Skip to main content

Blank!

Kadang ada waktu-waktu tertentu ketika kita merasa blank, gak tahu mau ngapain, bingung mesti gimana, mengerjakan hal yang remeh temeh padahal ada tugas besar yang harus diselesaikan. Jadinya malah bengong, gak ngapa-ngapain. Plus rasanya males banget, bahkan untuk tidur aja masih males. Ayo, siapa yang pernah ngalamin pegang mouse-nya... (nah, banyak yang pegang kan?)

Sebenernya ini gejala wajar. Sangat manusiawi sehingga tak perlu kuatir. Kalo di komputer ini seperti proses download atau upload. Terlihat di monitor gak ngapa-ngapain kecuali kedip-kedip doang, tapi sebenernya di internalnya kerja keras luar biasa. Jika kapasitasnya gak kuat, bisa hang deh komputernya.

Nah, jika suatu hari (ini bisa berlangsng berhari-hari bahkan berminggu-minggu) mengalami kondisi seperti ini: pikiran kita jangan dipaksa. Apapun pekerjaannya, segawat apapun, tinggalkan dulu sementara, bener-bener dilupakan. Lalu kerjakan hal-hal yang menjadi kesukaan kita, hobi misalnya. Atau sekedar bengongpun ok. Atau jalan keluar makan di angkringan. Atau kabur ke tepi pantai (buat yang rumahnya deket pantai). Intinya, segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan persoalan yang memberatkan pikiran kita. Tujuannya, ya biar gak hang: nanti lebih repot. Biar relaks, biar gak tegang.

Kalo saya lebih senang untuk mengikuti irama hati: asal masih dalam batas wajar, saya ikuti aja maunya keinginan dan tubuh saya. Kalo pengin tidur, saya puas-puasin tidur sampe sehari semalam kalo perlu. Sampe bosen tidur pokoknya. Kalo mau nonton film, nonton aja. Kalo mau sendiri di pinggir sawah sampe malem, ya ayo aja. Selalu ada mentalitas anak kecil di diri kita yang kadang harus kita penuhi keinginannya. Karena setelah itu melewati titik ambang batasnya - percayalah - air bah ide dan kreativitas akan membanjiri hari-hari selanjutnya: sampai kita kehabisan waktu, sampai kita lupa bahwa pernah blank beberapa hari sebelumnya.

Begitulah, selamat menikmati kebengongan. Selalu bersyukur dan tetap semangat!

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat