Skip to main content

Surprise: Jadi Kontributor Kolom TDA

Atas kebaikan hati Pak Nukman Luthfie, salah satu tulisan saya berjudul Jualannya Nggak Nyata, Hasilnya Nyata dimuat di Kolom TDA www.tangandiatas.com, baca selengkapnya di sini. Kalau mau baca tulisan selengkapnya tentang bisnis ide bisa membeli buku ini. (Halllaaaah promosi maneh!)

Comments

Unknown said…
maturnuwun mas arief....kiriman bukunya udah nyampe ke rumah saya kemaren (kamis 21 agustus 2008), mudah2an barokah... :)
saya teruskan ke temen2 ya...tengkiuuu^^
Sami-sami Mas (atau Mbak?)... Itu sementara yang ada dulu, semoga ada manfaatnya. Sukses deh buat teman-teman Blogger Indonesia, di kota manapun berada. Insya Allh saya akan support sebisanya. Salam :)
Try Atmojo said…
Salam Mas Arief..Ternyata saya pernah ngobrol sama njenengan pas pameran grafis di JCC kemarin, O..alah petakumpet it's my idol lho, idenya itu lho ... out of the box, bukunya sampeyan, saya baca 1 malem habis, kapan bikin lagi ?

Btw. saya perkenalkan diri yak, sy Tri Atmojo, asli mBantul (mudah2an kartu namanya masih) dolananku Distro & Clothing di Tangerang, pengen nanti mau dibikinin video profil produk ku.

O ya saya juga aktif & jadi pengurus di TDA (Cq.sering ngobrol sama Pak Nukman bos Virtual)

Salam sukses tuk Petakumpet

Try Atmojo
08128523333

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat