Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Lelang Buku Bisnis untuk Wedangan

Untuk menikmati kehidupan kita sehari-hari dengan totalitas, seringkali diperlukan sebuah gebrakan, sebuah spontanitas, suatu tindakan yang seolah-olah merusak harmoni keteraturan. Agar hidup tak berjalan monoton, begitu-begitu doang. Nah, salah satu yang saya begitu tergila-gila dalam hidup ini adalah buku. Yup, buku! Bukan pakaian yang mahal, gadget yang keren, makanan kelas hotel atau tamasya ke luar negeri. Nop, hanya buku. Dalam sebulan, rata-rata saya menghabiskan Rp 200.000,- sampai Rp 500.000,- untuk belanja buku baru. Itu adalah anggaran terbesar saya, lebih besar daripada biaya beli baju atau makan, bahkan lebih besar daripada biaya pulsa langganan Blackberry atau internet unlimited . Nah, suatu hari tibalah ide spontan yang membuat saya sendiri terkaget-kaget. Setelah komitmen hanya akan memiliki maksimal 10 potong  pakaian dan mengikhlaskan sisanya udah terlaksana, sasaranpun berlanjut. Saya punya begitu banyak koleksi buku:  akan menjadi sesuatu yang berbeda ...

Designers Weekend Gathering

  Teman-teman saya di ADGI Jakarta Chapter bikin kegiatan seru nih! Jika Anda praktisi, mahasiswa dan dosen kreatif yang berada di seputaran Jakarta, silakan bergabung, karena semua orang boleh datang. Jadi acara ini untuk umum, bukan hanya anggota ADGI. Dan GRATIS! Designers Weekend Gathering Sabtu, 25 Juni 2011 jam 10.00-13.00 WIB Bertempat di ADGI Jakarta Creative Center Ged. Kemang Point Lt. Dasar,  Jl. Kemang Raya No.3 Jakarta Monggo diramaikan :)

NEW Recruitment Petakumpet 2011

Yuk Memaksakan Diri

Jika engkau ingin sekali untuk naik haji tapi tak punya cukup uang dan harta berharga yang tertinggal hanya sebuah rumah senilai ongkos naik haji, apakah engkau akan tetap memaksakan diri naik haji dengan menjual rumahmu satu-satunya?

 Jika engkau punya uang yang hanya cukup beli obat sakit kepala setelah Jumatan dan ongkos pulang ke rumah, apakah engkau akan memaksakan diri untuk menyedekahkannya ke mesjid saat Jumatan?

 Ketika engkau menggenggam lima puluh ribu rupiah untuk membayar biaya sekolah anakmu hari itu dan tiba-tiba tetangga datang meminjam uang itu untuk membayar uang sekolah anaknya, apakah engkau akan memaksakan diri untuk meminjaminya?

 Jika di tanganmu ada sebungkus nasi goreng yang baru saja kau beli dengan uang terakhirmu untuk makan malammu setelah seharian tidak sempat makan karena sibuk dan sejurus langkahmu seorang pengemis mengiba meminta sedekah, apakah engkau akan memaksakan diri untuk memberikan makan malammu dan menyiksa perutmu sampai pagi menjelan...

Mencari Seni yang Islami

Seni selalu masuk dalam wilayah pembicaraan yang menarik dalam Islam, posisinya yang unik seringkali membangun dialog antara yang pro dan kontra. Bagaimana seni menurut Islam atau bagaimana Islam menurut seni? Atau adakah seni yang Islami dan seni yang tidak Islami? Dalam tataran yang lebih elementer saat bicara tentang halal atau haramnya seni di mata Islam, pertanyaan itu menukik: seni seperti apa yang seharusnya diharamkan dan seni seperti apa yang sebaiknya dihalalkan, disupport dan dikembangkan?  Film Tanda Tanya karya Hanung Bramantyo yang menjadi Kontroversi Dialog-dialog yang terbangun – dalam riuh kata-kata maupun dalam kesunyian hati masing-masing penikmatnya – hadir dengan segala macam konteks yang menyertainya. Menentukan karya seni mana yang layak atau tak layak sebagai representasi Islam, selain mengacu pada standar estetika, daya kreativitas, orisinalitas juga mempertimbangkan pentingnya menemukan ide-ide karya yang mampu berpijak pada konteks Islam ya...