Skip to main content

Jatuh Cinta pada Dunia yang Tak Sempurna

Yup! Tepat sekali, saya memang pencinta dunia. Dunia yang kita tinggali ini begitu penuh warna, di dalamnya tersimpan seribu semilyar setrilyun misteri yang memompa adrenaline memancar deras. Dunia yang terus berteriak: go go go...

Dan ya, saya memang pencinta dunia. Saat sore datang dan sinar matahari berangsur melembut dalam nuansa sapuan kuas raksasa oranye: dunia bergerak melambat. Tuhan menciptakan sore hari begitu indahnya, sehingga dalam situasi setegang apapun: sore memberikan suasana santai yang saya butuhkan untuk tetap tenang, untuk tetap nyaman. Dalam angan saya yang paling ekstrem, saya mengandaikan meninggalkan dunia ini di sore hari yang tenang saat banyak manusia beranjak pulang dari kerja. Saat-saat kita hadir utuh sebagai manusia, bukan desainer, direktur, pencopet, tukang becak atau penyanyi dangdut. Bukan pula aksesoris dan kulit-kulit lainnya. Di saat seperti itulah kelak: saya ingin menutup mata...

Ah, tolong jangan tuduh saya sekular lantaran jatuh cinta pada yang fana. Dunia yang saya ingin menyentuhnya dengan sepenuh jiwa, adalah dunia yang sama yang digambarkan dengan begitu melankolis di buku Alan Lightman 'Mimpi-mimpi Einstein'. Adalah dunia yang bukan negasi dari akhirat: saya merasa akhirat sesungguhnya telah hadir di antara kita sekarang, hanya kita yang tak mampu melihatnya, tak cukup memahaminya. Keabadian yang dikandung akhiratnya, benihnya disiapkan oleh dunia.

Sudah jadi keyakinan saya untuk terus menebar cinta, pada dunia yang tak sempurna ini. Pada para penjahat kelas teri yang meregang nyawa. Pada koruptor kakap yang menangis di pojok penjara ber-AC dengan laptop menyala. Pada Yudhoyono yang sendiri di ujung hari dengan secangkir teh hangat dan buku tebal di tangan, merenungkan nasib Indonesia. Pada Jusuf Kalla yang terus bergerak agar negeri ini tak beku dimakan usia. Pada para pelacur ber-koyo yang masuk angin karena semalaman tak dapat tamu. Pada petani di sebelah kantor yang setia menumbuhkan hamparan padi untuk saya nikmati pemandangan hijaunya. Pada kekasih kecil saya yang begitu cantik jiwanya, yang sekarang sudah lebih gemuk daripada saat pertama ketemu dulu.

Jika tiba waktunya kelak saya akan pergi, biarlah kenangan rasa syukur atas ketidaksempurnaan dunia ini yang akan saya ceritakan pada Tuhan: betapa Ia begitu serius mempersiapkan setiap detailnya buat kita umat-Nya. Dan Tuhan tahu, saya berterima kasih begitu dalam atas Maha karya-Nya.

Bukan kesempurnaan yang membuat saya jatuh cinta, tapi cintalah yang membuat ketidaksempurnaan ini menjadi begitu luar biasa.

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Al Fatihah Cahaya Kehidupan

Hidup kita ini diawali dengan kesederhanaan dan akan diakhiri dengan kesederhanaan. Sehingga cara terbaik untuk menjalaninya pun dengan kesederhanaan. Manusia seringkali menilai penampilan luar yang jika kita mengikuti penilaian itu akan memboroskan jiwa raga. Tapi Allah melihat ke dalam hati kita, ke kesejatian, ke kesederhanaan. Hal sederhana yang sangat dekat dengan keseharian kita sebagai muslim adalah Surat Al Fatihah yang kita baca minimal 17 kali sehari dalam sholat. Insya Allah jamaah sekalian telah hafal luar kepala bacaannya beserta artinya. Tapi dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengupas makna ayat-ayat indah dalam Surat Al Fatihah ini dari sudut pandang saya, sudut pandang yang sehari-hari, yang sederhana. Tapi sebelumnya saya akan menceritakan sebuah kejadian nyata yang berhubungan dengan Surat Al Fatihah, yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Malam itu jam 20.00 saya dan Mas Andika DJ (CEO Syafaat Marcomm) harus ijin pulang dulu dari sebuah rapat di