Skip to main content

Menjadi Otentik

When you try to copy Apple, it's like trying to copy an oak tree. You have to plant the seed and watch it grow then see what it came up with. You can't then just watch what it became, go to Home Depot, buy a whole bunch of lumber, paint and fake leaves, then build something. Because what you build is going to be half-assed and not an oak tree in any way, shape or form 

- Quotes from Ihnatko-


Banyak perusahaan yang ingin menjadi seperti Apple, sesukses Apple. Dan CEO perusahaannya menjadi pengganti manusia langka seperti Steve Jobs. Maka hadirlah buku-buku yang mengupas fenomena kesuksesan Apple, lengkap dengan kisah sang pendirinya yang kharismatik dan sekaligus kontroversial dalam beberapa sisi kehidupannya.

Tapi cukupkah itu untuk meng-Apple-kan perusahaan kita? Rasanya masih jauh panggang dari api. 

Bahkan Steve Jobs sendiri berpesan pada Tim Cook (CEO Apple yang menggantikannya): "Jangan pernah mengikuti pola pikirku saat mengambil keputusan. Jangan menjadi para penerus seperti di Walt Disney yang terus-menerus mempertanyakan 'What would Walt do?'. Jangan kotori kejernihan pikiranmu dengan menanyakan 'What would Steve do?'. Itu akan sia-sia dan Apple tidak akan berkembang. Jadilah dirimu sendiri, dengan pemikiranmu yang otentik. Tantangan Apple di masamu akan berbeda daripada di masaku. Tugasmu untuk memberikan respon terbaik, menurutmu. Bukan menurutku. Aku yakin Apple di masa depan akan jadi lebih baik dengan cara seperti itu."


Amati Tiru Modifikasi (ATM) itu adalah pelajaran bisnis untuk pemula. It's OK untuk memulai dengan cara seperti itu. Tapi pada tahap selanjutnya, mulailah untuk memikirkan yang benar-benar otentik untuk memperkuat akar perusahaan kita, memahatnya mengarungi waktu sehingga pada saatnya pohon itu akan tumbuh tinggi dan sangat kuat untuk menggapai langit. 

Ini bukan tips untuk membangun bisnis. Ini tantangan agar bisnis tak sekedar mengejar untung, tapi menjadi vehicle terbaik untuk mengubah dunia. Apple telah mencapai tahapan itu dengan menunjukkan kuncinya: menjadi otentik. Be Original. Menjadi diri sendiri.

Image from: http://wallpaper.wallpedia.org/42_~_America_-_oak_tree_in_new_england_sunrise.htm & http://i1-news.softpedia-static.com/images/news-700/Steve-Jobs-Didn-t-Regard-Tim-Cook-as-a-Product-Person.jpg

Comments

Tri Damayantho said…
Setuju sekali pak..be original, be yourself...jadi ingat kata-kata Scott Adams :
"Creativity is allowing yourself to make mistakes. Art is knowing which ones to keep."

Salah satu cara untuk be original:)

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...