Skip to main content

Ketika Harus Bertindak

Tugas seorang prajurit adalah menembak musuh, bukan memikirkan nasib anak istrinya atau sakitnya pelor yang menembus daging dan tulang. Terlalu banyak berfikir dalam pertempuran akan membuatmu terbunuh.

Saya merenungkan kalimat yang saya kutip dari bukunya Mitch Albom 'Five People You Meet in Heaven' dengan ngilu. Bercermin dari apa yang saya jalani dalam hidup ini, sebagian besar waktu saya gunakan untuk berfikir.

Saya ingat kejadian saat Mary Gates bertanya pada anaknya,"Bill, kamu lagi ngapain?" Beberapa kali pertanyaan diulang tapi tak mendapat jawab. Pintu kamar dibuka dan Mary berujar,"Kamu kenapa sih, dipanggil Mama kok gak jawab-jawab?" Bill Gates kecil memandang ibunya dengan heran,"Saya sedang berfikir, Mom.. Mama pernah berfikir juga kan?"

Anak yang tidak mendengar panggilan ibunya itu sekarang menjadi manusia terkaya di dunia, karena berfikir. Bill mengambil dua kesempatan masing-masing satu minggu tiap tahun untuk keluar dari rutinitas Microsoft: untuk berfikir. Dia menyebutnya think week.

So? Saya mungkin bukan orang yang pas berperan di garis depan, karena pasti pikiran nasib orang yang akan saya tembak itu mengganggu otak saya yang sedang membidik. Atau saya harus menjadi manusia praktis: mematikan semua instrumen berfikir saya saat harus bertindak. Tapi jika pilihannya adalah menembak atau ditembak duluan, mungkin saya harus belajar jadi praktis. Ya atau tidak, tanpa embel-embel.

Saya tidak perlu meninggalkan kebiasaan untuk berfikir. Nothing wrong with that. Tapi tanpa harus bertele-tele dan banyak pertimbangan saat tiba waktunya bertindak. 'Coz execution make things happen.

Comments

Anonymous said…
WE ARE WHAT WE THINK, hehe... bener g seh mas?
Kiki said…
Salam kenal. Isi blog-nya bagus. Inspiring.
Tadinya cuma mampir tuk liat thread terkait The Secret, tapi jadi kepanjangan hehe...
Congrats ya...

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Al Fatihah Cahaya Kehidupan

Hidup kita ini diawali dengan kesederhanaan dan akan diakhiri dengan kesederhanaan. Sehingga cara terbaik untuk menjalaninya pun dengan kesederhanaan. Manusia seringkali menilai penampilan luar yang jika kita mengikuti penilaian itu akan memboroskan jiwa raga. Tapi Allah melihat ke dalam hati kita, ke kesejatian, ke kesederhanaan. Hal sederhana yang sangat dekat dengan keseharian kita sebagai muslim adalah Surat Al Fatihah yang kita baca minimal 17 kali sehari dalam sholat. Insya Allah jamaah sekalian telah hafal luar kepala bacaannya beserta artinya. Tapi dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengupas makna ayat-ayat indah dalam Surat Al Fatihah ini dari sudut pandang saya, sudut pandang yang sehari-hari, yang sederhana. Tapi sebelumnya saya akan menceritakan sebuah kejadian nyata yang berhubungan dengan Surat Al Fatihah, yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Malam itu jam 20.00 saya dan Mas Andika DJ (CEO Syafaat Marcomm) harus ijin pulang dulu dari sebuah rapat di