Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2008

Persiapan Lebaran

Apa yang telah Anda siapkan untuk lebaran tahun ini? Tiket pulang kampung? Oleh-oleh? Baju baru? Bawaan seabrek karena naik mobil sendiri meskipun kreditan? Rumah yang dicat ulang karena akan dijadikan tempat berkumpulnya trah? Menukarkan uang jadi recehan untuk dibagi-bagikan? Bahan makanan yang berlimpah karena lebaran adalah pesta setahun sekali? Ketupat dan opor ayam? Parsel untuk rekanan bisnis Anda atau klien agar tidak berhenti memberi kerjaan setelah lebaran? Pulsa untuk sms yang pastinya harus lebih besar karena akan terpakai puluhan atau ratusan di malam lebaran? Kembang api di malam takbiran? Saya sepenuhnya setuju dengan budaya lebaran yang selama ini kita jalankan take it for granted . Semua itu baik-baik saja selama kita lakukan secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Sehingga kita melakukannya dengan hati sadar, bukannya karena terjebak arus kebudayaan yang 'mengharuskan' kita untuk patuh dan tak berani menolak untuk berbeda. Tapi inilah yang saya siapkan untuk lebar

Balada Blackberry

Ya, ini bukan teknologi yang baru-baru amat. Tapi kebetulan saja beberapa teman dekat di PPPI sudah mulai menyeragamkan diri dengan gadget ini: maraklah komunitas blackberry yang anggotanya tokoh-tokoh periklanan Indonesia. Seperti testimony penggunanya: dengan blackberry maka urusan email dan YM jadi lebih mudah dan simple. Bisa terkontrol setiap saat dan gak perlu donlot lama karena GPRS-nya unlimited dan hanya Rp 150.000,-/bulan. Nah, sebagai Sekretaris PPPI Pengda DIY: sayapun menjadi sasaran untuk dijadikan anggota berikutnya komunitas ini, supaya lebih gaul dan update informasi periklanan katanya. Hmm, tentu saja saya mau ter-update dan enggan menjadi anggota kaum jadul. Tapi kok saya belum tertarik untuk melengkapi diri saya dengan gadget itu ya? Atau karena saya memang bukan gadget mania? Saya masih setia dengan Nokia 6300 yang begitu simple pengoperasiannya dan buat sms sangat nyaman. Tak ada fitur selengkap blackberry mungkin, tapi itu sudah cukup memenuhi kebutuhan saya. Seb

Ramadhan yang Segera Pergi

Berapa kali seekor keledai jatuh di lubang yang sama? Tiga kalikah? Ok deh ngaku, jika dibandingkan keledai: saya pastilah lebih bodoh darinya. Atau lebih tolol. Saya memaki-maki wajah di cermin itu: kualitas ibadah saya tak mengalami peningkatan yang berarti di Ramadhan ini. Usia saya sudah 33 tahun, artinya Tuhan telah memberi kesempatan saya untuk memperbaiki diri - tidak jatuh di lubang yang sama - 33 kali. Keledai mana yang lebih bodoh dari saya coba? Di tengah malam itu - saat i'tikaf di masjid Syuhada - saya merasa begitu kotor dan bodoh. saya telah menyia-nyiakan karunia agung Illahi itu. Saya hanya bisa menerawang, sayup-sayup terdengar lantunan shalawat dan dzikir dari sesama muslim yang sedang i'tikaf. Tuhan, aku begitu takut Ramadhan meninggalkanku kembali - untuk kesekian kalinya - dalam kesepian yang sungguh. Saat amal tak bertambah, saat ajal semakin dekat. Kuserukan nama-Mu dalam kuatirku yang sangat. Tuhanku, masihkah kau ijinkan aku tuk meraih-Mu di sisa Ramad

Lions for Lambs

Setelah menyaksikan Spy Game, saya mulai menyukai Robert Redford. Di Spy Game, ia bermain begitu smart . Beradu akting secara brilliant dengan Brad Pitt. Spy Game adalah film dengan skenario yang rapi dan ya.. saya belajar banyak tentang birokrasi dan keunggulan manusia atas sistem yang diciptakannya. Good movie , saya menontonnya beberapa kali. Jadi ketika Redford sekali lagi menghadirkan Lions for Lambs, ini adalah hadiah yang saya siapkan buat diri saya sendiri. Saya pun tenggelam dalam film bertutur yang saya akui tak se-entertain Spy Game. But this movie - if you think deeper - is great! Tidak terlalu entertain dan terkesan lamban bercerita: tapi jika kita perhatikan detail adegan-adegannya: banyak wisdom yang kita bisa ambil tentang kegagalan Amerika memerangi terorisme dan bagaimana anak muda, profesor, wartawati dan politisi negeri 'polisi dunia' itu berusaha keras untuk menemukan jati diri mereka dan melepaskan diri dari hegemoni propaganda pemerintah yang absurd.

Air Mata Dari Pasuruan

Di Pasuruan, kabar pilu itu menghentakkan hati saya. Seorang Haji Syaikon yang hendak membagikan zakat malnya mengundang orang-orang untuk datang dan membagikan 40 ribu rupiah seorang. Di rumah itu, di gang sempit orang-orang berdesakan. 21 orang meninggal, menghadap Sang Khalik di tengah massa yang berebutan. Bukan, bukan saya ingin menyalahkan massa yang tak tertib dan tak sabar. Bukan juga menyalahkan H. Syaikon, Departemen Agama, Amil Zakat yang tak dipercaya atau kemungkinan kata tetangganya bahwa sang dermawan dalam kesehariannya ternyata pelit. Tolong, ini adalah pelajaran besar yang diturunkan Allah di bulan suci ini. Mari kita melihatnya dengan hati bersih dan doa yang tulus semoga para korban diperkenankan Allah berisitrahat di surganya yang teduh. Dan Pak Haji yang membagikan zakat juga tak perlu menanggung siksa lama di penjara karena kecerobohannya. Saya adalah penganjur utama sedekah. Jika saya punya rejeki lebih mungkin saya pun akan membagikan rejeki itu buat sesama ya

Sapa Durung Sholat?

Untuk melihat seorang muslim beres manajemen waktunya atau tidak, boleh dipakai metode ini. Jika seseorang bisa sholat lima waktu tepat waktu (alias di awal waktu ketika adzan berkumandang) Insya Allah manajemen waktunya OK banget. Apalagi jika bisa jamaah, tentu kedisiplinannya makin luar biasa. Jika hal-hal yang dasar ini bisa ditegakkan oleh kita semua, saya yakin tak ada yang akan stress hidupnya. Berikut ciri-ciri jika kita tak beres manajemen waktunya alias tak mampu mengotrol skedul kita - dikutip dari Yusuf Mansur - sibuk tiada henti , kurang tiada cukup , rugi tiada untung . Jika kita mulai terjangkit virus stress karena pekerjaan menggunung dan rasanya tak bakal selesai dalam 24 jam jatah waktu kita dalam sehari, waspadalah. Jika kita terus menerus merasa kurang atas nikmat yang diberikan Tuhan dan maunya iri terus atas kepunyaan orang lain, waspadalah. Jika usaha kita kelihatannya maju dan banyak order tapi masalah selalu hadir dalam setiap pengerjaannya, waspadalah. Segera

Di Jalanan Kita Belajar Kehidupan

Kurangi SMS Lebaran

Ah ya.. di sini saya ingin meminta maaf buat teman-teman yang telah susah payah mengirimkan sms ke saya menjelang puasa. Karena saya mungkin tak membalas semua sms yang masuk yang jumlahnya ratusan. Juga buat yang mungkin nanti saat lebaran akan mengirimkan sms ke saya (ini sih ke-geer-an). Tanpa kirim sms ke sayapun, Insya Allah saya telah menerima tegur sapa indah itu. Dan maaf memaafkan adalah hidangan yang selalu saya sediakan untuk disantap setiap hari oleh siapapun kawan saya. Saran saya, kurangi jumlah sms yang teman-teman kirimkan - apalagi yang sifatnya basa-basi - dan tukarlah dengan sedekah buat siapapun saudara-saudara kita yang membutuhkan. Atau masjid-masjid yang sedang dibangun. Atau anak-anak jalanan. Atau mereka yang kesulitan melanjutkan sekolah. Yang jumlahnya tidak hanya ribuan tapi jutaan. Semoga Allah mengampuni saya, tapi sejujurnya ini yang sedang saya lakukan. Jadi saya sangat memohon keikhlasan teman-teman yang tak saya balas smsnya karena di- switch ke sedek

Passion

Bukan. Bukan kuatnya kompetitor atau lawan yang membuatmu gagal mewujudkan impian. Bukan pula lingkungan, pemerintah, resesi, harga yang terus melambung. Bukan pula bencana alam. Bukan pula jumlah uang yang habis di dompet. Bukan pula nasib buruk dan takdir yang kejam. Yang membuatmu gagal adalah hilangnya passion untuk bangkit lagi saat terjerembab menghantam kerasnya kenyataan. Selama masih ada passion, tak mungkin ada kegagalan. Yang lain-lainnya itu takhayul. Sudah takdir-Nya begitu.

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Melepas Topeng

Pada dasarnya, kita ini hanyalah manusia biasa. Segala jabatan, kekayaan, kesuksesan itu cuma tempelan, aksesoris, topeng. Tapi saking bangganya kita dengan topeng-topeng itu: kita jadi takut memperlihatkan wajah kita yang asli. Diri kita yang sebenarnya. Misalnya: lho Mas, katanya bisnisnya miliaran kok masih naik motor? Eh, masa' Sekretaris PPPI Jogja makan di angkringan pake celana pendek? Pssst, kemarin aku lihat Ketua ADGI Jogja beli majalah bekas lho di shopping.. Mas Arief ngapain disini? Sedang nunggu bis kota? Ah, Taksi kali? Hal-hal yang seperti itu. Jika bicara image : saya sudah lama mengatakan image itu takhayul. Terlihat seolah sukses, seolah kaya, seolah cerdas: itu tidak penting. Pada dasarnya dalam diri setiap orang, selalu ada ketidaksempurnaan. Jadi saya tak hendak membungkus kenyataan dalam kehidupan saya sebagai lambang kesuksesan. That's bullshit . Hari minggu kemarin adalah hari yang luar biasa buat saya. Bersama calon istri saya, kami jalan-jalan mute

Belajar Dari Ahmadinejad

Saya tidak tahu ini true story atau hoax . Saya mendapatkannya dari seorang teman, via milis. Tapi menurut saya perbedaan itu tak penting, yang penting adalah apakah kita bisa melihatnya dari sudut pandang yang positif untuk memperbaiki hidup kita sendiri atau tidak. Mari kita belajar bersama-sama, mumpung masih bulan Ramadhan. Bulan dimana kita harus lebih mengakrabkan diri dengan upaya perbaikan: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya: "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?" Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ." Berikut adalah gambaran kehidupan sehari-hari Ahmadinejad: Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Te