Skip to main content

Jacko


Image pinjem dari www.opposingdigits.com/racistparadigm/michael%20jackson%201.jpg

Semua menulis tentang kematian Jacko,sang legenda pop kini harus memenuhi panggilan mendadak-Nya. Rasanya ada magnet raksasa yang menggerakkan jutaan keybord itu menderetkan huruf-huruf duka cita. Magnet itu juga menarik saya yang lama tak ngeblog.

Jacko adalah cermin terbaik untuk kita semua dalam menjalani hidup.Dibalik gemerlap hidupnya ada rapuh di dalam, sebuah tanya besar menunggu jawab. Jacko meng-update wajahnya habis-habisan, yang ternyata tak dibawanya saat pulang. Wajah itu akan menyatu dengan tanah dan hilang. Kita mungkin tak sekaya Jacko, tapi mungkin juga tak mau tukeran nasib dengannya kayak acara di tv. Kita hanya bisa doakan, kabar-kabarnya doi sudah jadi muallaf setahun lalu. Entahlah kebenarannya, semua itu kembali kepada yang menjalani dan Tuhannya. Tapi kita selalu berharap akhir yang baik dari kehidupan setiap hamba Tuhan, bukan yang menyisakan tanya dan beban buat yang ditinggalkan.

Jacko, ternyata kesuksesan, ketenaran, kekayaan, uang yang segunung - sekali lagi terbukti - tak bisa membeli kebahagiaan. Bahkan membeli waktu yang hanya beberapa hari untuk konser pembukanya yang direncanakan sangat dahsyat di London pun tak bisa. Bahkan untuk menyambung detak jantung beberapa menit sambil menunggu pertolongan rumah sakit tak bisa.

Lalu untuk apa kita kejar-kejar kekayaan, keuntungan, kekuasaan itu dengan saling sikut dan telikung, sampai melupakan anak istri, saudara bahkan Tuhan. Toh di akhirnya, kita hanya akan menuai kekosongan. Kita hanya bawa pulang amal, hal-hal baik yang sempat kita lakukan di dunia fana ini. Kita yang masih punya kesempatan - entah berapa lama atau berapa singkatnya - lebih baik menyegerakan bersiap. Menjalani sisa hidup kita dengan syukur (hitam dan putih sama saja, lihat metamorfosa wajah Jacko yang tak banyak gunanya) dan sabar (saat diuji dengan kekuarangan maupun keberlimpahan). Syukur dan sabar jika kita genggam erat-erat Insya Allah selamat.

Jacko, terima kasih untuk inspirasi dan semua pelajaran hidup yang kau berikan. Selamat menikmati istirahat panjangmu. Mungkin di sana bisa kau dapatkan bahagia yang begitu mahal harganya saat kau masih berada di dunia-Nya...

Comments

Ali Masadi said…
pertama ya... Jacko.. aku biasa aja nanggapin kematian jecko ... ngefans nggak.. benci juga nggak.. biasa aja....

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat