Skip to main content

Alhamdulillah Tahun Ini Kalah



Jangan tanya pada saya mengapa tahun ini Petakumpet kalah. Jangan tanya mengapa meraih award terbanyak kok tidak jadi agency of the year. Saya sendiri juga tidak bertanya, saya sibuk bersyukur. Dalam kondisi serba pas-pasan, semangat tim saya masih tetap tinggi. Masih bisa kirim entry 45 karya. Masih bisa joged saat penyanyi melantunkan lagu dangdut di atas panggung. Masih bisa tepuk tangan barengan.

Saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan logika penalaran mereka, merekapun tak protes. Tim saya hanya tertawa kecil, saya ada di sana: terharu saat saat sahabat saya Eko Eddi Sucipto (mantan Creative Had Petakumpet) masih bersedia dengan antusias naik panggung menerima award. Rasanya tak ada yang berubah: kebersamaan itu begitu kuat terasa. Pun saat makan bersama di Gudeg Mbak Sri: begitu banyak lelucon berhamburan, begitu banyak keisengan dan begitu keras tawa terdengar.

Tak ada kesedihan karena baru saja kehilangan gelar The Most Creative Agency di Pinasthika 2007. Hanya ada syukur, karena yang terbaik dari kemampuan kita sudah dipersembahkan. Tahun ini tak ada agency yang lebih banyak award-nya ketimbang Petakumpet: seperti tahun-tahun kemarin.

Tapi tak ada gelar yang dibawa pulang. Tak ada sesal, sedih dan dendam. Sebagai sebuah tim, kami telah beranjak dewasa. Berjuang bukan lagi soal kalah menang. Mudah untuk bersyukur saat hari baik datang, tapi tetap bersyukur saat hari buruk menyapa: awalnya mungkin sulit tapi kami sedang mencobanya.

Dan saya menyadari telah salah menilai: tak ada hari buruk. Selama bibir kita basah dengan Alhamdulillah, semua hal baik adanya. Semua hal terbaik telah dituliskan sejak zaman azali. Semua yang buruk kita hapus dengan amal setiap hari.

Inilah maktoub. Mari kita jalani takdir dengan besar hati...

Comments

Anonymous said…
padahal lu sedih kan? hohoho...
Membaca comment Anda bikin saya sedih: sepertinya Anda begitu bahagia dan menikmati betul 'kekalahan' yang telah saya terima dengan besar hati. Selamat deh, sekali lagi :)

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat