Selamat jalan, Gus. Bukan asisten atau paspamres yang mengawalmu lagi, tapi ribuan malaikat Allah yang takjub atas kebesaran jiwamu. Banyak pelajaran yang telah kau bagikan saat hidupmu bersama kami, makin banyak gagasan dan pelajaran yang kau wariskan setelah kau pergi. Beristirahatlah dengan tenang setelah mewakafkan ... seluruh pikiran, waktu dan seluruh umurmu bagi negeri ini, negeri yang tak kunjung dewasa menyikapi perbedaan, negeri yang tak kunjung sadar bahwa perbedaan adalah rahmat bukan alasan pertikaian. Dari yang saya rasakan beberapa hari terakhir, Malaikat Izrail 'seolah' membocorkan rahasia-Nya sehingga Gus Dur tahu bahwa waktunya telah dekat. Sekitar dua minggu sebelum wafat, Gus Dur telah membaca tanda-tanda itu dan mengikuti kata hatinya. Maka diapun pulang ke Jombang untuk berziarah ke makam beberapa kyai besar. Saat balik dari Jombang ke Surabaya, sesampainya di Mojokerto ia minta balik lagi ke Jombang karena merasa wajib lapor dulu ke Kakeknya Has