Skip to main content

Antasari Azhar & Two Face



Membaca berita tentang Antasari Azhar baru-baru ini, mengingatkan saya pada musuh Batman di The Dark Knight. Namanya Harvey Dent alias Two Face. Dua-duanya adalah penegak hukum, Antasari Ketua KPK yang sakti mandraguna, Harvey adalah Jaksa yang sedang naik daun di Gotham. Dan keduanya menghadapi tantangan hidup yang luar biasa besar di depan matanya, karena apa yang telah mereka lakukan.
Harvey berujar,"Engkau bisa mati sebagai pembela kebenaran atau hidup lama tapi pelan-pelan menjadi penjahat."

Pacarnya Rachel diledakkan Joker, Harvey pun mukanya terbakar separuh. Integritasnya pun terbakar separuh, oleh dendam. Sehingga Sang Harvey menjadi Two Face, makhluk ganjil berkepribadian ganda. Sang penegak hukum, lalu menjadi sang penghukum yang menuntut balas. Harvey alias Two Face yang bersekutu dengan Batman di awal akhirnya berhadapan di akhir cerita. Hidupnya berakhir sebagai pesakitan, meskipun Batman memilih melihatnya dari sisi putih, atas jasanya di masa lalu dalam menegakkan kebenaran. Sesaat sebelum tragedi besar mengubah jalur hidup selanjutnya.


Lihatlah Antasari sekarang. Polisi dan Kejaksaan yang ia kenal baik karena seringnya bekerjasama dengan KPK menangkap koruptor: kini berbalik menjadi pihak yang memintanya menjadi saksi. Beberapa berita menyebutnya tersangka kasus pembunuhan. Tapi kebenarannya masih harus ditunggu,apakah terbukti sang pembasmi korupsi itu juga adalah sang otak pembunuhan. Jangan buru-buru men-judge. Sebelum hakim mengetok palu, setiap tersangka harus dianggap tidak bersalah sampai tiba status hukum yang sifatnya tetap.

Ah, Antasari... melihat rekonstruksi penembakan yang diperankan model di televisi, rasanya tak masuk logika kalo master plan-nya melibatkan sang Ketua KPK. Bagaimana bisa setega itu? Mmm, inilah cermin buat kita semua yang saat ini sedang berjuang menyeimbangkan diri. Jasa dan kebaikan yang menjulang bagai gunung bisa runtuh dalam sekejap jika Tuhan menghendaki. Lihat juga Bill Clinton, Al Amien Nasution, Roy Marten, Aulia Pohan, masih banyak lagi...

Harta, tahta dan wanita masih jadi godaan cukup ampuh yang bisa membuat seorang ksatria bertekuk lutut melakukan hal-hal yang mengingkari hati nuraninya. Padahal Tuhan telah menunjukkan jalan: kejarlah dunia, maka engkau akan mendapatkannya. Kejarlah akhirat, maka engkau akan mendapatkan akhirat, sekaligus dunia. Harta tahta dan wanita tak perlu dikejar agar tak silap mata. Genggamlah taqwa, tiga hal yang selalu menggoda Insya Allah akan terkendali dengan baik. Karena Tuhan akan menerangi langkah kita dengan cahaya-Nya.


Antasari Azhar. Harvey Dent. Siapa lagi. Mungkin saya. Mungkin Anda. Godaan itu selalu ada di sana, menunggu yang lengah terpedaya. Cermin buram itu bahan kita belajar, agar cerita hitam tak terulang.

Agar Batman dan kepolisian bisa sedikit beristirahat, karena banyak penjahat dan calon penjahat balapan bertobat...

Comments

iqbal rekarupa said…
maritobat
Ali Masadi said…
Saya masih sulit percaya, klo ternyata pejabat yang seolah terlihat sangat bersih itu..

kita lihat saja putusan pengadilan..
yos net said…
Kita berharap masalah ini cepat selesai, biar jaksa dan polisi dapat tidur soalnya kan dua bulan lagi pilpres. Kita tetap berpedoman pada praduga tak bersalah,,, maaf mas saya udah kayak pengacara saja.
iqbal_rekarupa said…
firasatku
ini konspirasi level sinetron , reality show indonesia
siapa sutradaranya ??
ibnu andhika said…
INI BLOG BENAR MEMBUAT PEMBACANYA SEMANGAT APALAGI PEMILIKNYA SEORANG JENIUS DI BIDANGNYA YANG SUDAH DI KENAL DIMANA-MANA. SUKSES SELALU JADIKAN HIDUPMU BEKAL DI AWAL KEGUNDAHANMU.
ibnu andhika said…
INI BLOG BENAR MEMBUAT PEMBACANYA SEMANGAT APALAGI PEMILIKNYA SEORANG JENIUS DI BIDANGNYA YANG SUDAH DI KENAL DIMANA-MANA. SUKSES SELALU JADIKAN HIDUPMU BEKAL DI AWAL KEGUNDAHANMU.

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat