Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2007

Arek Nekad

Biarpun capek karena jaga stand di Tradexpo 5 hari berdiri terus tanpa kursi tapi masih bisa leyeh-leyeh sambil tetap berpromosi (boleh dilangkahi tapi jangan diinjak, wa ka ka kaa... )

Hari Blogger Indonesia

Biar gak lupa aja, kalo ternyata para blogger sudah punya hari khusus untuk ngeblog secara nasional ya hari ini 27 Oktober. Kalo usul saya, Hari Blogger Indonesia ini mustinya libur nasional. Dan pada hari itu seluruh akses untuk ngeblog serta pake internet digratiskan. Nggak rugi kan kalo digratisin sehari? Gimana Pak Menteri, Ketua Asosiasi Warnet, Direktur Telkom Speedy, Ketua DPR, Pak Presiden? Gimana, setuju?

Monggo Kalo Mau Dateng

Tribute to DPS & Ethan Hawke

Ziarah ke Diri Sendiri

Menyusuri sepanjang kota yang kosong dan toko serta supermarket yang tutup. Warung makan yang tutup. Pedagang kaki lima yang tutup. Merasakan kesendirian dalam jalan yang lengang. Mencoba mengakrabi sunyi, berlebaran dalam diam. Tak ada sms, tak ada telepon basa basi, seluruh maaf sudah kusiapkan sebelum kesalahan dilakukan. Tapi entahlah apakah dunia juga menyediakan maafnya untuk di- download gratisan, juga maafnya saudara dan handai taulan atas kesalahan yang kulakukan. Sekali lagi, saya hanya perlu minggat dari tradisi, kapok oleh rutinitas dan melawan itu semua meskipun sekedar jadi negasi. Tak mudah mencari makna, tapi tak larut menjadi sekedar bebek budaya pastinya perlu diperjuangkan: kita kadang masih sungkan dan tak enak hati. Tapi relung hati terdalam juga perlu dikunjungi dan diajak silaturrahmi. Jiwa kita yang mati karena beban kerja dan tuntutan duniawi juga perlu diziarahi. Agar senyum itu mengembang dari dalam dan cahayanya menerangi yang di luar. Saat sepi menyesap, ki

Lebaran Itu...

Saat lebaran datang, pertanyaan itu hinggap: pantaskah saya lebaran? Saat takbir bergaung di sudut-sudut kota, seseorang dalam gelap mengorek-ngorek sampah mencari yang tersisa. Saat keluarga berkumpul dalam tawa riang, seorang ibu menidurkan bayinya tanpa selimut di trotoar pinggir jalan. Saat milyaran sms terkirim bertarif 300-an, sebungkus nasi hampir basipun tak mudah didapatkan. Mmmm... Mungkin tak penting benar bertanya tentang kepantasan. Ini hidup, begitulah warnanya. Setiap makhluk menerima nasibnya. Lebaran ya lebaran, tapi setelah itu hidup toh tak seluruhnya kembali suci. Tak banyak yang berubah, kasih sayang dan kemurahan yang ditempa Ramadhan pun akan kembali sunyi. Tapi jangan bersedih, Saudaraku. Tak selamanya hidup akan bergelut kesedihan dan penderitaan. Tak selamanya mereka yang berlebihan akan sanggup menikmati kemewahan itu sendirian. Lebaran selalu datang setiap tahun, membawa nikmat yang mungkin sekejap. Tapi lebaran selalu hadir di hati, untuk yang tunduk dan ik

Ngapain?

Seorang sahabat saya sarjana ilmu sosial yang lama tak jumpa suatu hari tiba-tiba bertanya: aku itu heran sama orang-orang yang tiba-tiba demam sedekah. Ngapain kalo cuma ngasih gelandangan sebungkus nasi? Besok toh mereka lapar lagi. Ngapain kalo cuma ngasih seribu rupiah, nasib pengamen kecil itu toh tak berubah. Besok pasti ngamen lagi di sini. Ngapain bagi-bagi Supermi sama orang miskin, mereka toh miskin karena malas. Lagipula, emang punya kompor? Kasih kompor dong ama minyaknya sekalian. Memberantas kemiskinan itu tidak bisa dengan memberikan ikan, you harus kasih kailnya. Klo ngasih ikan doang, you nggak mendidik mentalnya. Mereka akan terus meminta-minta, bahkan mungkin jumlahnya makin bertambah. Karena sepertinya orang-orang itu memberi sedekah niatnya cuma pengin dapat balasan rejeki dari Allah yang berlipat tapi males berfikir yang lebih sistemik. Yang memberdayakan gitu loh, bukan cuma kenyang sebentar besoknya tetep jadi gelandangan. Saya hanya menelan ludah dan menerawang

Blank!

Kadang ada waktu-waktu tertentu ketika kita merasa blank, gak tahu mau ngapain, bingung mesti gimana, mengerjakan hal yang remeh temeh padahal ada tugas besar yang harus diselesaikan. Jadinya malah bengong, gak ngapa-ngapain. Plus rasanya males banget, bahkan untuk tidur aja masih males. Ayo, siapa yang pernah ngalamin pegang mouse-nya... (nah, banyak yang pegang kan?) Sebenernya ini gejala wajar. Sangat manusiawi sehingga tak perlu kuatir. Kalo di komputer ini seperti proses download atau upload . Terlihat di monitor gak ngapa-ngapain kecuali kedip-kedip doang, tapi sebenernya di internalnya kerja keras luar biasa. Jika kapasitasnya gak kuat, bisa hang deh komputernya. Nah, jika suatu hari (ini bisa berlangsng berhari-hari bahkan berminggu-minggu) mengalami kondisi seperti ini: pikiran kita jangan dipaksa. Apapun pekerjaannya, segawat apapun, tinggalkan dulu sementara, bener-bener dilupakan. Lalu kerjakan hal-hal yang menjadi kesukaan kita, hobi misalnya. Atau sekedar bengongpun ok. A

Mencari Teladan

Rasa-rasanya memang tak mudah untuk mencari teladan di dunia yang tak sempurna ini. Atau memang tak perlu, lantaran selalu terdapat kekurangan dari siapapun tokoh yang dianggap 'pantes' jadi teladan. Tak juga presiden, penyair, pemusik, penyanyi, bahkan ustadz. Ustadz? Ya, atau kyai. Rasanya masih belum lama saat AA Gym menikah lagi, banyak umat yang sebelumnya menjadikan beliau teladan lalu berpaling tak mau datang mengaji lagi. Trus Yusuf Mansur yang sempat bikin klarifikasi ke publik lantaran 'merasa' dituduh ustadz komersil lewat postingan di sebuah blog. Juga Zainuddin MZ dai sejuta umat, kemana beliau sekarang? Bahkan Emha Ainun Nadjib atau Nurcholish Madjidpun tak luput dari aspek manusiawi: mereka tak sempurna sehingga 'dianggap' tak pantas diteladani sepenuhnya. Kita ini jadi umat ya aneh, maunya niru terus gak mencoba mengembangkan penalaran dan kreativitas sendiri untuk belajar dan mengembangkan diri dengan merdeka. Mentalitas kita itu diberi ilmu buk

The Secret of Giving

Ini adalah free download wallpaper , teksnya saya kutip dari Ust. Yusuf Mansur, silakan di-copy dan digandakan. Semoga bermanfaat sebagai sarana mengingat Allah, Sang Maha Pemberi...

Menyusun Mozaik Kebangkitan Iklan Indonesia

The future belongs to those who believe in their beautiful dreams - F. D. Roosevelt - Pada tahun 2010, sebuah agency lokal dari Indonesia terpilih sebagai Agency of The Year di Asia Pacific Adfest. Secara keseluruhan, agency-agency dari Indonesia jika digabungkan perolehan awardnya paling banyak dibanding tetangganya: Thailand, Jepang, Singapura, Malaysia dan Negara-negara lainnya. Oya, jangan lupa bahwa anak-anak muda kita kembali meraih The Best di Young Lotus Award, mengulang prestasi tahun sebelumnya. Dan di tahun 2010, senior-senior periklanan Indonesia akhirnya berhasil mengikuti jejak yuniornya dan meraih yang terbaik di AP Adfest. Ahh, semoga Anda tidak kecewa jika saya memulai tulisan ini dengan bermimpi, yang mungkin akan dianggap terlalu mengada-ada. Lagipula, saya belum pernah sekalipun hadir di perhelatan AP Adfest sehingga makin absurd-lah mimpi yang saya tuliskan. Tapi karena mimpi masih gratis, jadi saya tak perlu bayar mahal untuk bermimpi yang tinggi-tinggi. Yang saya

Tuhan Ada di Emperan Jalan

Ya, Tuhan memang ada di emperan jalan dan di pojok-pojok tak terlihat mata. Tuhan bersembunyi, takut pada segala sesuatu yang terang. Tuhan tengkurap atau berbaring, atau menerawang jauh dan kosong. Tuhan berbalut kain robek, kotor dan bau, beralas kardus dan koran bekas. Tuhan mengais-ngais sampah mencari sisa makanan yang semoga belum basi. Tuhan merintih, perutnya melilit minta diisi tapi cuma ada angin dan air comberan. Tuhan yang disembah-sembah dengan khusyuk di mesjid dalam jamaah yang wangi dan bersih, menggigil kedinginan dimangsa angin malam yang jahat. Tuhan menyapa kita semua dengan tatap mata kesakitan, kita menutup hidung dan pura-pura memandang kelap kelip lampu reklame di pertokoan raksasa. Tuhan menyingkir di pohon besar tempat orang kencing diam-diam, menikmati bau pesingnya dalam kesedihan yang tak terperikan. Tuhan sering hadir tak seperti persangkaan kita. Tuhan sering menyelinap menggoda. Kita yang harus membuka mata dan hati lebar-lebar agar kehadiran-Nya dalam h