Skip to main content

On Location




Setelah syuting sebuah brand nasional ini kelar, besok waktunya post. 2 hari yang asyik banget di Bandung, segala sesuatunya Alhamdulillah berjalan lancar. Hope bisa segera tayang on schedulle, diberikan kemudahan dalam segala prosesnya. Kemarin sempet ada denger syuting sebuah iklan yang harus diulang, bisa jadi karena faktor cuaca atau ketidaksesuaian treatment di lapangan. Bagaimanapun, dalam sebuah syuting iklan, kerjasama klien + agency + PH + sutradara sangatlah krusial dan penting. Jika salah satu saja tidak maksimal dan kurangnya pemahaman atas bagian yang lain: hasilnya tentu bukan the best sesuai harapan.

Dan ini bukan sekedar hal teknis semata, hal-hal non teknis juga penting. Saat sebuah take mesti diulang-ulang, kadang gak cuma sutradaranya yang mulai nampak kesel, pemainnya yang capek beradegan itu-itu aja juga akan terpengaruh. Belum jika ada extras, figuran dan pemain kroyokan lainnya yang biasanya bukan aktor: makin komplekslah situasinya. Misalnya waktu syuting PSA Gudang Garam tahun lalu saat adegan di sebuah pasar Kota Gede yang melibatkan semua orang termasuk pengendara yang lewat sebagai background, satu detail kecil luput dari pengamatan: take-nya mesti diulang.

Setiap kali syuting, selalu ada hal baru untuk dipelajari. Selalu ada case berbeda untuk dipecahkan. Selalu ada spirit baru untuk doing better than before. Saya akan sharing lebih detail lagi setelah iklannya tayang, semoga ini menjadi karya Petakumpet yang lebih baik dari yang kemarin. Tolong didoakan, amien...

(Foto koleksi Mas Iman Brotoseno)

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat