Skip to main content

Creative Sharing di Bali


Ah, segarnya jika bisa nyebur sebentar ke kolam

So lovely place, diskusi di outdoor yang begitu inspired

Beberapa hari sebelumnya Mas Hermawan Tanzil juga sharing pengalamannya di sini

Di malam terakhir setelah penutupan Konferensi CAAA (Confederation of Asia Advertising Agencies Associatios), atas kebaikan Mas Ayip saya dapat kesempatan untuk sharing dengan teman-teman ADGI Bali tentang Creativepreneurship di acara Casual Gathering di daerah Hang Tuah, Denpasar. Beberapa hari sebelumnya Mas Hermawan Tanzil (Le Bo Ye Design) juga hadir dan sharing di sini. Beritanya selengkapnya di sini.

Saya membaca antusiasme temen-temen muda kreatif Bali yang sungguh luar biasa, keinginan untuk maju dan berkompetisi dengan energi yang penuh. Mas Ade (Ketua ADGI Bali Chapter) bersama tim ADGI tanggal 9 November besok akan menggelar Zoom In 2 dengan menghadirkan pembicara Mas Danton Sihombing (Chairman ADGI/Inkara) dan Mas Ayip jadi moderatornya.

Sedangkan acara Zoom In dan D'Edge ADGI Jogja sedang kita siapin dan baru bisa tayang sekitar awal Desember.

Terima kasih untuk kesempatannya bisa bertukar pikiran di sebidang kebun yang sejuk, di pinggir kolam renang bening dihias bintang gemerlapan. Next time kita akan jumpa lagi. Buat teman-teman Bali: terus bergerak, terus kreatif, terus maju. See you at the top!

Comments

Unknown said…
suatu kebanggaan tersendiri saya bisa hadir di acara ini dan khususnya bisa langsung berinteraksi dengan mas arif...kapan2 klo ada kesempatan utk sharing lagi...semoga mas arif ada banyak waktu untuk tanya jawab...he..he...matur suwun mas

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat