Malam ini saya ngisi talk show di acaranya anak-anak Komunikasi UGM, pekik 2008. Temanya agak sedikit mengawang: Understanding Strategic Planner. Ah, anak-anak muda jaman sekarang cepat sekali melompati waktu: rasanya mereka terus menyerap hal-hal baru dengan cepat saat saya - dalam usia setua ini - masih gagap mengeja makhluk apakah itu yang berjuluk strategic planner. Tapi okelah, informasi tersebar di jagad raya ini dan kontak saya dengan temen-temen praktisi periklanan Jakarta cukup banyak membantu untuk menerjemahkan brief talk show yang kompleks ini menjadi lebih simple dan mudah diterima: bahasa yang sehari-hari.
Temen-temen UGM dan audiens yang lain memenuhi ruangan, seolah mengikuti kuliah umum di minggu malam itu. Saya hadir bareng Dedy aka. Rokkin (Creative Head Petakumpet) yang lebih banyak cerita tentang proses kreatif yang riil di Petakumpet, bukan yang mengutip di buku-buku. Syukurlah materi ini cukup menarik antusiasme mereka, sampai acara selesai ruangan tetap penuh: ah, anak muda selalu bikin bangga!
Seusai talkshow dan diskusi yang meriah, saya bareng Heru, Eko dan Indra melanjutkan diskusi ringan di Blandongan. Sekedar tukar ide dan gagasan. Malam ini banyak yang bisa saya serap: wajah berbinar anak-anak muda yang menjatuhkan pilihan pada industri advertising menyiratkan harapan. Sayapun masih punya segenggam pijar matahari: semangat yang takkan mati untuk terus berjuang. Saya tahu industri ini secara umum sedang tidak menggembirakan prospeknya, tapi saya yakin saya tidak sendirian saat bermimpi industri inilah yang bakal bersinar terang di masa depan. Saya tahu tidak mudah memanggul mimpi ini, saya toh hanya manusia biasa yang tidak berdaya saat lelah menyapa.
Saat tubuh ringkih ini terbaring menunggu proses pemulihan dalam tidur malam, saya masih bisa tersenyum. Saya masih bisa bersyukur. Semoga esok hari Tuhan masih mengijinkan saya untuk menggenapi mimpi saya itu: dengan kuasa-Nya tidak ada sesuatu yang tidak bisa.
Temen-temen UGM dan audiens yang lain memenuhi ruangan, seolah mengikuti kuliah umum di minggu malam itu. Saya hadir bareng Dedy aka. Rokkin (Creative Head Petakumpet) yang lebih banyak cerita tentang proses kreatif yang riil di Petakumpet, bukan yang mengutip di buku-buku. Syukurlah materi ini cukup menarik antusiasme mereka, sampai acara selesai ruangan tetap penuh: ah, anak muda selalu bikin bangga!
Seusai talkshow dan diskusi yang meriah, saya bareng Heru, Eko dan Indra melanjutkan diskusi ringan di Blandongan. Sekedar tukar ide dan gagasan. Malam ini banyak yang bisa saya serap: wajah berbinar anak-anak muda yang menjatuhkan pilihan pada industri advertising menyiratkan harapan. Sayapun masih punya segenggam pijar matahari: semangat yang takkan mati untuk terus berjuang. Saya tahu industri ini secara umum sedang tidak menggembirakan prospeknya, tapi saya yakin saya tidak sendirian saat bermimpi industri inilah yang bakal bersinar terang di masa depan. Saya tahu tidak mudah memanggul mimpi ini, saya toh hanya manusia biasa yang tidak berdaya saat lelah menyapa.
Saat tubuh ringkih ini terbaring menunggu proses pemulihan dalam tidur malam, saya masih bisa tersenyum. Saya masih bisa bersyukur. Semoga esok hari Tuhan masih mengijinkan saya untuk menggenapi mimpi saya itu: dengan kuasa-Nya tidak ada sesuatu yang tidak bisa.
Comments
mungkin kapan2 Mas bersedia?...