Bagaimana jika tulisan yang jelek nongol di blogmu? Bagaimana jika para pengunjung membacanya lalu memutuskan untuk tak mau lagi mengulang kunjungannya? Bagaimana jika apa yang kau tuliskan ternyata salah data atau salah fakta? Bagaimana jika engkau tak punya ide apa-apa, lalu apa yang harus dituliskan? Bagaimana jika blog sudah terlalu lama nganggur sehingga berdirilah tembok tinggi yang angkuh menghalangi hasrat untuk mulai menulis lagi? Kekuatiran-kekuatiran seperti inilah yang sering menghinggapi setiap blogger untuk mulai lagi menggoyangkan jarinya di tuts keybord, keypad atau capasitive screen. Bukan kekuatiran yang berlebihan memang, karena ini real. Nyata. Dan umum dialami oleh banyak orang yang kesulitan untuk memelihara kedisiplinan posting. Logika yang lalu muncul: jika sampai tak tahu apa yang akan dituliskan, masa' kita paksain menulis juga? Nanti malah mengada-ada, malah tak berguna alias sia-sia. Sejujurnya, perasaan masygul seperti inipun hinggap...