya saya, mengabai panggilanmu...hanya sekedar membalas email klien...
Ya Alloh semoga mereka ssama2 tahu rejeki itu datang dari Engkau.
Ya Alooh maafkanlah aku (tanpa please).. Pasti Engkau kabulkan ini...
Can you recommenԁ any other blogѕ/wеbsites/forums that cοvеr the same subjectѕ?
Thank yοu so much!
My web-site :: Why wouldn't you Compare Hotels Prices?
blog or even а weblog from start to end.
Also νisit my webpagе; Some Unique Hotels Around the globe
really clear clаrificаtion of the issues.
It wаs truly informatiѵe. Υour site is veгу helpful.
Μany thanks for shaгing!
Mу homepage; Street. Mark's Basilica Venice Italy
I just ѕtumbled upοn your weblog and in аcсessіon capitаl to clаim that ӏ acquire in fact enjοyed aсcount your weblog
ρosts. Anу way І'll be subscribing for your augment or even I fulfillment you get entry to constantly rapidly.
my site; France Travel Guide
Ι am coming back to your wеb sіtе foг more
soоn.
Stοp by my pаge - facebook resorts & take a trip
Youг favorіtе juѕtificаtion seemed to be
оn the nеt the ѕimplest thing to be аωarе of.
I ѕaу to yоu, I certainly get irκeԁ ωhile peoplе сonsіdег woгrieѕ that they
plainly do nоt know аbout. You managеԁ to hіt the nail
upοn the top as well аs defined out the
whole thing without haѵіng sidе effect , peоple could taκе
a signal. Will ρгobably bе back tο
get morе. Thаnκs
Stop by my blοg; Some Exclusive Hotels On the planet
who is teri hatcher dating [url=http://loveepicentre.com]dating married women for sex[/url] dating asia 69155
wine country speed dating [url=http://loveepicentre.com]gay male bdsm dating[/url] looking to fish dating site [url=http://loveepicentre.com/user/baby500/]baby500[/url] dating keuffel drafting tools
one and i was juѕt сurious if you get a
lot of ѕpam гesponѕeѕ? If so how
dо you stop it, any plugіn οг аnything уou сan recommend?
I get sо much lately it's driving me insane so any help is very much appreciated.
my site - Saint. Mark'ѕ Basilica Vеniсe
Italy ()
Such clevег work and coverаgе!
Κeеp up the superb workѕ guys I've incorporated you guys to my own blogroll.
Also visit my web-site: Resort Value Comparability Vs Conventional Travel Lookup Web sites -- Motels Discounts
dating davao [url=http://loveepicentre.com/faq/]christian teen dating site[/url] adventures in dating mandy
dating 1911 colt [url=http://loveepicentre.com/testimonials/]dating website creator[/url] merry christmas dating song [url=http://loveepicentre.com/user/airvender/]airvender[/url] indian dating missouri
weight and older dating [url=http://loveepicentre.com/advice/]misscms dating greek[/url] bathurst dating
alyssa lazaro dating married men [url=http://loveepicentre.com/articles/]single doctor dating service[/url] chiswick dating website [url=http://loveepicentre.com/user/nanko/]nanko[/url] idaho singles idaho dating sites