Skip to main content

Kunci Sukses Bisnis (5)

Seri berikut dari Kunci Sukses Bisnis ini awalnya saya tulis di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta di Terminal 3 sambil nunggu boarding Mandala ke Jogja. Padahal rencana saya, tulisan ini akan menjadi bagian ritual renungan Senin pagi untuk mengawali aktivitas seminggu ke depan. Ah, sudahlah. Yang penting bisa hadir di depan temen-temen sekalian.

Sebelum saya lanjutkan, saya ada pertanyaan: siapakah laki-laki yang sukses? Dan siapakah wanita yang sukses?

Kalo menurut Mario Teguh, laki-laki yang sukses adalah yang bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada kemampuan istrinya berbelanja. Wanita yang sukses adalah yang mampu menemukan lelaki seperti itu. He he he, keren bener ya Pak Mario :)

Saya akan mengajak Anda menjadi laki-laki yang sukses dengan cara memahamkan istri tentang perbelanjaan. Saya akan mengajak Anda menjadi wanita yang sukses dengan menemukan laki-laki mulia itu.

Tapi saya akan mulai dengan membicarakan tentang batas-batas. Dimana dalam ruang logika kita, batas seringkali diartikan seperti letterlijk-nya: membatasi, sehingga ruang gerak kita tak bebas lagi, tak bisa mengikuti keinginan kita, sehingga kita pun merasa terkekang, membentur-bentur pagar dan dinding.

Tapi yang sering kita lupakan, ada fungsi batas sesungguhnya yang sangat penting, yaitu melindungi diri kita dari resiko yang kita belum ketahui karena kurangnya pengetahuan maupun pengalaman.

Misalnya: jika ada adik bayi di rumah usianya di bawah 1 tahun, di sekeliling tempat tidurnya yang mungil biasa diberi pagar. Tujuannya apa? Untuk melindungi agar ia tidak ngglundung alias jatuh. Karena minimnya pengetahuan adik bayi tentang teori gravitasi dan kontrol dirinya, sudah jadi kewajiban orang tua untuk melindungi keselamatannya dengan cara memagarinya.

Apakah orang tua dianggap melanggar HAM karena membatasi gerak bayinya? Tentu tidak. Apakah bayi akan protes karena ada pagar di sekelilingnya? Bisa jadi lantaran ia merasa geraknya terbatas. Biasanya bayi akan menangis dengan volume terkeras yang ia bisa untuk mengundang perhatian orang tuanya. Adik bayi tentulah tak paham bahwa pagar itu untuk melindunginya sampai nanti ia cukup usia untuk berkata,"Ooo, dulu mama kasih pagar itu maksudnya baik to, ngerti saya sekarang."

Sekarang kita kembali ke hidup kita - manusia-manusia yang beranjak 'dewasa' - apa yang kita pahami tentang batas-batas itu? Dalam Islam, batas-batas itu disebut: halal, haram, mubah atau makruh. Jika pinjem syair lagunya Bang Rhoma Irama: mengapa yang nikmat-nikmat justru diharamkan?

Padahal dalam logika kita yang 'dewasa', batas-batas itu terasa tidak manusiawi, mengubah gaya dan cara hidup sewajarnya manusia. Misalnya tentang puasa. Kita kan terbiasa makan sehari tiga kali. Sarapan, makan siang dan makan malam. Tapi mengapa jadual itu harus kita ubah untuk menyesuaikan aturan puasa: sahur di pagi buta dan buka selepas maghrib tiba? 

Jika kita punya uang Rp 100 juta, tentu saja kita mampu makan makanan yang sepiring harganya Rp 5 juta kan? Toh masih ada kembaliannya Rp 95 juta. Tapi mengapa kita perlu membatasi diri untuk hanya makan yang sepiring harganya Rp 10 ribu?

Jawabnya: begitu luas ilmu Allah dan kita ini bagaikan bayi dalam tempat tidur berpagar yang belum punya cukup ilmu untuk memahami apa yang baik dan yang buruk untuk diri kita sendiri. Sehingga Allah yang menciptakan kita dengan Kun Fayakun-nya mendirikan pagar di sekeliling kita untuk melindungi ketidaktahuan kita dari bahaya yang Ia tahu dan kita tak tahu.

Inilah kunci sukses bisnis ketiga: kemampuan menahan diri alias puasa. Kalo dalam kehidupan kita tak berpuasa maka hancurlah kehidupan kita. Dalam setiap aktivitas sosial, profesional maupun ibadah kita: sadar atau tidak sadar kita sudah menjalankan puasa, menahan diri.

Misalnya saat ada rapat di kelurahan yang seharusnya dimulai jam 19.00. Karena jam 18.00 kita udah nyampe di kelurahan, maka kita pun berpuasa. Menahan diri dari keinginan untuk mengadakan rapat duluan. Mengapa? Nanti kita rapatnya sendirian karena yang lain belum pada datang. Masa' rapat sendirian?

Saat kita menjalankan sholat subuh yang 2 rakaat. Biarpun kita udah tahu fadhilah sholat subuh yang luar biasa dan keutamaan waktu fajar dan sedang rajin-rajinnya mendekatkan diri pada Allah, kita tetap harus menahan diri untuk sholat subuh hanya 2 rakaat saja. Bukannya 3 atau 4 rakaat karena ingin mendapatkan tambahan keberkahan dan ridha Allah. Karena jadinya malah tidak sah, malah melanggar. Maka kita menahan diri, maka kita puasa hanya menjalankan 2 rakaat saja padahal pengeeeen banget nambah ibadahnya.

Untuk membangun sukses bisnis yang tak terbatas, kita harus pintar membatasi diri.

Di dunia bisnispun begitu. Hanya karena kita telah mencapai level kesuksesan tertentu, bukan berarti kita boleh membeli apa saja, boleh berlaku apa saja, boleh bersenang-senang karena kesuksesan yang kita raih. Mengapa? Karena perjalanan belum selesai, karena baru separuh jalan yang kita tempuh. Jika bekal perjalanan itu kita pake foya-foya dan habiskan maka garis finish atau tujuan tertinggi kita tak akan pernah kita capai. Kita gembira sesaat tapi loyo justru saat mendekati terwujudnya impian kita. Seingkali malah kita telah melihat mata air impian itu tapi pingsan kehabisan tenaga setelah melintasi padang pasir hanya sejengkal jaraknya.


Jadi, biasakanlah puasa: dalam segala hal, semampunya. Saya juga masih latihan untuk disiplin. Paling tidak untuk wajibnya di bulan Ramadhan upayakan jangan sampai bolong. Jangan cengeng jadi orang, dikit-dikit gampang dibatalin dengan berbagai alasan: duuuh lg pusing nih harus minum obat, duuh mau perjalanan nih bakal lemes entar, duuuh mau ujian nanti gak bisa mikir kalo puasa dan segudang alasan lainnya.


Mengapa? Karena Allah tahu persis kandungan jiwa, hati dan badan kita. Jadi puasa sebulan selama setahun itu proses perawatan minimal agar jiwa, hati dan tubuh kita ini terjaga kesehatan dan daya tahannya. Mobil aja kalo gak pernah diservis, gak ganti oli bakalan ngadat. Jika mobil punya perasaan, apakah merasa senang mesinnya dibuka, dibongkar sampai berserakan, belepotan olinya? Tentu tidak. Kita juga begitu, secara manusiawi kita merasa tidak senang karena pengaruh nafsu dihalangi. Tapi bermanfaat tidak service rutin itu buat mobil? Pasti bermanfaat dong karena setelah itu mesinnya jalan lebih halus, bensinnya lebih ngirit, tidak batuk-batuk lagi.

Jika mau lebih top lagi, tambahin puasa sunnah Senin Kamis. Lebih keren lagi, puasa Dawud dan puasa-puasa sunnah yang lain. Saya masih belum nyampe ke puasa sunnah yang banyak, sementara masih belajar Senin Kamis dulu itu pun kadang masih bolong. Tapi bismillah, yuk kita jalanin latihan ini bareng-bareng.

Coba kita lihat penyakit-penyakit modern saat ini: kolesterol, serangan jantung, obesitas, stress, rakus harta, syndrom demen korupsi, iri pada kesuksesan tetangga, shopaholic (gila belanja) dan seterusnya.

Puasa - dengan ijin Allah - bisa menyembuhkan itu semua, setuntas-tuntasnya. Tidak mudah memang mengawalinya, tapi jika sudah memahami dan merasakan manfaatnya: Anda takkan mau meninggalkan kebiasaan indah ini.

Sekedar tips untuk mengendalikan nafsu belanja: jika emang niatnya hanya windows shopping alias jalan-jalan ke mall, bawa aja duit yang pas buat parkir dan makan minum secukupnya. Jangan lebih! Silakan masuk ke counter Nike, Louis Vutton, Carrefour, Centro, atau counter manapun yang Anda mau, cobain barang-barang yang dijualin di situ, sepuasnya. Itu tidak melanggar hukum dan gratis. Anda tidak akan dicek penjaganya bawa duit atau enggak kok. Seberapapun bagus barang itu dan seberapapun inginnya Anda untuk membeli: Anda akan teringat dompet Anda yang terlalu tipis. Nafsu itupun akan terkalahkan. Anda bisa datang ke mall dan pulang ke rumah sebagai pemenang, tidak merasa bersalah karena membeli banyak sekali barang yang setelah dicek lagi: ternyata sama sekali tidak dibutuhkan.


Ok, kalo mengacu kutipan Mario Teguh di awal tulisan ini: jika Anda bisa memahamkan istri untuk belanja dengan ilmu puasa maka Anda jelas akan jadi laki-laki sukses. Dan jika setiap wanita memahami ilmu puasa ini: ia akan bersyukur untuk mendapatkan lelaki terbaik yang tidak sekedar banyak duit (karena keluarganya berpuasa) tapi juga mulia (karena kebijaksanaan dan keteduhan bimbingannya) dan satu lagi: keluarga Anda jadi punya kesempatan untuk kaya luar biasa dengan cara berbagi, berempati, bersedekah.


Nanti kita lanjutkan dengan kunci sukses bisnis berikutnya: bagaimana menggunakan zakat dan sedekah sebagai metode untuk melipatgandakan kesuksesan bisnis, memperlancar cash flow perusahaan, mendapatkan kontrak besar dengan true story yang lebih menggetarkan hati.

Hari ini hari Jumat, hari terbaik untuk bersedekah. Sambil menunggu pemahaman teorinya bagaimana jika kita praktekkan dulu. Ada uang Rp 100.000,- hari ini? Tolong jangan kurang dari itu tapi jika lebih malah dianjurkan. Bawa deh ke mesjid Jumat ini, masukkan ke kotak mesjid dan seminggu lagi: kita lihat apa yang akan terjadi pada hidup Anda.

Sampai jumpa di keajaiban bisnis berikutnya.

Sumber Image: Pinjem kartun Benny & Mice dari http://eftianto.files.wordpress.com/2008/04/25-hari-pertama-puasa.jpg / Buka puasa dari http://pencintasurga.files.wordpress.com/2009/07/pesona-buka-puasa-ramadhan_1329_l2.jpg / Shopping from http://eumatters.ie/getmedia/cb4f027d-98c1-4836-b9b8-a9a0d358a846/shopping.aspx / Ketupat lebaran dari http://ratihkumala.com/wordpress/wp-content/uploads/800px-ketupat21.jpg

Comments

RizkiResti said…
Mantap Mas..
Captain Gi said…
Wah, baru ngebaca kunci bisnis (5), keren mas arif.

kontekstual pemikiran bisnis yang selaras dengan kodrat lahirian dari Yang Maha Kuasa,

Two Tombs for mas Arif
^^
Arie said…
Alhamdulillah, matur tengkyu mas...

2 jempol tangan dan 2 jempol kaki for mas Arif.. :D
Akhid said…
Mantab....
Yo ngene iki kalau orang pinter ngomong....
Nuwun ilmunya Kang Arief...:)
mastiyok said…
This comment has been removed by the author.
Satriyo said…
Alhamdulillaah,,
luar biasa mas Arif
Puasa memang sudah terbukti banyak manfaatnya,, ayo kita lebih rajin berpuasa :D
udet said…
Very inspired mas !! Salam kenal kembali dari saya Udet/Aidil setelah silaturahmi dengan seminar TDA Tangerang kemarin. Saat ini bersilturahmi di dunia maya.
udet said…
Very inspired mas !! Salam kenal kembali dari saya Udet/Aidil setelah silaturahmi dengan seminar TDA Tangerang kemarin. Saat ini bersilturahmi di dunia maya.
udet said…
Very inspired mas !! Salam kenal kembali dari saya Udet/Aidil setelah silaturahmi dengan seminar TDA Tangerang kemarin. Saat ini bersilturahmi di dunia maya.

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena