Di sore yang memeluk hangat daun jendela Ujung pena menulis dengan air mata Meja kayu menggores jejak kata-kata Sementara secangkir kopi yang diseduh sendiri Menghangatkan hati yang sunyi Kata-kata berlarian Menjelajahi halaman demi halaman Mengundang tarian kerinduan Yang disepuh cahaya keemasan Dunia yang hiruk pikuk Berhenti bersama waktu yang membeku Seolah ikhlas menunggu Goresan kisah yang ditulis sore itu Di ujung senja terdengar sayup lantunan adzan Jari jemarinya berhenti menulis catatan Namun angannya terus mengembara Menggapai ujung angkasa Diambilnya sejuk air wudhu Untuk membasuh luka yang membiru Sambil diam-diam merayakan senja dengan puisi Dalam syukur yang abadi...