Skip to main content

Untuk Gadis Kecilku


Dear my sweet baby…

Bagaimanakah keadaanmu di dalam perut Bunda sekarang?
Semoga kau tetap sehat dan baik-baik saja ya, Nak...
Tak sabar rasanya ingin segera bertemu..
Ntah kapan kau kan datang dan bagaimana?

Bunda (dan Ayah juga…) dilanda kecemasan tak tercegah, menantimu
Tak sabar tuk bisa memandang wajahmu, menatap matamu, menggenggam jari-jemari mungilmu, mencium aroma tubuhmu, dan menjadi terbiasa dengan suara tangismu..
Membayangkan kau adalah gadis kecilku yang manis dan yaa..
Kau sangat istimewa..

Seakan mesin waktu begitu lamban berputar     
       
Doa yang selalu mengalir untukmu, untuk kita, semoga terus menguatkan hingga tiba saatnya kita bertemu..
Tuhan menitipkanmu..

Hadir dan tumbuh di rahim Bunda, menjadikannya karunia dan bahagia dalam hidup yang telah dipilih
Tuhan telah merangkaikan cinta di hati kita dengan cara yang sungguh ajaib, bahkan sebelum kita saling bertemu..
Tuhan menjadikanmu sebagai anugerah hidup kami, untuk bisa melihat lebih dekat dan menjalaninya dalam sujud yang penuh

Terimakasih, Nak.. telah berjuang bersama melewati hari-hari  yang terkadang berat tuk dilalui

Marah, sedih, cemas, dan hal-hal yang membuatmu ikut merasa tak nyaman, maafkan Bunda untuk semua itu
Tetapi tidakkah kau juga banyak mendengar tawa dan kadang kita juga mentertawakan Ayah bersama, bukan?
Hari ini genap 280 hari sudah kami menantimu..

Siapapun yang berkata bahwa menunggu adalah hal yang membosankan, pastilah karena tak merasakan keajaiban yang kami rasakan saat menunggu tangis pertamamu menyapa dunia

Seribu doa yang kami panjatkan tak akan putus menemani perjalananmu kelak, saat engkau mulai membuka mata indahmu yang berbinar dan menyapa kami dengan bahasa kanak-kanakmu yang menggemaskan

Bersama, kita akan mengarungi hidup yang keindahannya tak tergantikan, karena hadirmu

Mungkin kami tidak akan bisa menjadi orang tua yang sempurna, tapi percayalah Nak.. kami sungguh mencintaimu dengan cinta yang sempurna

Semoga kita segera berjumpa, gadis kecilku

Engkau kan mengisi ruang terindah di dalam hati kami, Ayah dan Bunda yang selalu mencintaimu, bahkan sebelum kita bertemu...

Yogyakarta, 7 November 2011


















*Puisi ini ditulis oleh Supie, istri saya saat kandungannya berusia 9 bulan 10 hari, HPL-nya hari ini

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat