tag:blogger.com,1999:blog-197433792024-03-13T09:30:26.678-07:00dua sisi kehidupanUnknownnoreply@blogger.comBlogger727125tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-19036848550023311512023-06-16T19:27:00.000-07:002023-06-16T19:27:26.866-07:00Solve. Or Silent.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi7xqom4qm0kSp1AoO3Dicp8G2h6cEdx6sE_odiGjoLqSN8KBhXY4UpKBXpFbsqAJ3opLT84Qf5I5WoVUwZ6uGHJQgDLiF1YQZmgvWVEXNgzs_Rj4SzA3lGtPI7tdFObbAjB2KRAtx1-10NwFinndGeYjJD3pbfO2i7RBcMADwgnxbByPkBnA" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi7xqom4qm0kSp1AoO3Dicp8G2h6cEdx6sE_odiGjoLqSN8KBhXY4UpKBXpFbsqAJ3opLT84Qf5I5WoVUwZ6uGHJQgDLiF1YQZmgvWVEXNgzs_Rj4SzA3lGtPI7tdFObbAjB2KRAtx1-10NwFinndGeYjJD3pbfO2i7RBcMADwgnxbByPkBnA" width="400">
</a>
</div>Berhenti mengeluh. Berhenti nyinyir. Berhenti playing victim. Dunia memang tidak adil. Namanya juga dunia. Banyak dramanya. Banyak nonsense-nya. Banyak hal-hal bodoh yang dilakukan dari generasi ke generasi. Berulang-ulang. Tinggal respon kita yang penting: bertindak atau sekedar riuh tak berfaedah. It's up to you, me, us. Itu aja yg terpenting. Others are only noise. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-64500314740814840232023-05-28T06:26:00.000-07:002023-05-28T06:26:10.115-07:00Politik 2024 Itu Sederhana<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjbSx_UoNAE1-NucM_IiUtudCl6Wy75LhC5K4itmQDYiL6kxuIJKxDCNzJCIUbTFeLWiik4_jeGrmUHMS79IZ5P1nIglwIeo9-AqQCZlg7cThCEEgKJtciAFjlCybqxCTVqpEx4rep-Jc7kXMEhnBWGBuGF3X8X4LjBzQ9reCNo-7h7tm80Gw" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjbSx_UoNAE1-NucM_IiUtudCl6Wy75LhC5K4itmQDYiL6kxuIJKxDCNzJCIUbTFeLWiik4_jeGrmUHMS79IZ5P1nIglwIeo9-AqQCZlg7cThCEEgKJtciAFjlCybqxCTVqpEx4rep-Jc7kXMEhnBWGBuGF3X8X4LjBzQ9reCNo-7h7tm80Gw" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Menurut saya lho ini. The case is simple. Pak Jokowi ingin Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo jadi satu paket dalam Capres/Cawapres 2024. Kedua tokoh ini yang dipercaya Pak Jokowi. Selama jadi 1 paket, apapun posisinya tidak masalah. <br></div><div><br></div><div>Tapi dengan perbedaan pilihan PDIP dan Gerindra apalagi dalam sudut pandang politisi, ini jadi rumit. PDIP maunya Pak Ganjar yg capres, Gerindra maunya Pak Prabowo yg capres. Gak ada yang mau jadi cawapres. Dan Pak Jokowi sangat paham itu. Itulah kenapa ia belum memutuskan secara definitif mendukung siapa sampe detik ini.</div><div><br></div><div>Di antara perbedaan fundamental itu, Pak Jokowi ingin mencari persamaan antara PDIP dan Gerindra agar mengerucut jadi satu paket. Dan sudah ketemu. Baca namanya: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya. Keduanya punya kesamaan fundamental. Keduanya membawa nama INDONESIA. </div><div><br></div><div>Kedua partai ini memandang dari sudut partai masing-masing. Pak Jokowi memandang dari sudut yg lebih besar: INDONESIA, baik di pihak Perjuangan maupun di pihak Raya. Sehingga Pak Jokowi ingin menghidupkan spirit INDONESIA di kedua partai besar ini.</div><div><br></div><div>Itu yang akan memastikan segala fondasi pembangunan infrastruktur fisik non fisik Indonesia yang sudah dimulai dengan keberanian dan susah payah di era Jokowi, bisa berlanjut. IKN bisa dituntaskan. Dan impian Indonesia 2045 sebagai negara besar terwujud. Pasangan Ganjar Prabowo atau Prabowo Ganjar, adalah tiket kemenangan Rakyat Indonesia. Cek aja survey-survey-nya.</div><div><br></div><div>Dan ya, Pak Jokowi tidak hanya berfikir tentang legacy-nya. He is not that selfish. Tapi yang diperjuangkan adalah keberlanjutan cita-cita besar seluruh pejuang NKRI sejak jaman penjajahan, proklamasi sampai hari ini: itu visi besar pemimpin.</div><div><br></div><div>Karena visi besar ini, Spirit INDONESIA seharusnya bisa menyatukan Pak Ganjar dan Pak Prabowo, jika keduanya memang negara-wan, bukan sekedar partai-wan. </div><div><br></div><div>Kita lihat sebentar lagi, apa yang akan terjadi. Hal-hal baik memang perlu perjuangan. Dan perjuangan perlu waktu. </div><div><br></div><div>Dan saya bukan politisi. Tak ada kepentingan, tak ada harapan. Hanya akal sehat. Dan sedikit keberanian. Hepi wiken 😊🙏🏻🇮🇩</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-90388911470442758992023-04-08T21:14:00.001-07:002023-04-08T21:14:32.675-07:00Bismillah<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgWG7HXW1QHyhg5Bk8mPRQiM8niXBYeXTZWu0uALUrbvwMyCNPTGNasORoI0ntJxO5u7HYgzb_N794XAM5858CYxrF2yYlTI42lvDMN7tvJXjHnwrHpKivFJg4nLF16TAcTOfyCXlhNhtZuZdZWeWcq4MsmnVIph-GsvztfryqLqAyw49B4Fw" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgWG7HXW1QHyhg5Bk8mPRQiM8niXBYeXTZWu0uALUrbvwMyCNPTGNasORoI0ntJxO5u7HYgzb_N794XAM5858CYxrF2yYlTI42lvDMN7tvJXjHnwrHpKivFJg4nLF16TAcTOfyCXlhNhtZuZdZWeWcq4MsmnVIph-GsvztfryqLqAyw49B4Fw" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Parcel on The Street 2023 hadir lagi. Ikhtiar berbagi yang dimulai sejak 20 tahun lalu. Agar kebahagiaan lebaran bisa dinikmati bersama Saudara-saudara kita dhuafa, yatim piatu, para pekerja di jalanan seputaran Jogja, Sleman, Bantul.<br></p>
<p dir="ltr">#ParcelonTheStreet adalah pembagian Parcel Lebaran senilai @ 100K/paket.</p>
<p dir="ltr">Bagi teman-teman yang ingin berpartisipasi silakan transfer ke: Rek. <a href="tel:1370005949801">1370005949801</a> Bank Mandiri A/n Moh. Arief Budiman S.Sn</p>
<p dir="ltr">Mohon konfirmasi via WA ke: Arief <a href="tel:081578700488">081578700488</a> sampai 15 April 2023. Parcel Insya Allah akan dibagikan 18 April 2023.</p>
<p dir="ltr">Semoga menjadi keberkahan untuk sesama. Amiin 🙏🏻</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-24625832077161730272022-08-28T05:57:00.001-07:002022-08-28T05:57:11.865-07:00Joker of Jokers<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-grlZT8PRdfA/YwtmI0gwASI/AAAAAAAFGls/WQSkb8JUJ2Q8zpgQe7pSchgOJhYQnsLOACNcBGAsYHQ/s1600/1661691401079588-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-grlZT8PRdfA/YwtmI0gwASI/AAAAAAAFGls/WQSkb8JUJ2Q8zpgQe7pSchgOJhYQnsLOACNcBGAsYHQ/s1600/1661691401079588-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><i>"You can be a Joker. Or you can be the mastermind of The Jokers. The truly creator of madness, chaos, massive sadness. An extreme destruction that well planned in dark room with endless laughing. Who are you? Who are you really? Who are the real you in darkness when no one can see?"</i></div><div><br></div><div>Opening di atas adalah contoh untuk mulai mengembangkan ide-ide kreatif dengan trigger sebuah foto 😅 Tuliskan aja dulu semua, editnya nanti belakangan. Tumpahkan semua yang berseliwean di kepala, nanti tinggal ditata.</div><div><br></div><div>Mau tahu kira-kira Batman akan masuk di adegan mana? Hahahaa.... Ijin kerja dulu, weekend udah di ujung. Salam Senin seru 😅😅😅</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-8775692910585586442022-08-27T06:59:00.001-07:002022-08-27T07:03:51.040-07:00Kerja dan Doa <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-MQHx2dRkp2Q/YwokBI9DylI/AAAAAAAFGfI/Ayn2_87tonkzxFYGJUxnFz57LZkMKZfQACNcBGAsYHQ/s1600/1661608957594664-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-MQHx2dRkp2Q/YwokBI9DylI/AAAAAAAFGfI/Ayn2_87tonkzxFYGJUxnFz57LZkMKZfQACNcBGAsYHQ/s1600/1661608957594664-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><p dir="ltr">Bekerjalah untuk keabadian.<br></p>
<p dir="ltr">Agar tak sia-sia setiap tetes keringat dan air mata. Agar tak hilang setiap harap dan doa. Agar tak runtuh setiap hasil dan upaya. </p>
<p dir="ltr">Berdoalah untuk keabadian.</p>
<p dir="ltr">Jiwa kita abadi. Raga tak selamanya menyertai. Jiwa kita mengembara sampai entah kapan, raga kita akan tinggal kenangan.</p>
<p dir="ltr">Berikhtiarlah. Bersyukurlah. Bersujudlah. Berbagilah. Tertawalah. Menarilah. Menulislah. Bergeraklah. Berdiamlah. Berapasajalah.</p>
<p dir="ltr">Dalam keabadian, dunia yang kita anggap paling penting, menjadi remeh temeh. Kehidupan yang kita anggap segalanya, menjadi tak ada artinya. </p>
<p dir="ltr">Dalam keabadian, kita ini debu di semesta galaksi. Bahkan debunya debu. </p>
<p dir="ltr">Yang dalam ukuran mikronnya, sekaligus mengandung semesta di dalamnya. Kita berada di dalam sekaligus melingkupinya. Kita ini debu, sekaligus pasir, batu, gunung, bumi, planet dan galaksi.</p>
<p dir="ltr">Bekerjalah untuk keabadian. Berdoalah untuk keabadian. </p>
<p dir="ltr">Akan tiba waktunya, kita mengenang kisah yang pernah kita lalui sambil melantunkan doa-doa, dalam sunyi yang abadi...</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-38458582596174692512022-07-31T04:19:00.001-07:002022-08-27T06:59:59.752-07:00Suatu Hari<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-C3_qhYS3FOQ/YuZlNa7mRHI/AAAAAAAFDiQ/Ls2pHc0LaFo2aViho5UFJ3WVOMPNEmogQCNcBGAsYHQ/s1600/1659266352044525-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-C3_qhYS3FOQ/YuZlNa7mRHI/AAAAAAAFDiQ/Ls2pHc0LaFo2aViho5UFJ3WVOMPNEmogQCNcBGAsYHQ/s1600/1659266352044525-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Suatu hari - entah nanti atau sebentar lagi - orang seperti saya akan tinggal nama. Dan sejumput cerita. <br></div><div><br></div><div>Keburukan pada beberapa hal yang diceritakan diam-diam di ruang entah dan - ehm - satu dua kebaikan yang disampaikan sebagai sopan santun pergaulan, menghiasi obituary yang serupa iklan baris. Karena ruangnya terbatas sehingga hanya cukup untuk bicara kebaikan yang wajar. Tak boleh berlebihan. Di-take out cerita-cerita tentang cela dan dosa. Karena tak ada ruang tambahan untuk menulisnya.</div><div><br></div><div>Agar kematian tak terlalu jadi penyesalan. Dan perpisahan mendapat penghormatan secukupnya. Secukupnya saja, tak bisa lebih banyak, karena urusan kehidupan telah menjadi begitu rumit. Manusia tak bisa dipaku hanya membicarakan kematian. </div><div><br></div><div>Roda nasib terus berputar. Otak berfikir, tangan mengetik cepat ke layar dg bgtu byk kt2 sgktn, kaki bergerak mengejar jadual yang berlarian, bibir disenyumkan saat camera on di zoomeeting, telepon berdering dari marketing kartu kredit yang ramah pantang menyerah dan pinjol dengan ribuan nomor yang berganti-ganti. </div><div><br></div><div>Seperti gasing manusia berputar-putar. Bergerak maha cepat, tapi tak berpindah kemana-mana. Bepergian ke tempat berawal. Lelah, pusing, remuk, teronggok di pojokan. Ditinggalkan.</div><div><br></div><div>Suatu hari, saya akan tinggal nama. Demikian juga setiap yang bernyawa. Dunia ini soal giliran. Lahir, hidup, mati. Tak perlu dibuat dramatis, tak perlu dihebohkan. Kematian adalah kewajaran. Seperti kelahiran, ulang tahun, nikah, pileg, pilkada, pilpres, korupsi, permalingan...</div><div><br></div><div>Mari kita rayakan dengan minum kopi. Kuat dilakoni, ikhtiar dilakoni, sampai kopi tandas. Sampai waktu tandas.</div><div><br></div><div>Sampai tinggal nama. Sampai tinggal cerita...</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-85152573256694307592022-04-07T08:23:00.001-07:002022-04-07T08:23:42.002-07:00Bulan Penuh Berkah<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/--FLeTP3Yt10/Yk8B-xarMxI/AAAAAAAE3LI/9XesFbkwG48oRwkfbKh1xuR0JtQxpCT7QCNcBGAsYHQ/s1600/1649344987015110-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/--FLeTP3Yt10/Yk8B-xarMxI/AAAAAAAE3LI/9XesFbkwG48oRwkfbKh1xuR0JtQxpCT7QCNcBGAsYHQ/s1600/1649344987015110-0.png" width="400">
</a>
</div>Yang mulai puasa 2 April, Insya Allah barokah. Yang mulai puasa 3 April, Insya Allah barokah. Yang belum bisa puasa karena sakit dan sebab lain yang diperbolehkan, Insya Allah barokah. <br></div><div><br></div><div>Bulan Ramadhan hadir membawa keberkahan bagi seluruh umat manusia dan semesta alam. Kita syukuri seutuh-utuhnya Allah masih memberi kita kesempatan, waktu dan kekuatan untuk menghidupinya, dengan ikhtiar terbaik. </div><div><br></div><div>Selamat berlomba-lomba dalam kebaikan. Insya Allah selalu dalam keberkahan 🙏🏻🙏🏻🙏🏻</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-69573256241842541472022-04-07T07:42:00.001-07:002022-04-07T07:45:06.676-07:00Ssttt... Rahasia<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-csR9nKEzLZM/Yk74b2b46zI/AAAAAAAE3K0/2_4R3hub4OQFBDZ2CL1yB740ZHuzuk1kACNcBGAsYHQ/s1600/1649342558338794-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-csR9nKEzLZM/Yk74b2b46zI/AAAAAAAE3K0/2_4R3hub4OQFBDZ2CL1yB740ZHuzuk1kACNcBGAsYHQ/s1600/1649342558338794-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Tidak ada manusia yang sempurna. Justru di situlah rahasia Tuhan bersemayam. Agar selalu ada ruang bagi kita semua untuk perbaikan, untuk berkembang, untuk tumbuh. </div><div><br></div><div>Dalam ketidaksempurnaan, terbentang ladang amal di antara sesama kita. Untuk saling membantu, saling menguatkan, saling mendoakan. </div><div><br></div><div>Notes: gelas gak jadi jatuh, atas kebaikan gravitasi bumi ❤️</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-56633034916266797052022-03-10T17:02:00.001-08:002022-03-10T17:02:17.417-08:00Gas Tipis-tipis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-9rbX91HN2mc/YiqflrfikdI/AAAAAAAE1A4/Set55Gs3Wo8Zwa5EwW5K30mbPZimLDyHACNcBGAsYHQ/s1600/1646960528499998-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-9rbX91HN2mc/YiqflrfikdI/AAAAAAAE1A4/Set55Gs3Wo8Zwa5EwW5K30mbPZimLDyHACNcBGAsYHQ/s1600/1646960528499998-0.png" width="400">
</a>
</div><div><br></div><div><div>Jangan buru-buru longgarkan prokes. Sebaiknya bertahap. Sambil terus dievalusi.</div><div><br></div><div>Covid masih ada. Baik yang omicron maupun delta. Kita masih akan menyongsong ibadah Ramadhan dan gelombang mudik sebentar lg jk bicara potensi kerumunan dan pergerakan manusia. </div><div><br></div><div>Jangan sampai rencana utk memulai fase endemi (setelah pandemi) menjadi bumerang dan menimbulkan outbreak yang tidak perlu, karena ketidaktepatan kalkulasi secara science dalam konteks penanganan pandemi Covid ini. </div><div><br></div><div>Tetap hati-hati dalam pelonggaran syarat-syarat bepergian selama Covid masih ada, disyukuri aturan-aturan yang sudah dimudahkan, tapi jangan buru-buru. Gas aja tipis-tipis. Dinikmati prosesnya.</div><div><br></div><div>Ngono yo ngono, ning aja ngono. </div><div><br></div><div>Salam Jumat berkah 🙏🏻</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-73812574889237367272022-03-07T01:33:00.001-08:002022-08-27T07:38:24.162-07:00Susah Dibikin Sendiri<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-DobfvHght14/YiXRYmmnDiI/AAAAAAAE0x8/4RczlU3rO8MgAxXICX8YroMnNyclWEtkwCNcBGAsYHQ/s1600/1646645597636479-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-DobfvHght14/YiXRYmmnDiI/AAAAAAAE0x8/4RczlU3rO8MgAxXICX8YroMnNyclWEtkwCNcBGAsYHQ/s1600/1646645597636479-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Tidak semua yang ingin kita kerjakan, kita kerjakan. Tidak semua yang wajib kita kerjakan, kita kerjakan. Tidak semua yang perlu kita kerjakan, kita kerjakan.</div><div><br></div><div>Kita saja punya tingkat ketidaktaatan pada diri sendiri, yang begitu tinggi. Yg diarahkan hati, yang diperintahkan otak, tak ditaati oleh mata, mulut, tangan, kaki. Pemberontakan internal yang tak mampu kita kendalikan.</div><div><br></div><div>Pengen sehat, tapi tak taat untuk disiplin makan makanan sehat. Pengen kaya, tapi tak taat untuk disiplin keuangan. Pengen masuk surga, tapi tak menyiapkan sungguh-sungguh bekalnya.</div><div><br></div><div>Mayoritas kita pengen sehat, tapi makan apa saja dan teratur rebahan. Mayoritas kita pengen sembuh, tanpa melewati sakit dan tanpa minum obat yang mungkin pahit. Pengennya kaya raya, tanpa ikhtiar tanpa doa tanpa susah payah. Pengennya masuk surga tanpa melewati pintu kematian dan duka cita.</div><div><br></div><div>Tapi namanya juga manusia, apalah kita ini kalo menjalani hidup tanpa drama-drama. Dididik acara gosip dari pagi ke pagi lagi, dininabobokkan sinetron tak berujung, dilatih ahli dalam aplikasi selfie foto dan video.</div><div><br></div><div>Inilah ragam kehidupan dan cara kita menjalaninya. Mau tertib, taat, disiplin atau seenak-enaknya, sewoles-wolesnya, itu adalah pilihan, yang dijamin kemerdekaannya.</div><div><br></div><div>Kita hidup di jaman yang begini sibuk, sehingga kopi sachet dan mie instant-pun masih minta dibikinkan, tak ada cukup waktu kita untuk merobek sachet lalu menuang air panas, apalagi untuk merebus mie dan mencampur bumbunya. </div><div><br></div><div>Waktu kita habis untuk acara gosip, sinetron, selfie, debat, saling bully, saling menyalahkan, lomba pamer kepalsuan...</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-55208084956316725612022-03-05T02:45:00.001-08:002022-03-05T02:46:56.607-08:00Masih Pandemi, Hemat Energi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-77ymWxi_lL8/YiM_nYYkSiI/AAAAAAAE0vI/qwn37p_jbR0O-Hv7aY15k5nHkteV5ClVwCNcBGAsYHQ/s1600/1646477205270448-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-77ymWxi_lL8/YiM_nYYkSiI/AAAAAAAE0vI/qwn37p_jbR0O-Hv7aY15k5nHkteV5ClVwCNcBGAsYHQ/s1600/1646477205270448-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Untuk apa menghabiskan energi membahas, mengomentari dan membesarkan hal-hal yang tidak layak menyita perhatian, pemikiran dan waktu kita yang sangat berharga? <br></div><div><br></div><div>Jika ada yang salah ucap, ada keliru tindakan, lalu minta maaf, untuk apa diperpanjang lagi? Jadi lebih manfaat atau makin mudharat untuk umat, untuk bangsa?</div><div><br></div><div>Lalu saling memaafkan dan move on, semua dijadikan pelajaran. Agar kesalahan tidak terulang dan kebencian antar kita tak makin meruncing. Agar tak banyak lagi energi, waktu, pulsa yang mubadzir karena memperpanjang pertengkaran yang sungguh-sungguh hanya memuaskan nafsu, emosi dan keinginan untuk merasa benar sendiri.</div><div><br></div><div>Tapi kalo emang niatnya pengen gelut, ya beda. Seperti tetangga jauh kita itu, di era ruwet pandemi berkepanjangan begini, malah sengaja ngajak perang. Ngrepoti sedunia. Yang begini ini jangan ditiru.</div><div><br></div><div>Angel wis angel, angel kandhanane...</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-80908930578383308042022-03-05T02:42:00.001-08:002022-03-05T02:42:43.597-08:00Sambutlah Puisi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-M6y6omY6ak4/YiM-oXP5SHI/AAAAAAAE0vA/HFbvqG4LS4EBlAUFGpxIejtFv6bBdS_IgCNcBGAsYHQ/s1600/1646476954498117-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-M6y6omY6ak4/YiM-oXP5SHI/AAAAAAAE0vA/HFbvqG4LS4EBlAUFGpxIejtFv6bBdS_IgCNcBGAsYHQ/s1600/1646476954498117-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div>Dalam beberapa kesempatan, dimana saya kebagian memberikan sambutan dalam suatu acara, saya menggantinya dengan baca puisi. Sebisa-bisanya.</div><div><br></div><div>Niatnya untuk membunuh rutinitas. Yang biasanya bikin audiens ngantuk. Karena yang rutin dan seremonial, memang perlu disegarkan sesekali. </div><div><br></div><div>Tentang isi puisinya tidak jadi masalah. Setidaknya audiens masih berkenan menengok untuk mendengarkan dengan rasa ingin tahu. Setidaknya menduga-duga bagus atau enggak puisinya. Dan tidak buru-buru berdoa agar sambutan segera selesai untuk dilanjut acara berikutnya yang lebih penting.</div><div><br></div><div>Sudah bikin puisi apa hari ini? Hepi nggak hepi tetep weekend 🔥🔥🔥</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-53034459351624422482022-03-03T19:56:00.001-08:002022-03-03T19:57:12.752-08:00Manusia Kantong Bolong<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-waAqiaqLvzo/YiGN03bNd3I/AAAAAAAE0ik/3PFqufwn50UtvWAWf58vsNjk6-Kkl2bHACNcBGAsYHQ/s1600/1646366158719823-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-waAqiaqLvzo/YiGN03bNd3I/AAAAAAAE0ik/3PFqufwn50UtvWAWf58vsNjk6-Kkl2bHACNcBGAsYHQ/s1600/1646366158719823-0.png" width="400">
</a>
</div><div>Jabatan itu amanah, bukan karier. Itu menurut Pak Ignasius Jonan. Mantan menteri, 2 kali jabatan. Dan saya 100% setuju. Dalam perjalanan hidup saya - seingat saya - saya tidak pernah mencalonkan diri untuk jadi apa atau untuk menjabat apa. Bisa jadi karena cita-cita saya tidak tinggi, atau saya tidak nyaman untuk menonjolkan diri.<br></div><div>
<p dir="ltr">Saya lebih nyaman berada di belakang panggung. <i>I am introvert. I hate the spotlight. </i>Jagoan idola saya Batman. Bukan Ironman. Saya bukan <i>performer</i>. </p>
<p dir="ltr">Lha tapi kan udah sering jadi pembicara, udah sering jadi koordinator, sekretaris, ketua panitia, ketua organisasi ini itu... </p><p dir="ltr">Sayangnya, iya. Itu betul. <i>That's the facts. </i>Saya akui. Tapi itu bukan karena saya ingin. Sering kali karena gak ada orang lain yang mau, sehingga memerlukan seseorang untuk menjalankan tugas tersebut. <i>So I have to.</i><br></p><p dir="ltr"><i>Honestly, I feel uncomfortable to do those kind of things, especially in front of public eyes.</i></p>
<p dir="ltr">Apalagi di jaman sosial media sekarang. Di mana setiap orang bisa menyampaikan apa saja di ranah publik. Di hadapan netizen yang selalu merasa benar, saya sering merasa amanah itu terasa lebih berat konsekuensi sosialnya ketimbang substansi <i>job descriptions</i>-nya.</p>
<p dir="ltr">Tapi lalu kadang ada kawan atau kenalan yang nanya dengan nada bercanda atau (kadang saya menduganya) 'serius',"Mas, gak pengen nyalon jadi bupati? Ini ada partai yang sedang melakukan penjaringan calon..." </p>
<p dir="ltr">Saya jawab,"Males ah jadi bupati. Potongan kayak saya ini levelnya menteri. Kalo bupati atau walikota <i>down grade</i>." 😅🔥</p>
<p dir="ltr">Jawaban konyol ini biasanya akan menutup pembicaraan lebih lanjut soal "tawaran-tawaran" itu. Menganggap bahwa saya nyebelin dan gak serius. Sehingga "otomatis" tidak layak dicalonkan.</p>
<p dir="ltr"><i>And that's my point. I feel nothing to lose to say that. </i></p><p dir="ltr">Saya memang tidak pernah serius membangun karier. Tidak punya <i>roadmap</i> personal untuk mencapai ini itu dalam hidup saya.<i> I am flowing. I follow my own compass</i>. Hidup buat saya bukan untuk kejar mengejar atau balapan sukses. Jadi saya tidak dibebani kepentingan ini itu. </p><p dir="ltr">Inilah yang saya pahami sebagai ilmu kantong bolong. Kantong yang tak bisa menyimpan apa-apa, sehingga kecurigaan atasmu tak beralasan, karena tak ada kepentingan yang diam-diam kau perjuangkan.<br></p>
<p dir="ltr">Ada yang punya cita-cita jadi pejabat, bupati, walikota, gubernur atau presiden. Sehingga menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai jabatan itu, dan sekuat tenaga pula mempertahankannya. Memang kursi itulah tujuannya, kekuasaan itulah impiannya. Cita-citanya ya jabatan itu. Bukan amanah dan tanggung jawab dunia akhirat atas atas jabatan tersebut. Beberapa di antara mereka, saat ini - karena tak mampu mengendalikan nafsu dan kepentingan atas jabatannya - berakhir menginap di KPK. </p>
<p dir="ltr">Tapi ada sebagian yang cita-citanya sungguh-sungguh ingin berjuang untuk rakyat, memajukan masyarakat, membangun desanya, kotanya, meskipun dia tidak menjabat apa-apa. Orang-orang seperti ini, yang disebut Robin Sharma sebagai '<i>Leader who had no title</i>' adalah pemimpin-pemimpin yang sesungguhnya. Dan jika orang-orang seperti ini, para pejuang sejati yang karena garis nasib atau didorong oleh banyak pihak untuk pada akhirnya menjadi pejabat, mereka sadar betul jabatan hanya amanah, hanya alat, hanya jembatan untuk cita-cita yang jauh lebih tinggi: melayani dan berjuang untuk masyarakat banyak.</p>
<p dir="ltr">Hidup ini hanya sementara. Saya sadar betul itu. Semua orang sukses di dunia ini, sepopuler dan sekuat apapun kekuasaannya... akan selesai dan mati. Karier di bumi ini, tidak pernah - sekali lagi - saya seriusin sampai bikin stress jika tak tercapai atau gagal di tengah jalan. </p>
<p dir="ltr">Saya ambisius. Terutama untuk hal-hal yang menjadi prioritas hidup saya. Buat saya, yang layak diperjuangkan dengan ambisi yang menyala-nyala adalah menjadi sebaik-baiknya hamba Tuhan, yang memberikan sebanyak-banyaknya kemanfaatan untuk sesama makhluk Tuhan lainnya. </p>
<p dir="ltr">"Jangan mati-matian mengejar segala sesuatu yang tidak bisa dibawa mati," kata Cak Nun. Saya ndherek beliau saja...</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-76269581747567933962022-03-03T19:33:00.001-08:002022-03-03T21:56:00.047-08:00Mencari Jalan Pulang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-usinBQ7x5yA/YiGp7pf3XgI/AAAAAAAE0is/WHnKWAkqGQclZWasPJwLh3Ma-O8A1wSswCNcBGAsYHQ/s1600/1646373355265920-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-usinBQ7x5yA/YiGp7pf3XgI/AAAAAAAE0is/WHnKWAkqGQclZWasPJwLh3Ma-O8A1wSswCNcBGAsYHQ/s1600/1646373355265920-0.png" width="400">
</a>
</div>Semua yang hidup akan pulang Penjual, sekretaris, penambang batubara, penjaga perpustakaan, penelan pedang...<br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><p dir="ltr">
Semua hati resah yang ada di dunia ini <br>
Semuanya mencoba mencari jalan untuk pulang</p>
<p dir="ltr">Sulit untuk menggambarkan perasaan itu</p>
<p dir="ltr">Menggambarkan perjalanan seharian melewati jalanan bersalju <br>
Kau bahkan tak tahu kalau kau telah tersesat <br>
Derap langkahmu yang berat, teriakanmu yang hilang ditelan angin<br>
Bagaimana kau bisa merasakannya, itulah jarak ke rumahmu</p>
<p dir="ltr">Rumah.</p>
<p dir="ltr">Kamus menerjemahkannya sebagai sebuah tempat, sebuah tujuan.</p>
<p dir="ltr">Dan badai?</p>
<p dir="ltr">Badai pernah ada di benakku</p>
<p dir="ltr">Atau sebagaimana pernah ditulis oleh penyair Dante</p>
<p dir="ltr">Di tengah perjalananku aku menemukan diriku.. di tengah-tengah hutan yang gelap <br>
Karena aku mencari jalan yang benar Tapi tidak di tempat yang seperti biasanya...</p>
<p dir="ltr">- Dari Patch Adams -</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-49115059665157311382022-03-03T18:28:00.001-08:002022-03-03T18:28:30.485-08:00Cerita Kita Nanti<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-W08y513sqVE/YiF5S8MTxxI/AAAAAAAE0iU/XdN6xrv7ETgpQ4HB3wkZFpOASOv3xSU2gCNcBGAsYHQ/s1600/1646360894687391-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-W08y513sqVE/YiF5S8MTxxI/AAAAAAAE0iU/XdN6xrv7ETgpQ4HB3wkZFpOASOv3xSU2gCNcBGAsYHQ/s1600/1646360894687391-0.png" width="400">
</a>
</div><div><br></div><div><div>Mereka yang korupsi, menyalahgunakan kekuasaan, sewenang-wenang, selingkuh, membunuh, menyiksa... Pada saatnya akan tua. Atau mati. Terserah yang mana yang duluan.</div><div><br></div><div>Pun mereka yang selalu berusaha berbuat baik, tak lelah berikhtiar membantu sesama, membela mereka yang dilemahkan, melawan kesewang-wenangan, membangun sistem pemerintahan yang bersih, menolak perintah korupsi dari atasan dengan resiko kehilangan jabatan... Pada saatnya akan tua. Atau mati. Terserah yang mana yang duluan.</div><div><br></div><div>Lalu level manusia kebanyakan macam saya ini, yang hidupnya tidak berlebihan tapi penuh keseruan, banyak kekurangan, kesalahan, juga dosa tapi masih punya niat untuk - klo pas ada rejeki atau justru pas ATM nihil - bersedekah, ibadah semampunya, kadang-kadang menolong jk ada kesempatan. Pada saatnya manusia macam sy ini jg akan tua. Atau mati. Tak terhindarkan. Terserah yang mana yang duluan. </div><div><br></div><div>Sejauh-jauh perjalanan kita dalam kehidupan, di ujungnya akan sampai ke Tuhan. Cerita seru apa yang akan kita sampaikan pada Tuhan - pada waktu-Nya - saat kita bertemu? </div><div><br></div><div>Kita pulang tak bawa apa-apa. Cerita tentang kita akan tinggal kenangan. Saat kita mati, mgkn ada sedikit tangisan dari karib kerabat, heboh sbntr di Grup WA, ucapan duka cita copy paste, akun IG yg diserbu utk dibaca postingan terakhir kita, atau mgkn bbrp bunga duka cita dan doa-doa. Atau gosip-gosip dan kisah mistik. Lalu dlm hitungan hari, berita kematian kita akan tertutup kabar-kabar yg baru. Grup WA normal lg, bercanda lg, akun IG kita sepi, dunia terus berputar. Yg meninggal akan dilupakan.</div><div><br></div><div>Hanya sedikit dari yg pergi, ceritanya akan bertahan dari jaman ke jaman, menjadi inspirasi generasi masa depan.</div><div><br></div><div>Apakah cerita kita akan terus bertahan atau dilupakan? Kita sendiri yang bisa jawab, siapkan, lakukan. </div><div><br></div><div>Kitalah sutradara kehidupan kita sendiri. Kitalah penulisnya. Kita sendiri pemain utamanya. Jenis cerita apa yang akan menggambarkan kehidupan kita di dunia fana ini? </div><div><br></div><div>Makanya jangan kebanyakan daring, imbangi dengan touring. Happy weekend 🔥🔥🔥</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-48339941298593495762022-03-03T18:24:00.001-08:002022-03-03T19:25:31.517-08:00All iz Well<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-ZTJTIAmUfhk/YiF4Yc8cl3I/AAAAAAAE0iM/OYpGd5qPaecbRMCKiENhG_UP87uHpeyCwCNcBGAsYHQ/s1600/1646360662442260-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ZTJTIAmUfhk/YiF4Yc8cl3I/AAAAAAAE0iM/OYpGd5qPaecbRMCKiENhG_UP87uHpeyCwCNcBGAsYHQ/s1600/1646360662442260-0.png" width="400">
</a>
</div><div>Sepelemparan batu saja. Di waktu yang tepat, di tempat yang tepat. Tak ada yang tidak ajaib di sekitar kita. Keajaiban itu rumahnya di hati yang penuh syukur. Yang menghadirkan telaga tak bertepi untuk menyimpan sejuta persoalan kehidupan, dalam tenang, sunyi dan ikhlas. </div><div><br></div><div>All iz well. As always... </div><div><br></div><div>#sabar #syukur #ikhlas<br></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-2461376889834214862022-03-03T18:15:00.003-08:002022-03-03T18:15:56.776-08:00Silaturrahim Digital<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="485" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/key/aV8tpJUqywMFNY" style="border-width: 1px; border: 1px solid #CCC; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="595"> </iframe> <div style="margin-bottom: 5px;"> <b> <a href="//www.slideshare.net/mybothsides/profile-m-arief-budiman" target="_blank" title="Profile M. Arief Budiman">Profile M. Arief Budiman</a> </b></div><div style="margin-bottom: 5px;"><b> </b> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-24300367200672102792021-07-10T07:19:00.001-07:002021-07-10T07:20:49.209-07:00Waktu Berhenti<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-zYXyTc8deY4/YOmr97wdzbI/AAAAAAAEbck/6-2OO8H2T44Hm6xqyyad_sWTVjifOsYmQCLcBGAsYHQ/s640/080896500_1623978700-20210617-Pemakaman-Pasien-Covid-19-di-TPU-Rorotan-Meningkat-IQBAL-3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-zYXyTc8deY4/YOmr97wdzbI/AAAAAAAEbck/6-2OO8H2T44Hm6xqyyad_sWTVjifOsYmQCLcBGAsYHQ/s320/080896500_1623978700-20210617-Pemakaman-Pasien-Covid-19-di-TPU-Rorotan-Meningkat-IQBAL-3.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"> Image: www.liputan6.com</span><br /></div><div><p></p><p>Ya Allah, hentikanlah waktu</p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar dokter dan paramedis sempat menghela nafas dan sejenak membasuh peluh menata hatinya</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar kami sempat menghirup oksigen secukupnya sebelum corona dan mengharap kamar rawat inap yang terbatas jumlahnya</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Ya Allah, hentikanlah waktu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar tabung-tabung oksigen sempat diisi ulang dan tak diperebutkan untuk menyambung nyawa </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar para penggali kubur sempat menikmati nasi bungkus dan menghirup harum kopinya sebelum bekerja lagi untuk beribu-ribu lubang lainnya</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Ya Allah, hentikanlah waktu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar anak-anak sempat berpamitan pada orang tuanya dari layar smartphone sebelum pergi selamanya</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar orang tua sempat berbagi nasehat terakhir pada anak-anak tercintanya sebelum panggilan-Mu tiba</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Ya Allah, hentikanlah waktu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar para pemimpin sempat berfikir jernih sebelum mengambil keputusan penting yang menentukan hidup mati rakyatnya</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Agar siapa saja sempat mengingat karma sebelum melontarkan hoax, fitnah dan hujatan untuk kepuasan golongannya dan orang-orang yang membayarnya</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Ya Allah, hentikanlah waktu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Engkau yang mengeluarkan Yunus dari kegelapan perut paus</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Engkau yang mengapungkan kapal di atas gelombang banjir untuk Nuh</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Ya Allah, hentikanlah waktu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Engkau yang mendinginkan api yang bergolak-golak untuk Ibrahim</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Engkau yang membelah Laut Merah untuk Musa</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Urusan corona ini hanyalah sejentik-Mu </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Tak ada yang tak mungkin di dalam kehendak-Mu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Tapi dengan begitu besarnya kebodohan, kejahatan dan dosa-dosa kami sepanjang usia bumi</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Apa kepantasan kami untuk berdoa pada-Mu dengan doa semustahil ini?</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Ya Allah, hentikanlah waktu</div><div dir="auto" style="text-align: start;"><br /></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Sebelum jatah waktu kami usai</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Atas kehendak-Mu...</div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-58145160205822599812019-06-05T09:56:00.001-07:002019-06-05T10:06:29.745-07:00Di Ujung Waktu<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Beberapa
hari terakhir, kita ditinggalkan oleh tokoh-tokoh bangsa. Pada 23 Mei 2019, Ust.
Arifin Ilham wafat di Malaysia. Pada 1 Juni 2019, Ibu Ani Yudhoyono wafat di
Singapura. Dan tak terhitung berapa banyak saudara-saudara kita kaum muslimin
yang diberi-Nya kesempatan menikmati Ramadhan tahun ini tapi tak sampai
berujung di Idul Fitri. </span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Di
bukunya Lorong Sakaratul Maut, Agus Mustofa menulis tentang proses kematian
yang sudah disiapkan oleh Allah SWT untuk kita semua:</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 24.0pt;">Setiap tarikan nafas,
kita menghirup oksigen yang membakar triliunan sel tubuh. Itu berarti kita
sedang melakukan penghancuran diri sendiri secara perlahan-lahan. Metabolisme yang
terjadi, selain bersifat menghidupi, ternyata sekaligus bermakna 'bunuh diri'.</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Jadi,
di sinilah kita berada. Di alam semesta yang rapuh. Yang sudah didesain oleh
Yang Maha Kuasa untuk - pada waktunya - secara otomatis akan mengalami kematian,
baik secara individu yang menimpa makhluk-makhluknya maupun secara total yang
meliputi kehancuran alam semesta.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Seolah-olah,
kita telah dipasangi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">detonator</i> bom
biologis dalam sel tubuh kita yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">timer</i>-nya
mulai berdetak sejak kita mulai bernafas. Dan sambil menunggu kematian vang
sesungguhnya datang, Allah mengingatkan kita semua tujuan kehidupan di dunia
ini untuk beribadah. Untuk menjalankan ketaatan ritual dan keshalihan sosial, sehingga
hidup kita yang sementara ini menjadi berkah, menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rahmatan lil 'alamiin</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Justru
karena kita tidak kekal di dunia ini, maka kehidupan ini sungguh sangat berharga
dan lebih dari sekadar layak untuk dijalani. Allah mengingatkan bahwa saat
kita<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berangkat tidur, tak ada jaminan
bahwa kita pasti bangun. Artinya: berangkat tidur seolah mengakhiri hidup kita
hari itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Kita
diajarkan berdoa ketika bangun tidur:</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 24.0pt;">Alhamdullillahilladzi
ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Segala
puji bagi Allah yang membangkitkan kami setelah kami mati (tidur) dan
kepada-Nya kami kembali.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Pertanyaan
terpenting setelah bangun tidur adalah: jika hari ini adalah hari terakhir
hidup saya, apa yang akan saya lakukan hari ini? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Mengingat
kita pasti mati sangat membantu kita mengambil keputusan atas pilihan-pilihan
tersulit dalam hidup. Melindungi kita dari perbuatan sia-sia. Sebab segala hal
dalam kehidupan menjadi tak berharga di depan wajah kematian. Mengingat mati adalah
cara terbaik untuk menghilangkan kekhawatiran bahwa kita akan kehilangan
sesuatu. Kita lahir tak bawa apa-apa. Kita mati tak bisa bawa apa-apa. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Mengingat
kematian, seharusnya membuat kita sadar untuk tidak menunda-menunda berbuat baik
selagi ada kesempatan. Akan sampai nanti dalam kehidupan kita, di mana ketika
kita sungguh ingin berbuat baik tapi kesempatannya tidak memungkinkan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Saya
pribadi pernah mengalami hal seperti ini. Saat suatu hari pengeeen banget
bersedekah karena mendengar Ibu saya masuk rumah sakit sementara saya tidak
bisa pulang untuk menemaninya. Saya belajar, bahwa sedekah akan menyembuhkan
penyakit. Dan Allah akan menolong hamba-Nya ketika dia mau menolong hamba-Nya
yang lain yang lebih susah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Semalaman
saya cari gelandangan, bapak-bapak pengangkut sampah, ibu-Ibu penyapu jalan di
seputar Malioboro untuk saya berikan sedekah. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Subhanallah!</i> Di Malioboro yang begitu ramai, tidak ketemu satu pun!
Ini sungguh ajaib. Untuk berbuat baik saja, kita butuh orang lain. Bahkan, saat
saya ingin memasukkan uang saya ke kotak amal sebuah masjid, pintu masjid itu
pun terkunci! Saya terduduk di pinggir jalan dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">istighfar</i> berkali-kali. Malam itu saya pulang dengan kesedihan mendalam.
Keinginan sedekah harus ditunda esoknya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Kalau
Anda saya tanya kapan lahirnya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Insya
Allah</i> bisa jawab dengan benar. Tapi kalau saya tanya kapan meninggalnya,
sebagian besar takkan bisa menjawab. Kematian itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghaib</i>, tak ada yang tahu kapan dan dimana ujung umur kita. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Tapi
ternyata, ada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lho</i> yang tahu. Ada.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Belajar
dari peristiwa wafatnya Gus Dur (Abdurrahman Wahid, mantan presiden RI) pada
2009 lalu, ada tanda-tanda bahwa malaikat 'seolah' membocorkan rahasia takdir-Nya,
sehingga Gus Dur tahu bahwa kematiannya telah dekat. Tanda-tanda itu terbaca
sekitar dua minggu sebelum wafatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Dari
Jakarta, Gus Dur pulang ke Jombang untuk berziarah ke makam beberapa kyai besar
lewat jalan darat. Beliau mampir ke Pondok Gus Mus di Rembang. Terjadilah
dialog ini.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">"Mus,
tolong minggu depan aku didoakan ya," kata Gus Dur.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">"Lho,
kenapa nunggu minggu depan? Sekarang saja saya doakan Gus," jawab Gus Mus.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">"Tidak,
minggu depan saja. Makasih, ya..."</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Gus
Dur pun pamit. Saat balik dari Jombang ke Surabaya, sesampainya di Mojokerto,
ia minta balik lagi ke Jombang karena merasa dipanggil oleh kakeknya, KH Hasyim
Asy'ari.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Sesampainya
di makam KH Hasyim Asy'ari, Gus Dur ziarah dan berdoa. Dan saat itu terdengar
oleh para pengiringnya, Gus Dur berkata, "Saya pamit dulu va, Mbah. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Insya Allah</i> minggu depan ke sini
lagi." Hari itu Kamis, 24 Desember 2009.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Seorang
pengiringnya bertanya, "Gus, beneran mau ke sini lagi minggu depan? Kan
hari ini udah ziarah?"</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Gus
Dur menjawab, "Aku enggak ngomong sama kamu. Aku ngomong sama Mbah
Hasyim."</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Dan
enam hari kemudian, di RSCM Jakarta, 30 Desember 2009, Gus Dur wafat. Persis
seperti janji Gus Dur, Kamis, 31 Desember 2009 jenazahnya sampai di lokasi
pemakaman keluarga pendiri NU itu, yang ia datangi seminggu sebelumnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Masih
ingat doa yang diminta Gus Dur pada Gus Mus saat berkunjung ke Rembang? Jika
diperhatikan dengan seksama upacara pemakamannya, ada sedikit keanehan. Karena
di situ ada dua orang yang memimpin doa. Biasanya cukup satu orang yang berdoa,
yaitu Surya Dharma Ali (Menteri Agama) sebagai bagian dari protokoler resmi
upacara kenegaraan. Tapi ada satu lagi doa tambahan oleh Gus Mus, untuk
memenuhi janjinya mendoakan Gus Dur sahabatnya sesuai permintaannya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><br />
Ada seorang sahabat Gus Dur, pemuka agama Konghucu bernama Bingky yang pernah
bertanya pada beliau,"Gus,<i><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">
orang yang sukses iku piye</span></i>?</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Jawab Gus Dur,"Orang sukses itu jangan
dilihat waktu hidupnya. <i><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sampeyan
delok</span></i> pas nanti mati. Berapa orang yang nganterin? Berapa orang
yang nangisi? Berapa orang yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">n<i><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">dongani</span></i></i>?” </span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Ratusan ribu bahkan jutaan orang mendoakan Gus
Dur, Ust. Arifin Ilham dan Bu Ani Yudhoyono. Doa kita juga untuk beliau-beliau
dan untuk semua saudara-saudara kita yang telah dipanggil Allah mendahului kita
semua. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk-Nya sebagai bekal kita semua
di ujung Ramadhan ini. Semoga Allah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">khusnul
khatimah</i>-kan kita semua di ujung waktu kita. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Amiin ya Robbal 'alamiin</i>. </span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman",serif;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p
{mso-style-priority:99;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman",serif;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
@page WordSection1
{size:595.0pt 842.0pt;
margin:1.0cm 1.0cm 1.0cm 1.0cm;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.WordSection1
{page:WordSection1;}
</style><span style="font-size: large;">
--></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-74676719070416610582017-07-06T05:35:00.001-07:002017-07-06T05:36:47.615-07:00Syair Ikhlas<p dir="ltr">Meminta-minta <u>kepada</u> sesama manusia, itu kehinaan. Meminta hanya kepada Allah itu kemuliaan.</p>
<p dir="ltr">Menggantungkan hidup kepada sesama manusia, itu kemalasan yang tak tahu diri. Menggantungkan hidup hanya kepada Allah itu jalan menuju kesejatian diri.</p>
<p dir="ltr">Berdagang dengan sesama manusia itu ikhtiar untuk kehidupan. Berdagang dengan Allah itu ikhtiar untuk keabadian.</p>
<p dir="ltr">Menghamba kepada sesama manusia itu perbudakan. Menghamba kepada Allah itu intisari ketaqwaan.</p>
<p dir="ltr">Dunia itu rapuh serapuh-rapuhnya. Manusia itu lemah selemah-lemahnya. Cukuplah Allah saja. Cukuplah Allah saja. Yang lain-lainnya sekedar aksesoris pelengkap dunia...</p>
<p dir="ltr">Rembang, 25 Juni 2017</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-3552067636689766762017-03-04T02:34:00.001-08:002017-03-04T02:34:37.112-08:00Kebiasaan yang Justru Menambah Waktu<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);"><span style="-webkit-text-stroke-width: initial;">Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Quran tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Quran.</span></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Tapi tahukah kamu bahwa waktu yang kamu gunakan untuk membaca Al Quran, sebenarnya tidak hilang begitu saja. Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. Ia akan diganti oleh Allah dengan keberkahan yang berlipat ganda.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Apa itu keberkahan?</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaanmu beres, produktivitasmu meningkat, keuntunganmu bertambah, kesehatanmu terjaga dan seterusnya.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Quran.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Pernahkah anda mendengar tentang orang yang stress? Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi? Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya? Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas?</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Tahukah kamu bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka? Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Mengapa mereka bisa? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al Quran.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Ibrahim bin Abdul Wahid Al Maqdisi berwasiat kepada Al Dhiya Al Maqdisi sebelum yang terakhir pergi menuntut ilmu:</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">"Perbanyaklah membaca Al Quran. Jangan kamu tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kamu peroleh dalam pencarianmu akan berbanding lurus dengan kadar yang kamu baca."</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Al Dhiya mengatakan, "Lalu aku renungi hal itu dan aku praktekkan berkali-kali. Setiap kali aku membaca banyak, semakin mudah aku menghafal hadits dan menulisnya. Jika aku tidak membaca, tidak mudah aku melakukannya."</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Sumber: "Dzail Thabaqat al Hanabilah" karya Ibnu Rajab al Hambali.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Jelaslah bahwa membaca Al Quran membawa keberkahan sehingga waktu yang kita miliki bisa lebih bermakna dengannya.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">Jangan membaca Al Quran di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al Quran.</p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0); min-height: 15px;"><br></p>
<p style="margin: 0px; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; -webkit-text-stroke-width: initial; -webkit-text-stroke-color: rgb(0, 0, 0);">(Terima kasih untuk penulisnya. Saya tidak tahu sumber tulisan bagus ini, saya mendapatkannya dari sharing di grup WA. Semoga manfaat)</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-2979502867351659222016-07-27T08:39:00.001-07:002016-07-27T08:39:15.449-07:00Jatuh CintaJadikan aku jatuh cinta<div>Agar hanya berpusat pada yang Kau cinta</div><div>Dan buta atas segala yang selainnya</div><div><br></div><div>Jatuhkan cintaku pada kesejatian</div><div>Dan butakan mataku pada hingar bingat kefanaan</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-65207166585539668082016-04-18T03:00:00.002-07:002016-04-18T03:00:24.320-07:00Kotoran Akan Jadi PupukJika bertemu siapapun yang memberikan komentar sinis, nyinyir,
meremehkan dan menyalahkan terhadap apa yang sedang kau kerjakan..
Percayalah bahwa sampai akhir zaman, orang-orang seperti itu akan tetap
ada, sekedar sebagai pelengkap dan hiasan dunia. Dan hinaan itu,
nyinyiran itu adalah pupuk bagi ladang amal untuk mereka yang teguh
bekerja, tidak sekedar berkata-kata....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-78350400771321795352016-03-15T19:56:00.001-07:002016-03-15T19:56:30.022-07:00Silaturrahim Kunci Rizki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyW9surX1hj9SbauV_6tFKNesBOEMJIP_JnKu5nGW2Hgm8bBZfccpYDbAURUIBMBGwv2USryOmZsy0' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-19743379.post-41422491649777068322016-03-04T05:28:00.002-08:002016-03-04T05:28:36.797-08:00Rayakan Gerhana Matahari dengan Kreativitas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9vz4CZgosVQ/VtmNeKwXdlI/AAAAAAABHbo/7JDf-q5ZPdI/s1600/12801394_10154021946972276_5365403469971065796_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-9vz4CZgosVQ/VtmNeKwXdlI/AAAAAAABHbo/7JDf-q5ZPdI/s400/12801394_10154021946972276_5365403469971065796_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com2