Skip to main content

Perasaan Bersalah

Apakah di hati Anda akan terbit perasaan bersalah ketika seorang faqir lapar berpapasan dengan Anda dan di dompet Anda tersimpan uang 300 ribu rupiah sementara kebutuhan Anda 500 ribu rupiah sehingga Anda terdiam membiarkannya pergi berlalu?

Apakah di hati Anda akan terbit perasaan bersalah ketika Anda membelikan hp anak Anda senilai lebih dari sejuta rupiah sementara saat temannya yang tak punya apa-apa mencoba meminjam hp itu anak Anda tak meminjamkannya?

Apakah di hati Anda akan terbit perasaan bersalah ketika Anda menghadiri seminar motivasi mahal dengan pembicara internasional dari pagi sampai sore tapi Anda tak ingat sedikitpun waktu Dhuhur dan Asar yang lewat di sela kutipan kata-kata mutiara yang disampaikan pembicara?

Apakah di hati Anda akan terbit perasaan bersalah ketika mobil Anda melaju di kampung-kampung becek kumuh melewati kaum miskin karena Anda menghindari kemacetan jalan besar?

Apakah di hati Anda akan terbit perasaan bersalah ketika anak Anda minta dibelikan buku tulis tapi uang terakhir Anda sudah terlanjur disedekahkan pada seseorang di jalan pulang menuju rumah?

Mari kita bercermin.

Daftar di atas bukan pertanyaan benar salah. Ini pertanyaan yang akan menuntun kita untuk memilih dengan bijak setiap pilihan yang hadir di hadapan kita. Kebaikan dan keburukan bisa setipis silet perbedaannya. Percayalah bahwa mengikuti hati nurani itulah yang terbaik, meskipun pasti bukan yang termudah. Siapa Anda sesungguhnya akan terbaca dari jawaban-jawaban Anda atas pertanyaan di atas.

Seperti yang dikatakan oleh seorang bijak, lidah memang bisa bersilat tapi kejujuran hati lebih memikat.

Comments

Anonymous said…
bukan kampanye partai khan ??
hehehe...

memang benar..
sering2 lah kita mendengarkan kata hati..
karena hati selalu membawa pada kebenaran...
;-)
vbi_djenggotten said…
apik mas...apik...
saya bingung mau ngomong apa...
cuman apik adalah kata yang paling mewakili...
hafid algristian said…
iya ya..
duh, kalo sering merasa bersalah tapi ngga kunjung menjadi tindakan, gimana, mas?

Popular posts from this blog

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seb...