Skip to main content

Ada Apa Dengan PKS?



Saya sebetulnya tidak begitu berminat lagi menulis tentang politik, tapi entah kenapa beberapa kejadian yang berhubungan dengan PKS membuat saya merasa perlu membuat sedikit catatan, kejadian itu diantaranya:
  • Iklan politik PKS yang menyertakan Alm. Mantan Presiden Soeharto sebagai Guru Bangsa yang disayangkan oleh banyak pihak dan malah kontraproduktif dalam upaya membangun brand PKS.
  • Dilaporkannya Tifatul Sembiring ke kepolisian oleh Panwaslu Jakarta dengan dugaan pelanggaran ketentuan kampanye Pemilu dalam demo menentang Israel beberapa saat lalu
  • Terbongkarnya upaya penyuapan dari pengacara PKS, M. Anwar Junaidi sebesar 10 jt rupiah kepada kepolisian yang ternyata malah berujung penipuan
Hal-hal yang seharusnya tidak perlu dialami PKS. Tiga kejadian ini saja seharusnya bisa membuat para petinggi PKS untuk berintrospeksi: apa sesungguhnya yang sedang terjadi di dalam tubuh PKS? Apakah ini sekedar ujian atau apa? Adakah sebuah upaya pergeseran strategi politik yang mulai merambah wilayah abu-abu dan bukannya putih bersih seperti slogannya: Bersih Peduli dan Profesional? Atau sumber pendanaan PKS yang mesti dicek betul darimana asalnya, halal dan haramnya? Atau pengurus PKS yang mungkin terlalu goal oriented sehingga agak melupakan prosesnya yang juga harus bersih seperti dulu?

Beredar juga kabar-kabar miring bahwa mereka yang berkuasa di masa lalu mulai menebarkan jaringnya dengan menyebar anggaran yang jumlahnya luar biasa besar kepada partai-partai peserta pemilu yang berpotensi meraup suara banyak. Tentu saja dengan harapan bahwa kelak kepentingan mereka akan masuk jadi agenda pemerintahan baru. Dan seperti kita semua tahu: sama sekali tidak ada jaminan kejelasan atas bersihnya sumber pendanaan itu.


Saya menaruh hormat atas upaya PKS dalam berpolitik secara bersih dan Islami. PKS berpolitik dan melakukan pendidikan politik serta berperan bagi rakyat banyak hampir sepanjang tahun, tak cuma 5 tahun sekali. Lihatlah saat terjadi bencana alam, PKS seringkali tiba paling depan di lokasi kejadian. Juga respek saya yang luar biasa pada Pak Hidayat Nurwahid, politisi bersih dan sederhana yang menyejukkan hati.


Saya akan sangat menyayangkan jika karena keinginan untuk meningkatkan jumlah pemilih, PKS harus meninggalkan akar keislamannya untuk jadi plural dan 'seolah-olah' mengharapkan semua pihak untuk bergabung. Termasuk mungkin anasir dan pewaris orde baru, para oportunis dan mereka yang berpolitik hanya atas nama kepentingan. Dari survey yang digelar pun - entah benar entah salah - PKS semakin jauh dari representasi Partai Islam, akar kekuatan awalnya.
Ah, saya sih tidak berandai-andai mengharap ada partai yang 100% bersih. Ini Indonesia Bung! Jadi saya akan melihat dengan hati: pesta demokrasi ini akan berjalan seperti apa. Saya hanya akan berharap pada Allah yang terbaik untuk negeri ini, karena berharap pada partai atau tokoh nasional atau caleg atau capres seringkali harus nyahok lagi dan lagi.

Selamat berjuang memperbaiki diri teman-teman di PKS. Juga partai-partai yang lain. Lebih penting daripada menang atau kalah di pemilu besok, saya dan banyak rakyat negeri ini sungguh butuh partai yang bersih dalam menjalankan ikhtiar politiknya dan peduli pada rakyat yang diminta suaranya.

Lebih baik kalah tapi terhormat daripada menang tapi tidak berkah.
Saya akan memilih partai yang seperti itu.

Image pinjem dari: http://anditoaja.files.wordpress.com/2008/04/pks-rally1.jpg

Comments

Anonymous said…
Nice site you have here..
Thanks for the info..I'll use this a lot
Fivy said…
Nice article...
Moga bisa mjd renungan & introspeksi bagi rekan2 kader & simpatisan PKS. Agar tdk terjebak ke dalam tipu daya politik yg keliru. Teruslah berjuang menjadi Partai Dakwah!

Trims Mas Arif...
Anonymous said…
PKS sepertinya bakal kayak P3 dan PKB terlalu mengikuti arus ;)

tapi omongan saya jangan banyak di dengar, masih ijo masalah ginian okeh :D

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan ...

Dari Google Untuk Indonesia

Jika Google aja peduli untuk mengingatkan kita semua bahwa hari ini - 17 Agustus 2009 - bangsa besar ini sedang merayakan hari kemerdekaannya, apa bentuk kepedulian kita pada kemerdekaan kita sendiri? Tidak usah buru-buru menjawab. Mari kita lihat di cermin masing-masing, apakah sebentuk sosok yang nampak di hadapan kita itu sudah cukup berbuat untuk bangsanya sendiri, untuk sebuah kata yang membuat kita takjub: INDONESIA. Yang sudah terlanjur ya sudah. Saatnya menatap tajam ke depan, menunjukkan pada dunia sebuah pekik yang takkan tertelan oleh jaman, yang akan bergema 1000 tahun bahkan lebih lama lagi: MERDEKA! Lalu kita wujudkan pekik itu dalam gerak hidup kita selanjutnya. Dengan kemandirian dan keberanian. Jangan lagi kita mempermalukan para pendahulu kita, para pejuang yang gagah berani mengusir penjajah.  Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan. Kemerdekaan justru awal bagi perjalanan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, yang kita banggakan bersama.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena...