Skip to main content

Saat Hidup Begitu Melelahkan

Jumat, 18 Juni 2010 kemarin saya dijadualkan oleh panitia untuk menjadi khotib pada Sholat Jumat di Hotel Gumaya saat acara Caraka Festival Kreatif. Tapi gak tahu gimana ceritanya, saat saya sampai di tempat sholat, seorang bapak sudah berada di mimbar khotib dan muadzin pun mulai mengumandangkan adzan. 

Allah pasti punya alasan tertentu mengapa saya urung jadi khotib hari itu. Sambil mendengar khotbah tentang Palestina-Israel saya pun tertunduk, mohon ampun atas segala dosa dan kekhilafan saya. Sesungguhnya tak ada kejadian apapun yang menimpa kita semua kecuali akibat perbuatan kita sendiri, baik atau buruk.

Saya memang sudah siapkan catatan untuk khutbah itu - meskipun tidak jadi saya sampaikan - saya masih bisa memuatnya di sini. Bahkan hikmahnya mungkin bisa dinikmati lebih luas oleh lebih banyak orang, tidak hanya jamaah Jumat saja. Ini sekaligus sebagai permohonan maaf saya untuk teman-teman yang hadir di seminar Caraka yang menunggu khotbah saya tapi nyatanya saya tak pernah berada di mimbar untuk menyampaikannya.

Mohon maaf jika tulisan arab aslinya disajikan dengan versi latin, semata-mata karena keterbatasan saya yang tak paham bagaimana memasukkan huruf Arab di blog ini. Monggo: 


Alhamdulillahi robbil ‘alamien
Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasuulullah
Allahummma shalli wa sallim wa barik ala sayyidina Muhammadin wa ala ali sayyidina Muhammad
Yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun


Ma’asyirol muslimin rohimakumullah
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Saya akan mulai khotbah ini dengan sebuah puisi dari Kyai Mustofa Bisri, seorang ulama besar, tetangga saya di Rembang yang berjudul Syahadat:

Inilah kesaksianku
Inilah pernyataanku
Inilah ikrarku:

Laa ilaaha illa Llah
Tak ada yang boleh memperhambaku kecuali Allah
Tapi nafsu terus memperhambaku

Laa ilaaha illa Llah
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali Allah
Tapi kekuasaan terus menguasaiku

Laa ilaaha illa Llah
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali
Allah Tapi materi terus menjajahku

Laa ilaaha illa Llah

Tak ada yang boleh mengaturku kecuali Allah
Tapi benda mati terus mengaturku

Laa ilaaha illa Llah

Tak ada yang boleh memaksaku kecuali Allah
Tapi syahwat terus memaksaku

Laa ilaaha illa Llah
Tak ada yang boleh mengancamku kecuali Allah
Tapi rasa takut terus mengancamku

Laa ilaaha illa Llah
Tak ada yang boleh merekayasaku kecuali Allah
Tapi kepentingan terus merekayasaku

Laa ilaaha illa Llah
Hanya kepada Allah aku mengharap
Tapi kepada siapa pun aku mengharap

Laa ilaaha illa Llah
Hanya kepada Allah aku memohon
Tapi kepada siapa pun aku memohon

Laa ilaaha illa Llah
Hanya kepada Allah aku bersimpuh
Tapi kepada apa pun aku bersimpuh

Laa ilaaha illa Llah
Hanya kepada Allah aku bersujud
Tapi kepada apa pun aku bersujud

Laa ilaaha illa Llah
Masya Allah!
 
Untuk memperjelas makna dari puisi indah ini, saya akan bercermin pada perjalanan hidup yang telah saya lalui.

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet sekitar 10 tahun lalu, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan maupun kehidupan personal saya yang berantakan.

Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..."

Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan sepertinya datang tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar.

Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan.

Sampai suatu hari saya menemukan ciri-ciri yang dikemukakan Ustadz Yusuf Mansur dalam kehidupan saya:
-        Sibuk tiada henti
-        Kurang tiada cukup
-        Rugi tiada untung
Begitulah, saya sibuk tiada henti. Pekerjaan satu belum selesai datang lagi pekerjaan berikutnya. Presentasi ke satu klien sedang berjalan, hp sudah berbunyi karena klien berikutnya sudah tidak sabar nunggu. Jadual berantakan, banyak acara penting datangnya barengan, seolah-olah solusi yang tersedia adalah menjadi amuba yang bisa membelah diri jadi dua atau sepuluh. Saya ditarik ke kanan, ditarik ke kiri rasanya tak punya hak untuk menentukan jadual sendiri. Seringkali dalam kondisi pikiran penuh dan penat, badan luluh lantak tapi harus pasang senyum manis di depan klien yang tak ramah, sampai sebuah lagu dangdut pun menyindir: itu senyum membawa luka. Saya tak punya lagi waktu baca buku, nulis catatan harian apalagi nonton film. Saya sibuk sesibuk-sibuknya, terlihat sukses di luaran tapi sungguh menderita di dalam. Tidur pun jadi begitu mahal buat saya padahal jiwa raga saya sudah ringsek seringsek-ringsiknya.

Dan anehnya lagi, rejeki saya tidak terjamin karena kerja keras itu. Betul bahwa puluhan bahkan ratusan juta rupiah bersliweran saat itu tapi rasanya cuma numpang lewat aja di rekening. Berapapun uang yang kita terima, selalu kurang untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga saat kantor butuh komputer baru untuk mengimbangi permintaan, terpaksa hutang atau kredit. Bahkan saat sakit dan harus periksa ke dokter dan butuh obat ratusan ribu rupiah, uangnya tak tersedia. Klien yang harusnya bayar sekian juta saat itu - sehingga bisa dikasbon dulu untuk beli obat - tak ada kabarnya, ditelepon tidak aktif, didatangi kantornya sepi. Jadual masuknya uang seringkali tidak tepat waktu sesuai kebutuhan. Saat perlu banget, kas malah kosong. Hari-hari saya diisi kepanikan karena takut mengecewakan orang lain, mengecewakan klien, saya selalu merasa kekurangan tak pernah cukup.

Lalu puncaknya, kerugian demi kerugian melengkapi penderitaan saya. Tadi saya cerita di awal, beberapa komputer didatangkan dengan kredit untuk memenuhi permintaan pekerjaan. Tapi justru pekerjaannya itu malah ada aja yang keliru, lalu dikomplain, jika bukan kita yang salah malah kliennya yang mencari-cari kesalahan agar bisa bayar murah. Bikin divisi bisnis baru untuk mengembangkan sayap, bangkrut juga. Hanguslah ratusan juta. Sehingga karena cash flow tak lancar, hutang pun makin menumpuk untuk memenuhi tagihan-tagihan. Seringkali di akhir hari menjelang tidur, saya termenung: ini gimana ceritanya bikin perusahaan biar bisa mandiri dan menolong banyak orang malah jadi menyusahkan diri sendiri begini. Pengennya untung malah buntung....

Setelah saya bercermin pada apa yang saya lakukan setiap hari, saya coba mengambil jarak dari semua masalah-masalah berat yang hadir, ketemulah saya sebabnya mengapa saya jadi begini. Ketemulah saya asal-muasal mengapa hidup saya minus, rugi melulu, panik terus-menerus, rasanya kurang dan selalu kelelahan mengejar cita-cita. 

Ketemulah saya dengan Al Qur’an Surat At Talaq ayat 2 dan 3:

Wa mayyatakillahaa yaj’all lahu makhrajaa / wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib / wa may yatawaqqal ‘alallahi fahuwa hasbuh / innallaha ballighu amri qad ja’alallahu kulli syai’in qadra

Barangsiapa bertakwa kepada Allah tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari pintu yang tidak diduga-duga. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Tuhan akan mencukupkan kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan segala urusan-Nya dan Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.

Lalu apa yang diperlukan untuk mengendalikan kesibukan, mengundang keuntungan dan mendapatkan waktu yang cukup untuk menikmatinya?

Jarak saya dengan Allah begitu jauuuuhnya karena saya tidak berada di jalur taqwa. Saat adzan memanggil, saya masih mendesain di depan komputer, saya masih presentasi di depan klien, saya masih negosiasi, saya masih dalam perjalanan ke PH, saya masih syuting. Adzan yang merupakan panggilan-Nya untuk menyelamatkan hidup saya, saya anggap hanya sebagai backsound belaka, sebagai ringtone, saya luput menangkap makna.
 
Jawaban yang saya dapatkan adalah: bereskan dulu jadual shalat kita. Dari mulai shalat wajib 5 waktu yang jarang lengkap, jauhnya jarak sholat kita dari adzan memanggil, jarangnya jamaah di mesjid. Itulah masalah terbesar yang menghancurkan jadual hidup saya.

Sholatlah tepat waktu, usahakan jamaah. Jika mau lebih hebat lagi, tambahin sholat sunnahnya: qobliyah, bakdiyah, tahajjud, dhuha, semampunya.


Sholat akan memberikan kita tambahan waktu, ketenangan dan ketentraman.

Makin tertib dan makin tinggi frekuensi sholat kita, makin banyaklah Allah akan sediakan tambahan waktu luang pada kita. Makin tertib kita pada jadual-Nya, Allah akan atur jadual kita sebaik-baiknya. Insya Allah jadual kehidupan kita (baik bisnis, keluarga maupun personal) akan nyaman dijalani.

Alhamdulillah hari ini saya masih bisa menyelesaikan baca 3-5 buku setiap minggu. Nonton film di bioskop pun bisa sekali seminggu. Setiap sore masih sempat ngopi atau ngeteh dengan tenang, kerjaan di kantor juga lancar dan sangat sangat sangat jarang komplain-nya. Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang lebih banyak saat ini dibanding dulu tapi saya lebih bisa menikmati prosesnya, tak terburu-buru, tak panik, tidak kelelahan di ujung hari. Hidup saya lebih tenang, lebih damai.

Sampai hari ini, saya belum pernah berdoa lagi untuk menambah 24 jam sehari menjadi lebih banyak jamnya. 24 jam sehari itu sudah cukup, jika kita tak hanya mengandalkan logika untuk mengaturnya. Tak kemrungsung, tak buru-buru tapi tanggung jawab terselesaikan dengan baik.

Jika suatu hari saya menemukan jadual saya kembali berantakan, banyak tabrakan waktunya atau tidak jelas karena menunggu konfirmasi terlalu lama: segera saya cek jadual sholat saya. Pasti di situlah masalahnya dan saya harus segera beresin sehingga jadual saya akan teratur lagi sebaik-baiknya.

Barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.

  

Alhamdulillahi robbil ‘alamien
Allahummma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadin wa ala ali sayyidina Muhammad


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Istiqomah alias konsisten menjalankan ini tentu banyak godaannya. Tidak semua orang bisa sukses kecuali yang telah melewati godaan, hambatan, rintangan. Jadi emang harus tough, kuat menjalaninya, jangan malas, jangan cengeng.

Semoga Allah menemani ikhtiar dalam perjuangan kita di dunia ini. Banyak yang tidak mungkin jika kita hanya bergantung pada akal semata. Tapi bersama-Nya, impossible is nothing. Di tangan-Nya tak ada yang tak mungkin.

Innama amruhuu idza arodza syai’an / ayyakuulalaahu kun faya kun. Fasubhanalladzii biya dzihii mala kuutukulli syaii’ wa ilaihi turja’uun


Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata ‘Jadilah’ maka jadilah sesuatu itu. Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.

QS. Yasin: 82-83

Mari kita berdoa bersama untuk mengundang keajaiban kuasa-Nya.

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa.

Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa hamaltahuu ‘alalladziina min qoblinaa.
Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fu‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

Demikian, semoga manfaat. Dan kepada Allah-lah segala kebaikan dikembalikan. Amien amien ya Robbal 'Alamien... 

Image pinjem dari:
- http://agustian.files.wordpress.com/2008/10/sbsh0402.jpg
- http://www.pasarkreasi.com/dirmember/00001/sinun/content/content-1440-20081023-6-32-74/large/herianus-sholat_1440_l.jpg
- http://problemamuslim.files.wordpress.com/2009/04/shalat-jumat.jpg
- http://divapress-online.com/katalog/Mengapa_Saya_Menjadi_Sangat_Sibuk_ok.jpg
- http://i266.photobucket.com/albums/ii279/kolorbolong_album/picdump-19wwwbildschirmarbeiter2.jpg

- http://khasanah3.files.wordpress.com/2009/07/p1010673.jpg

Comments

Subhanalloh mas,,
memang bila kita kembali kepadaNya semua terasa lebih nikmat
anto said…
Saya cuma bisa berkata alhmdlh melihat tulisan ini.

sangat mendamaikan :)

keep sharing & running mas arif yang penyulut api semangat yang ta pernah berhenti menginspirasi.
Unknown said…
izin repost puisi nya pak. menggetarkan.. :)
petualangan said…
asthafirullah....
after i read thius articel i'm speechless.
teruskan menulis bapak
agar bisa mevotimasi orang.
iqbal said…
subhanallah..
saya terinspirasi membaca tulisan anda.
Anonymous said…
Untuk bisa mendapatkan menelurkan "pemikiran" seperti ini apakah kita harus menghadapinya sendiri mas?
bagaimana dengan orang yg hidupnya standar2 saja?

manusia tempatnya lupa, saya kira2 sudah membaca tulisan anda 2 kali, tetapi ditengah jalan saya sering lupa untuk sholat tepat waktu.


saya hanya bisa berkata luar biasa
fienso.com said…
Mantab, mas. Setuju 100%
Salam
http://citraindahciputra.com
Unknown said…
Inspiratif,,,saya, saya, saya dan saya harus membenahi solat saya sekarang.. Thx mas..
Unknown said…
asw
mas arif,salam kenal dari majalah mini badaiotak, di jogja juga...
mas, izin muta tulisannya di majalah mini kita. boleh?
tapi kita masih indie nih mas, jadi belum bisa ngasi honorium kayak koran nasional....
anomalibadaiotak.multiply.com
budi saputra
konseptor badaiotak
nuwun
Monggo Mas Budi Saputra, silakan dimuat agar manfaatnya bisa tersebar, tak usah kirim honor, kirim aja copy majalahnya ke Petakumpet. Salam :)
Andy said…
Mas Arif, mohon ijin saya share tulisannya di catatan facebook saya (URL tulisan ini tetap saya sertakan).
Saya merasa mendapat pencerahan setelah membaca tulisan ini, karena saya juga mengalami kesibukan seperti dalam tulisan tersebut...
Anonymous said…
izin share mas..
aree said…
ijin share mas
masthoms16 said…
Ijin share ya Mas
Anonymous said…
What a stuff of un-ambiguity and preserveness of precious familiarity
on the topic of unpredicted emotions.

my web-site - Male Enhancer Reviews
Anonymous said…
Exceptional post however I was wanting to know if you could write a litte more on this topic?
I'd be very thankful if you could elaborate a little bit more.
Thanks!

Visit my web site :: Nu Cambogia Extract Diets
Anonymous said…
Unquestionably consider that which you stated. Your favorite
reason appeared to be on the web the easiest thing to take into account of.
I say to you, I definitely get irked whilst people think about concerns that they plainly do not understand about.

You managed to hit the nail upon the highest and outlined out the whole thing with no need side-effects , folks
could take a signal. Will probably be back to get more.
Thanks

My web-site test o boost testosterone booster
Anonymous said…
Hello, i read your blog from time to time and
i own a similar one and i was just curious if you get
a lot of spam responses? If so how do you reduce it, any plugin or anything you can recommend?
I get so much lately it's driving me crazy so
any assistance is very much appreciated.

Here is my site - weight loss fast
Anonymous said…
Because the admin of this web page is working, no hesitation very rapidly it will
be well-known, due to its quality contents.

My webpage - Diet plan Fat loss
Anonymous said…
Bubble Games: This funny game is getting widely popular
among kids and adolescents. It can be reached by car and public transportation. The Google Play icon was always smaller
and darker and for Angry birds star wars the Google
Play icon is almost distorted next to the crisp highly defined Nook version icon.

Feel free to visit my website: subway surfers for pc
Anonymous said…
Link exchange is nothing else except it is just placing the other person's weblog link on your page at suitable place and other person will also do same in favor of you.


Here is my web page; http://onlinehomecareersblogs.com/group-deal-tools/
ubalin said…
Subhanallah, ini lah yang terjadi pada saya akhir-akhir ini, saya sudah merasa lelah dalam menjalani beratnya kehidupan, pagi ini saya coba googeling,dan menemukan artikel ini, terimakasih sudah berbagi dan menjadi inspirasi bagi kami yang sudah lelah menjalani kesibukan duniawi.

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat