Skip to main content

Belajar Presentasi Dari Nol

Mengikuti metode Fallon Worldwide di buku Juicing The Orange, saat ini saya sedang giat-giatnya mencari satu metode presentasi yang unik, scratch from zero. Istilah wagunya: redefining presentation's techniques. Presentasi telah membawa banyak hal positif bagi diri saya, diantaranya yang paling penting: menyembuhkan penyakit gagap saya.

Sejak SD sampai menjelang SMU saya terjangkit penyakit gagap yang parah, tidak bisa bicara di depan umum. Apalagi pidato, lebih-lebih menyanyi. Rasanya sungguh menyiksa sekali. Tapi penyakit gagap tak kuasa menandingi kenekadan untuk terus memaksa berinisiatif mengangkat tangan menjawab pertanyaan guru, meskipun jika ditunjuk saya pasti menderita untuk mengucapkan jawabannya.

Dan bolapun bergulir, saya mulai mendapat kepercayaan untuk bicara sedikit-sedikit di forum, dari mulai 2 orang audiensnya sampai pernah lebih dari 500 orang. Pada awalnya saya belajar dari Mas Ung (Adquantum) gimana biar bisa ngomong runtut tapi tidak kaku, bagaimana menyelipkan humor untuk ice breaker, bagaimana trik saat tiba-tiba hilang kata-kata di tengah presentasi. Lalu mulai mengamati Steve Jobs, Bill Gates, Tung Desem, Hermawan Kertajaya dan beberapa pembicara yang menurut saya harus diserap ilmunya. Saya terus mencari referensi untuk menggenapkan pemahaman saya dalam berbicara dengan audiens.

Tapi malam ini saya merasa stag: rasanya teknik presentasi saya sudah mulai begitu-begitu saja. Meskipun ada sedikit perkembangan, tapi sejujurnya saya mulai bosan. Seperti pesulap di film The Prestige: saya butuh trik baru. Saya butuh suatu terobosan metode presentasi yang belum pernah dilakukan pembicara lain. Saya butuh performance yang sedikit beresiko. Saya ingin membuat audiens inspired dan itu adalah kewajiban utama seorang pembicara.

Besok 17 April saya akan coba teknik baru itu, di Seminar Inspiration Light Up di Hotel Crown Plaza Jakarta. Saya belum akan tuliskan skenarionya di sini. Tentu tekniknya masih rahasia, apalagi karena saya memang harus belajar lagi dari nol. Resiko adalah sahabat karib saya, jadi mempertaruhkan sedikit reputasi untuk sebuah lompatan ke depan dalam hal presentasi saya pikir adalah pilihan yang tepat.

Saat kebosanan memuncak, saya pasti akan minggat dari zona kenyamanan. I will leave the comfort zone.

Comments

Hmm... trik baru presentasi? Jadi penasaran pengen nongol di 17 april nanti. Gimana nggak greget. Mas Arif dah nyerap steve jobs yang selalu memukau, bill gates dengan tampilan cerdasnya, tung desem yang berapi-api, dan hermawan dengan gaya bertutur yang khas. Oh iya mas Arif ini ada ada trik tambahan dari Donald Trump, "Ciptakan Fantasi!". Why? Orang (audiens) tidak selalu dapat berfantasi, karena itu jangan ragu untuk menciptakan fantasi untuk mereka. See U di Jakarta, Dab!
Anonymous said…
mas arief...minta kontak personnya dong...
aq dah sering "pantau" ni blog....
dulu dah nyampe ke petakumpet...tapi dah lamaaaa banget...
eee...lha kok sekarang malah pindah lokasi....nanya nomer lewat 108 juga salah sambung....
kayaknya kalo kebetulan aq calon klien..bakal kecewa deh bos...
Anonymous said…
mas arief, saya: ega. arek suroboyo yang kemaren datang juga liat steve jobs-nya cah yoja berpresentasi paling kreatif yang pernah kulihat, sambil membuat audiens nya senam leher, termasuk saya, hehe...

overall menarik sekali presentasinya, contentnya sangat membuat saya antusias (padahal di jam-jam tidur siang:) ), menginspirasi dan terbahak-bahak juga. You'r Rock, mas!

Jujur, ini yang pertama kali saya melihat mas Arief presentasi (dan juga pertama kali baca blog ini), dan pastinya pengen lihat lagi yg ke-2 dan seterusnya, heehe.. (sambil diserap juga ilmu baru presentasinya :) ), karena selama hanya sering lihat mr. Hermawan Kertjy saja sih.

Dan kalo boleh saya ada beberapa 'upeti' dari 'penampilan' mas Arief di Jakarta kemaren (kalo tidak boleh dibilang kritik membangun, hihi..):

1. Audiens panasnya lambat diawal presentasi... (Kalo film gitu sedikit boring diawal meski filmnya bagus, kaya film "Life is Beautiful"nya Roberto begnini ) untung tidak sampai anti klimaks. (Menurut saya: mungkin karena gaya bertutur kita (orang jawa tengah -bapak saya dari Solo-) lain dengan teman2 di Jakarta kali ya?)

2. Kok gayanya kaya Kelik Pelipur lara-nya asal plesetan yg sering di tipi itu, mas? Apakah semua wong yogja itu style-guyon nya sama ya? (Kalo saya, jujur sangat menikmati, tetapi apakah temen2 kita yg dari ibukota juga merasakan yg sama ya?)

3. The most important i think, sebaiknya confident-nya tetap controlable, mas. Supaya nggak kebablasan, dan kepleset-pleset. hihi... karena seringkali yang tidak terucap itu malah yang paling keras terdengar.

sudah 3 saja mas 'upeti'nya dari saya. (Salah satu fans & pendukung sampeyan yang baru dan mungkin bisa fanatik, meski aku tetep Persebaya Forever, hehehe...)

maturnuwun.

ega.
http://yotenega.blogs.friendster.com/think_on_these_things/

tetep semangat!
ulatdaun said…
aku ga punya penyakit gagap....
tapi jujur ....
kalo di depan orang banyak
ya jadi gagap.......

mungkin aku harus belajar banyak dari pak arief....

belajar untuk jauh jadi lebih baik...

matur nuwun pak....
ini jadi inspirasiku hari ini
kenalkan nama saya zidni. kebetulan 3 tahun ini saya mgnggunakan metode presentasi untuk mengajar siswa saya. baik saya yang melakukan sendiri ataupun siswa saya yan melakukannya. jadi penasaran juga presentasi yang dirahasiakan itu seperti apa ya.. siapa tahu juga bisa membantu and memberi nuans yang berbeda untuk murid-murid saya.
Nama saya Hakim, kebetulan pekerjaan saya adalah sebagai Technical Service yang tugasnya melakukan presentasi produk, terima kasih sekali atas artikelnya sangat membantu saya dalam upaya saya selalu Belajar presentasi

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Al Fatihah Cahaya Kehidupan

Hidup kita ini diawali dengan kesederhanaan dan akan diakhiri dengan kesederhanaan. Sehingga cara terbaik untuk menjalaninya pun dengan kesederhanaan. Manusia seringkali menilai penampilan luar yang jika kita mengikuti penilaian itu akan memboroskan jiwa raga. Tapi Allah melihat ke dalam hati kita, ke kesejatian, ke kesederhanaan. Hal sederhana yang sangat dekat dengan keseharian kita sebagai muslim adalah Surat Al Fatihah yang kita baca minimal 17 kali sehari dalam sholat. Insya Allah jamaah sekalian telah hafal luar kepala bacaannya beserta artinya. Tapi dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengupas makna ayat-ayat indah dalam Surat Al Fatihah ini dari sudut pandang saya, sudut pandang yang sehari-hari, yang sederhana. Tapi sebelumnya saya akan menceritakan sebuah kejadian nyata yang berhubungan dengan Surat Al Fatihah, yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Malam itu jam 20.00 saya dan Mas Andika DJ (CEO Syafaat Marcomm) harus ijin pulang dulu dari sebuah rapat di